Mantram
Trisandhya
TAT SAVITUR VARENYAM BHARGO DEVASYA DHIMAHI DHIYO YO NAH PRACODAYAT |
Tuhan
adalah bhur svah. Kita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan
Hyang Widhi,
|
OM NARAYANA EVEDAM SARVAM
YAD BHUTAM YAC CA BHAVYAM NISKALANKO NIRAÑJANO NIRVIKALPO NIRAKHYATAH SUDDO DEVA EKO NARAYANO NA DVITÌYO’STI KASCIT |
Ya
Tuhan, Narayana adalah semua ini apa yang telah ada dan apa yang akan ada,
bebas dari noda, bebas dari kotoran, bebas dari perubahan tak dapat
digambarkan, sucilah dewa Narayana, Ia hanya satu tidak ada yang kedua.
|
ÌSVARAH PARAMESVARAH BRAHMA VISNUSCA RUDRASCA PURUSAH PARIKÌRTITAH |
Ya
Tuhan, Engkau dipanggil Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu,
Rudra, dan Purusa.
|
PAPATMA PAPASAMBHAVAH TRAHI MAM PUNDARIKAKSA SABAHYABHYANTARAH SUCIH |
Ya
Tuhan, hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba ini papa, kelahiran
hamba papa, lindungilah hamba Hyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba.
|
OM KSAMASVA MAM
MAHADEVA
SARVAPRANI HITANKARA MAM MOCA SARVA PAPEBYAH PALAYASVA SADA SIVA |
Ya
Tuhan, ampunilah hamba HyangWidhi, yang memberikan keselamatan kepada semua
makhluk, bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah hamba oh Hyang
Widhi.
|
KSANTAVYO VACIKO MAMA KSANTAVYO MANASO DOSAH TAT PRAMADAT KSAMASVA MAM |
Ya
Tuhan, ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa hamba, ampunilah
dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelahiran hamba.
|
OM SANTIH, SANTIH,
SANTIH,
|
Ya
Tuhan, semoga damai, damai, damai selamanya.
|
Setelah selesai memuja Trisandya dilanjutkan Panca Sembah. Kalau tidak
melakukan persembahyangan Trisandya (mungkin tadi sudah di rumah) dan langsung
memuja dengan Panca Sembah, maka setelah membaca mantram untuk dupa langsung
saja menyucikan bunga atau kawangen yang akan dipakai muspa.
Ambil bunga atau
kawangen itu diangkat di hadapan dada dan ucapkan mantram ini:
Artinya: Ya Tuhan,
semoga bunga ini cemerlang dan suci.
Urutan sembahyang
ini sama saja, baik dipimpin oleh pandita atau pemangku, maupun bersembahyang
sendirian. Cuma, jika dipimpin pandita yang sudah melakukan dwijati, ada
kemungkinan mantramnya lebih panjang.
Kalau hafal bisa
diikuti, tetapi kalau tidak hafal sebaiknya lakukan mantram-mantram pendek
sebagai berikut:
1. Dengan
tangan kosong (sembah puyung).
Cakupkan tangan kosong dan pusatkan pikiran dan ucapkan mantram ini:
Artinya: Ya Tuhan,
atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah hamba.
2.
Sembahyang dengan bunga,
ditujukan kepada Hyang Widhi dalam wujudNya sebagai Hyang Surya atau Siwa Aditya.
Ucapkan mantram:
RAKTA TEJO NAMO’STUTE
SWETA PANKAJA MADHYASTHA
BHASKARAYA NAMO’STUTE
Artinya: Ya Tuhan, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar
merah, hamba memuja Engkau. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai
putih. Hamba memuja Engkau yang menciptakan sinar matahari berkilauan.
3. Sembahyang dengan kawangen. Bila tidak ada, yang
dipakai adalah bunga. Sembahyang ini ditujukan kepada Istadewata pada hari dan
tempat persembahyangan itu. Istadewata ini adalah Dewata yang diinginkan
kehadiran-Nya pada waktu memuja.
Istadewata adalah perwujudan Tuhan Yang Maha Esa dalam berbagai wujudNya. Jadi
mantramnya bisa berbeda-beda tergantung di mana dan kapan bersembahyang.
Mantram di bawah
ini adalah mantram umum yang biasanya dipakai saat Purnama atau Tilem atau di
Pura Kahyangan Jagat:
OM NAMA DEWA ADHISTHANAYASARWA WYAPI WAI SIWAYA
PADMASANA EKA PRATISTHAYA
ARDHANARESWARYAI NAMO NAMAH
Artinya: Ya Tuhan,
kepada dewata yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang
berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga
teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.
4.
Sembahyang dengan bunga atau kawangen untuk memohon waranugraha. Usai mengucapkan mantram, ada yang memperlakukan bunga
itu langsung sebagai wara-nugraha, jadi tidak “dilentikkan/dipersembahkan”
tetapi dibungakan di kepala (wanita) atau di atas kuping kanan (laki-laki).
Mantramnya adalah:
DEWA DATTA NUGRAHAKA
ARCANAM SARWA PUJANAM
NAMAH SARWA NUGRAHAKA
DEWA-DEWI MAHASIDDHI
YAJÑANYA NIRMALATMAKA
LAKSMI SIDDHISÇA DIRGHAYUH
NIRWIGHNA SUKHA WRDDISCA
Artinya: Ya Tuhan,
Engkau yang menarik hati pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan
segala pujaan, hamba memujaMu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian
pada Dewa dan Dewi berwujud jadnya suci, kebahagiaan, kesempurnaan, panjang
umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.
5.
Sembahyang dengan cakupan tangan kosong, persis seperti yang pertama. Cuma sekarang ini sebagai penutup. Usai
mengucapkan mantram, tangan berangsur-angsur diturunkan sambil melemaskan badan
dan pikiran. Mantramnya:
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH,
Artinya: Ya Tuhan,
hamba memuja Engkau Dewata yang tidak terpikirkan, maha tinggi dan maha gaib.
Ya Tuhan, anugerahkan kepada hamba kedamaian, damai, damai, Ya Tuhan.
Untuk memuja di
Pura atau tempat suci tertentu, kita bisa menggunakan mantram lain yang
disesuaikan dengan tempat dan dalam keadaan bagaimana kita bersembahyang. Yang
diganti adalah mantram sembahyang urutan ketiga dari Panca Sembah, yakni yang
ditujukan kepada Istadewata. Berikut ini contohnya:
Untuk
memuja di Padmasana, Sanggar Tawang, dapat
digunakan salah satu contoh dari dua mantram di bawah ini:
GURU DEWA BHYOMANTARAM
CIWA NIRWANA WIRYANAM
REKHA OMKARA WIJAYAM
Artinya: YaTuhan, penguasa angkasa raya yang suci dan hening. Guru rohani
yang suci berstana di angkasa raya. Siwa yang agung penguasa nirwana sebagai
Omkara yang senantiasa jaya, hamba memujaMu.
SARVA WYAPI VAI SIWAYA
PADMASANA EKAPRATISTHAYA
ARDHANARESWARYAI NAMO’NAMAH
Artinya: Ya Tuhan,
kepada Dewa yang bersemayam pada tempat yang tinggi, kepada Siwa yang
sesungguhnyalah berada di mana-mana, kepada Dewa yang bersemayam pada tempat
duduk bunga teratai sebagai satu tempat, kepada Ardhanaresvarì, hamba memujaMu.
ISWARAH SARWA BHUTANAM
BRAHMANO’ DHIPATIR BRAHMA
SIVO ASTU SADASIWA
Artinya: Ya Tuhan,
Hyang Tunggal Yang Maha Sadar, selaku Yang Maha Kuasa menguasai semua makhluk
hidup. Brahma Maha Tinggi, selaku Siwa dan Sadasiwa.
Untuk di
pura Kahyangan Tiga, ketika memuja di Pura Puseh, mantramnya begini:
MAHADEWA PRATISTHA LINGGAM
SARWADEWA PRANAMYANAM
SARWA JAGAT PRATISTHANAM
Artinya: Ya Tuhan,
selaku Girimurti Yang Maha Agung, dengan lingga yang jadi stana Mahadewa, semua
dewa-dewa tunduk padaMu.
Untuk memuja di Pura Dalem, masih dalam Kahyangan Tiga:
CATUR ASRAME BHATTARI
SIWA JAGATPATI DEWI
DURGA SARIRA DEWI
Artinya: YaTuhan,
saktiMu berwujud Catur Dewi, yang dipuja oleh catur asrama, sakti dari Ciwa,
Raja Semesta Alam, dalam wujud Dewi Durga. Ya, Catur Dewi, hamba menyembah ke bawah
kakiMu, bebaskan hamba dari segala bencana.
SWAYAMBHUR WARADO GURUH
PADMAYONIS CATUR WAKTRO
BRAHMA SAKALAM UCYATE
Artinya: Ya Tuhan,
dalam wujudMu sebagai Brahma Prajapati, pencipta semua makhluk, maha mulia,
yang menjadikan diriNya sendiri, pemberi anugerah mahaguru, lahir dari bunga
teratai, memiliki empat wajah dalam satu badan, maha sempurna, penuh rahasia,
Hyang Brahma Maha Agung.
TRIPURUSA SUDDHATMAKAM
TRIDEWA TRIMURTI LOKAM
SARWA WIGHNA WINASANAM
Artinya: Ya Tuhan,
dalam wujudMu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa MahaSuci, Tridewa
adalah Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.
Untuk di Pura Segara atau di tepi pantai, mantramnya:
OM NAGENDRA KRURA MURTINAMUntuk di Pura Segara atau di tepi pantai, mantramnya:
GAJENDRA MATSYA WAKTRANAM
BARUNA DEWA MASARIRAM
SARWA JAGAT SUDDHATMAKAM
Artinya: Ya Tuhan,
wujudMu menakutkan sebagai raja para naga, raja gagah yang bermoncong ikan,
Engkau adalah Dewa Baruna yang maha suci, meresapi dunia dengan kesucian jiwa,
hamba memujaMu.
SARWA RUPAWATI TATHA
SARWA JÑANA MANISCAIWA
SRI SRIDEWI NAMO’STUTE
Artinya: Ya Tuhan,
Engkau hamba puja sebagai Dewi Sri yang maha cantik, dewi dari kekayaan yang
memiliki segala keindahan. la adalah benih yang maha mengetahui. Ya Tuhan Maha
Agung Dewi Sri, hamba memujaMu.
Untuk bersembahyang pada hari Saraswati, atau tatkala memuja Hyang Saraswati. Mantramnya:
Untuk bersembahyang pada hari Saraswati, atau tatkala memuja Hyang Saraswati. Mantramnya:
WARADE KAMA RUPINI
SIDDHARAMBHAM KARISYAMI
SIDDHIR BHAWANTU ME SADA
Artinya: Ya Tuhan
dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, pemberi berkah, terwujud dalam bentuk
yang sangat didambakan. Semogalah segala kegiatan yang hamba lakukan selalu
sukses atas waranugraha-Mu.
Untuk
bersembahyang di pemujaan para Rsi Agung seperti Danghyang Dwijendra,
Danghyang Astapaka, Mpu Agnijaya, Mpu Semeru, Mpu Kuturan dan lainnya, gunakan
mantram ini:
BRAHMANAM PURWATISTHANAM
SARWA DEWA MA SARIRAM
SURYA NISAKARAM DEWAM
Artinya: Ya, Tuhan
dalam wujudMu sebagai Siwa, raja dari sekalian pandita, la adalah Brahma,
berdiri tegak paling depan, la yang menyatu dalam semua dewata. la yang
meliputi dan memenuhi matahari dan bulan, kami memuja Siwa para pandita agung.
Demikianlah
beberapa mantram yang dipakai untuk bersembahyang pada tempat-tempat tertentu.
Sekali lagi, mantram ini menggantikan “mantram umum” pada saat menyembah kepada
Istadewata, yakni sembahyang urutan ketiga pada Panca Sembah.
Terakhir,
ini sembahyang ke hadapan Hyang Ganapati (Ganesha), namun dalam kaitan
upacara mecaru (rsigana), atau memuja di Sanggah Natah atau Tunggun Karang, tak
ada kaitannya dengan Panca Sembah:
OM GANAPATI RSI PUTRAMBHUKTYANTU WEDA TARPANAM
BHUKTYANTAU JAGAT TRILOKAM
SUDDHA PURNA SARIRINAM
Demikianlah mantram
untuk Istadewata.
—————————————————————-
Inilah doa untuk
sehari-hari. Lazimnya tentulah dihafalkan. Namun kalau panjang, apalagi untuk
di depan umum, misalnya, membuka rapat/ pertemuan, mantram ini bisa dibaca
dengan memegang buku.
TAMASO MA JAYATIR GANAYA
MRITYOR MAMRITAM GAMAYA
(Ya Tuhan tuntunlah
hamba dari jalan yang sesat menuju jalan yang benar, dari jalan gelap ke jalan
terang, hindarkanlah hamba dari kematian menuju kehidupan abadi.)
OM UTEDANIM BHAGAWANTAH SYAMOTAPRAPITWA UTA MANDHYE AHNAM
UTODITA MAGHAWANTA SURYASYA WAYAM
DEWANAM SUMANTAU SYAMA
(Ya Tuhan Yang Maha
Pemurah, jadikanlah hamba orang yang selalu bernasib baik pada hari ini,
menjelang tengah hari, dan seterusnya. Semoga para Dewa melindungi diri hamba.)
OM CAM CAMANI YA NAMAH SWAHA
(Ya Tuhan, hamba
memujaMu, semoga muka hamba menjadi bersih.)
OM RAHPHAT ASTRAYA NAMAH
(Ya Tuhan, sujud
hamba kepada Dewi Sri, Bhatari Yogini, semoga bersihlah gigi hamba.)
(Ya Tuhan, semoga
bersihlah mulut hamba.)
(Ya Tuhan, semoga
bersihlah kaki hamba.)
OM GANGGA AMRTA SARIRA SUDHAMAM SWAHA
(Ya Tuhan, Engkau
adalah sumber kehidupan abadi nan suci, semoga badan hamba menjadi bersih dan
suci.)
Bisa pula dengan doa atau mantram ini:
GODAWARI SARASWATI
NARMADE SINDHU KAWERI
JALE’SMIN SANNIDHIM KURU
(Ya Tuhan,
ijinkanlah hamba memanggil sungai suci Gangga, Yamuna, Godawari, Saraswati, Narmada , Sindhu dan Kaweri, semoga menganugerahkan
kesucian kepada hamba.)
OM TAM MAHADEWAYA NAMAH SWAHA
(Tuhan dalam
perwujudanMu sebagai Tat Purusha, Dewa Yang Maha agung, hamba sujud kepadaMu
dalam menggunakan pakaian ini. Semoga pakaian hamba menjadi bersih dan suci.)
Selesai berpakaian
hendaknya melakukan persembahyangan Trisandya.
Doa
panganjali:
Diucapkan saat berjumpa dengan seseorang atau memulai suatu pembicaraan dalam sebuah pertemuan. Tangan dicakupkan seperti menyembah, diangkat sejajar dada.
Diucapkan saat berjumpa dengan seseorang atau memulai suatu pembicaraan dalam sebuah pertemuan. Tangan dicakupkan seperti menyembah, diangkat sejajar dada.
(Semoga selalu
dalam keadaan.selamat di bawah lindungan Tuhan.)
OM HIRANYAGARBHAH SAMAWARTATAGREBHUTASYA JATAH PATIREKA ASIT
SADADHARA PRITIWIM DYAM UTEMAM
KASMAI DEWAYA HAWISA WIDHEMA
PURNAT PURNAM UDACYATE
PURNASYA PURNAM ADAYA
PURNAMEWAWASISYATE
(Ya Tuhan Yang Maha Pengasih. Engkau asal alam semesta dan satu-satunya
kekuatan awal. Engkau yang memelihara semua makhluk, seluruh bumi dan langit.
Hamba memuja Engkau. Ya Tuhan Yang Maha Sempuma dan yang membuat alam sempurna.
Alam ini akan lenyap dalam kesempurnaanMu. Engkau Maha Kekal. Hamba mendapat
makanan yang cukup berkat anugrahMu. Hamba manghaturkan terima kasih.)
Doa di atas baik untuk makan bersama, misalnya, pesta atau istirahat makan
dalam suatu pertemuan. Jika sendirian bisa mengucapkan doa pendek ini yang
diambil dari kitab suci Yajurveda:
NO DEHYANMIWASYA SUSMINAH
PRA-PRA DATARAM TARIS URJAM
NO DHEHI DWIPADE CATUSPADE
(Ya Tuhan, Engkau penguasa makanan, anugerahkanlah makanan ini, semoga
memberi kekuatan dan menjauhkan dari penyakit. Bimbinglah hamba anugerahkan
kekuatan kepada semua mahkluk.)
(Ya Tuhan, semoga
makanan ini menjadi penghidup hamba lahir dan bathin yang suci.)
OM DHIRGAYUR ASTU, AWIGHNAMASTU,
SUBHAM ASTUOM SRIYAM BHAWANTU, SUKHAM BHAWANTU, PURNAM BHAWANTU, KSAMA SAMPURNAYA NAMAH SWAHA
OM, SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
(Ya Tuhan, semoga
makanan yang telah masuk ke dalam tubuh hamba memberikan kekuatan dan
keselamatan, panjang umur dan tidak mendapat sesuatu apapun. Ya Tuhan, semoga
damai, damai di hati, damai di dunia, damai selama-lamanya.)
OM AWIGHNAM ASTU NAMO SIDHHAM
(Ya Tuhan, semoga
atas perkenanMu, tiada suatu halangan bagi hamba memulai pekerjaan ini dan
semoga berhasil baik).
OM DEWA SUKSMA PARAMA ACINTYAYA NAMAH SWAHASARWA KARYA PRASIDHANTAM
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
(Ya Tuhan dalam
wujud Parama Acintya yang maha gaib dan maha karya, hanya atas anugrahMu-lah
maka pekerjaan ini berhasil dengan baik. Semoga damai, damai di hati, damai di
dunia, damai selamanya).
TAMASO MA JYOTIR GAMAYA
MRTYOR MA AMRTAM GAMAYA
OM AGNE BRAHMA GRBHNISWA
DHARUNAMA SYANTA RIKSAM DRDVAMHA
BRAHRNAWANITWA KSATRAWAHI SAJATA
WANYU DADHAMI BHRATRWYASYA WADHYAYA
(Tuhan Yang Maha
Suci, bimbinglah hamba dari yang tidak benar menuju yang benar. Bimbinglah
hamba dari kegelapan pikiran menuju cahaya pengetahuan yang terang. Lepaskanlah
hamba dari kematian menuju kehidupan yang abadi. Tuhan Yang Maha Suci,
terimalah pujian yang hamba persembahkan melalui Weda mantra dan kembangkanlah
pengetahuan rohani hamba agar hamba dapat menghancurkan musuh yang ada pada
hamba (nafsu). Hamba menyadari bahwa Engkaulah yang berada dalam setiap insani
(jiwatman), menolong orang terpelajar pemimpin negara dan para pejabat. Hamba
memuja Engkau semoga melimpahkan anugrah kekuatan kepada hamba.)
WAJEBHIR WAJINIWATI
DHINAM AWIÑYAWANTU
(Ya Tuhan dalam
manifestasi Dewi Saraswati, Hyang Maha Agung dan Maha Kuasa, semoga Engkau
memancarkan kekuatan rohani, kecerdasan pikiran, dan lindungilah hamba
selama-lamanya.)
WAJEBHIR WAJINIWATI
YAJÑAM WASTU DHIYAWASUH
(Ya Tuhan sebagai
manifestasi Dewi Saraswati. Yang MahaSuci, anugrahilah hamba kecerdasan. Dan
terimalah persembahan hamba ini.)
OM PURWE JATO BRAHMANO BRAHMACARIDHARMAM WASANAS TAPASODATISTAT
TASMAJJATAM BRAHMANAM BRAHMA
LYESTHAM DEWASCA SARWE AMRTTNA SAKAMA
(Ya Tuhan, muridMu
hadir di hadapanMu, Oh Brahman yang berselimutkan kesaktian dan berdiri sebagai
pertama. Tuhan, anugrahkanlah pengetahuan dan pikiran yang terang. Brahman yang
agung, setiap makhluk hanya dapat bersinar berkat cahayaMu yang senantiasa
memancar.)
OM DEWAKRTASYAINASO AWAYA JANAMASI MANUSYAKRTASI NAMA AWAYA JANAM
ASIPITRA KITASI NAMO AWAYA JANAM ASYATMA
KRTASYAENASO AWAYA JANAM
ASYENA SA’ ENASE WAYA JANAM ASI
YACCHAHAM ENO VIDVAMSCAKARA
YACCHAVIDVAMS TASYA VA YA JANAM ASI
(Ya Tuhan,
ampunilah dosa hamba terhadapMu, ampunilah dosa hamba terhadap sesama manusia,
terhadap orangtua hamba, terhadap teman hamba, Tuhan ampunilah dosa hamba
terhadap segala macam dosa, terhadap dosa yang hamba lakukan dengan sadar atau
tidak sadar. Tuhan, semoga berkenan mengampuni semuanya itu.)
(Semoga atas
perkenan dan berkahMu para pemotong hewan dalam upacara kurban suci ini beserta
orang-orang yang telah berdana punia untuk yadnya ini memperoleh kesejahteraan
dan kebahagiaan. Tuhan, hamba memotong hewan ini, semoga rohnya menjadi suci.)
(Ya Tuhan semoga
segala halangan, segala penyakit, segala penderitaan dan gangguan Engkau
lenyapkan semuanya.)
OM ATMA TATTWATMA NARYATMASWADAH ANG AH
OM SWARGANTU, MOKSANTU, SUNYANTU, MURCANTU
(Ya Tuhan Yang Maha
Kuasa, semogalah arwah yang meninggal mendapat sorga, menunggal denganMu,
mencapai keheningan tanpa derita. Ya Tuhan, ampunilah segala dosanya, semoga ia
mencapai kesempurnaan atas kekuasaan dan pengetahuan serta pengampunanMu.) .
OM IHA IWA STAM MA WI YAUSTAMWISWAM AYUR WYASNUTAM
KRIDANTAU PUTRAIR NAPTRBHIH
MODAMANAU SWE GRHE
(Ya Tuhan,
anugerahkanlah kepada pasangan penganten ini kebahagiaan, keduanya tiada
terpisahkan dan panjang umur. Semoga penganten ini dianugerahkan putra dan cucu
yang memberikan penghiburan, tinggal di rumah yang penuh kegembiraan.)
WAJAYANTAH PURUPRIYAM
AGNIM WO DURYAM WOCAH
STUSE SUSASYA MANMABHIH
(Ya Tuhan, Engkau
adalah tamu yang datang pada setiap rumah. Engkau amat mencintai umatMu. Engkau
adalah sahabat yang maha pemurah. Perkenankanlah hamba memujaMu dengan penuh
kekuatan, dalam ucapan maupun tenaga dan dalam lagu pujian.)
JAGATAH STHATURUBHAYASYA YO WASI
SA NO DEWAH SAWITA SARMA YACCHA TWASME
KSAYAYA TRIWARUTHAM AMHASAH
(Ya Tuhan Yang Maha
Pengasih, yang memberi kehidupan pada alam dan menegakkannya. la yang mengatur
baik yang bergerak dan yang tidak bergerak, semoga Ia memberi rahkmatNya kepada
kami untuk ketentraman hidup dengan kemampuan untuk menghindari kekuatan yang
jahat.)
Setelah bayi
dimandikan, ayah bayi atau orang yang dituakan yang hadir di sana diminta membisikkan Mantram Gayatri
(bait pertama Puja Trisandya) masing-masing tiga kali pada lobang telinga kanan
dan kiri bayi itu.
OM WICAKRAME PRTHIWIM ESA ETAMKSETRAYA WISNUR MANUSE DASASYAN
DRUWASO ASYA KIRQYA JANASA
URUKSITIM SUJANIMA CAKARA
(Ya Tuhan, Engkau
Hyang Wisnu yang membentang di bumi ini, menjadikah tempat tinggal bagi
manusia. Kaum yang hina aman sentosa di bawah lindungan-Nya. Yang mulia telah menjadikan
bumi tempat yang lega bagi mereka.)
PASYEMA SARADAH SATAM
JIWEMA SARADAH SATAM
(Ya Tuhan Yang Maha
Kuasa, semoga seratus tahun hamba selalu melihat mata yang bersinar ciptaanNya,
semoga hamba hidup seratus tahun lamanya.)
OM SAM GACCHADWAM SAM WADADWAMSAM WO MANAMSI JANATAM
DEWA BHAGAM YATHA PURWE
SAMJANANA UPASATE
SAMANA HRDAYANI WAH
SAMANAM ASTU WO
MANO YATHA WAH SUSAHASATI
(Ya Tuhan, hamba
berkumpul di tempat ini hendak bicara satu dengan yang lain untuk menyatukan
pikir sebagai mana halnya para dewa selalu bersatu. Ya Tuhan, tuntunlah kami
agar sama dalam tujuan, sama dalam hati, bersatu dalam pikiran hingga dapat
hidup bersama dalam sejahtera dan bahagia. Ya Tuhan, semoga pikiran yang baik
datang dan segala penjuru.)
DEVADATTA NUGRAHAKA
ARCANAM SARWA PUJANAM
NAMAH SARWA NUGRAHAKA
SARWA PAPA HITANKARAH
SARWA KARYA SIDHAM DEHI
PRANAMYA SURYESWARAM
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH,
(Ya Tuhan
limpahkanlah anugrahMu yang menggembirakan kepada hamba. Tuhan yang maha
pemurah, semoga Tuhan melimpahkan segala anugrah kepada hamba. Ya Tuhan,
pelindung alam semesta, pencipta semua makhluk, ampunilah dosa hamba dan
anugrahilah hamba dengan keberhasilan atas semua karya. Tuhan yang memancarkan
sinar suci, ibaratnya sang surya memancarkan sinarnya, hamba sujud kepadaMu. Ya
Tuhan, semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai selama-lamanya.)
Untuk menutup
pertemuan, bisa pula dipakai doa di bawah ini yang diambilkan dari kitab
Yajurveda. Mantram ini disebut Santi Mantram. Bunyinya:
OM DYAUH SANTIR ANTARIKSAM SANTIHPRTHIWI SANTIR APAH SANTIR
ASADHAYAH SANTIH WANASPATAYAH SANTIR
WISWE DEWAH SANTIR BRAHMA SANTIH
SARVAM SANTIH SANTIR EWA SANTIH
SA MA SANTIR EDHI
(Ya Tuhan Yang
Mahakuasa, anugerahkanlah kedamaian di langit, damai di bumi, damai di air,
damai pada tumbuh-tumbuhan, damai pada pepohonan, damai bagi para dewata,
damailah Brahma, damailah alam semesta. Semogalah kedamaian senantiasa datang
pada kami)
(Ya Tuhan, semoga
Engkau menganugerahkan segala keberuntungan yang memberikan kebahagiaan kepada
hamba.)
OM WISWANI DEWA SAWITARDURI TANI
YAD BHADRAM TANNA A SUWA
(Ya Tuhan, Sawitar,
usirlah jauh-jauh segala kekuatan jahat. Berikanlah hamba yang terbaik.)
SUGANDHIM PUSTI WARDHANAM
UNWARUKAM IWA BANDHANAT
MRTYOR MUKSIYA MAMRTAT
(Ya Tuhan, hamba
memuja Hyang Trayambhaka/Rudra yang menyebarkan keharuman dan memperbanyak
makanan. Semoga la melepaskan hamba seperti buah mentimun dari batangnya,
melepaskan dari kematian dan bukan dari kekekalan.)
OM A BRAHMAN BRAHMANO BRAHMAWARCASI JAYATAMARASTE RAAJANAH SURA ISAWYO TIWYADHI MAHARATHO JAYATAM
DOGDHRI DHENURYODANAD WANASUH SAPTIH PURANDHIRYOSAJISNU
RATHESTHAH SABHEYO YUWASYAJAYAMANASYA WIRO JAYATAM
NIKAAME-NIKAME NAH PARJANYO WARSATU PHALAWATYO NA
OSADHAYAH PACYANTAM YOGAKSEMO NAH KALPATAAM
(Ya Tuhan Yang Maha
Kuasa, semogalah di negara ini lahir orang-orang yang memiliki pengetahuan
spiritual. Semoga pula pemimpin-pemimpin yang perkasa pandai menggunakan
kebijaksanaan seperti menggunakan senjata, pahlawan yang tangguh, sapi yang
banyak memberikan susu, lembu pembawa barang dan kuda yang cepat. Demikian pula
lahir wanita yang sempurna. Pemuda yang baik dan berguna bagi masyarakat, sedia
berkorban. Semoga hujan turun memberi kemakmuran. Semoga pepohonan berbuah
lebat. Semoga usaha kami berhasil.)
OM-MATA BHUMIH PUTRO AHAM PRTHIVYDH
(Ya Tuhan, semoga
kami mencintai tanah air ini sebagai ibu dan hamba adalah putra-putranya yang
siap sedia membela seperti para pahlawan kami.)
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH,
(Semoga damai,
damai di hati, damai di dunia, damai selama-lamanya.)
6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar