Om Swastyastu. . .
mantra penangkal : rajin sembahyang n berjapa
orang yg bisa kena guna-guna adalah org yang
sistem kekebalan tubuhnya (baik
phisik, mental, spirit) lemah.
cara paling ampuh adalah menjaga agar sistem kekebalan tubuh tetap
pit...........sembahyang n japa.
tapi mudah-mudahan mantra di bawah ini dapat membantu semeton
semuanya..........karena sudah saya buktikan sendiri di banyak
kesempatan dan
juga oleh orang yg telah menggunkannya...........sekali lagi
bukan pamer tapi
semata-mata untuk pasemetonan
Mantra Brahma Gading sewu..
Mantra ini di ambil dari lontar yang berjudul Usada Gading Sewu, nama gading
sewu ini masih
belum di temukan arti sesungguhnya.
Ada yang mengartikan Kelapa Gading, ada juga yang mengatakan Bambu gading,
namun bila di
lihat dari penggunanya lebih mendekati Kelapa gading sebab ada air kelapa
gading yang di gunakan dalam usada.
Awal lontar ini bercerita tentang Mpu kuturan yang sangat hebat memiliki ilmu
pengobatan dan
spiritual sehingga amat sakti dan di takuti oleh musuh serta di seganai
kawan-kawan beliau.
Lontar ini berbahasa Kawi Bali dan sangat di rahasiakan oleh para balian, namun
banyak
yang gagal mempelajarinya di karenakan kurang peterjemah yang bagus.
Mantra Gading Sewu. Bunyi mantra sebagai berikut: Ong ngadeg sanghyang Bayu
ring tungtungin lidah, ang brahma gni murub kadi kala rupa anyapuh sarwa lara,
langkah berikutnya tarik dan tahan
nafas di NABI ( Swadistana charka ) dan hembuskan ke kelapa gading, waktu
menghembuskan nafas lidah di lipat ke lagit-langit.RAHASIAKAN !!!! 7 X Baca.
Rerajahan.
Di butuhkan tembaga tipis lalu di tulisi ( rajah Angkara )untuk di masukan dan
rendam di kelapa
gading…….dan mantra pengurip untuk rerajahan, ong Sanghyang pasupati ngadeg
ring bayu, urip sarwa rerajahan, poma, poma, poma 3X
Kegunaan: Untuk
meruwat, menghilangkan segala jenis penyakit, yang datangnya tidak di
ketahui, baik dari manusia,
bhuta, dan mahkluk gaib, termasuk pepasangan, bebai, dan guna-guna
Caranya di minum atau pakai mandi, di isi dengan kembang Pucuk bang
Mantra Brahma Sapu Jagat
Mantra ini juga lanjutan dari mantra yang di atas, di gunakan untuk melindung
diri, rumah, dari
gangguan makhluk halus maupun roh-roh jahat.
Bunyi mantra : Ong
brahma metu saking kidul, gni bang saking netra, gni petak saking cangkem, gni
salembang saking buana, ong urip dasa gni, 12x.
Cara konsentrasi:
pertama-tama rasakan kekuatan api dari alam masuk ke ubun-ubun, lalu kumpulkan
di pusar sambil menahan nafas, langkah selanjutnya bawa api itu dengan niat
untuk keluar dari mata dan mulut.
Kegunaan dari
mantra di atas: apabila mau melindungi rumah atau NYENGKER buatlah serbuk dari
beras, lalu baca mantra, taburkan serbuk itu di pekarangan keliling arah jarum
jam terbalik.
Bila tidak ada serbuk beras bisa di gunakan ABU dari Dapur, caranya sama
seperti yang di atas.
Mantra-mantra di atas bisa juga di baca untuk, pergi atau memasuki tempat
kuburan, dan angker,
karena sesungguhnya mantra itu anugrah dari Dewa Siwa.
Pis Bolong adalah jenis mata uang yang sampai saat ini memiliki arti penting
bagi kehidupan beragama di Bali khususnya Agama Hindu. Melihat kegunaannya Pis
Bolong pasti ada pada setiap upacara yang diselenggarakan di Bali baik itu dari
Dewa Yadnya, Rsi Yadnya, Pitra Yadnya, Manusa Yadnya, maupun Bhuta Yadnya.
Pis Bolong yang berbentuk uang logam dengan lubang segi empat di tengah
dibuat dari campuran logam seperti perunggu, tembaga, atau kuningan. Melihat
dari huruf yang tertera pada Pis Bolong ini tentunya sudah dapat diketahui dari
mana asal mula Pis Bolong ini. Pis Bolong ini diperkirakan datang dari negeri
Cina pada jaman kejayaan Majapahit untuk dijadikan alat pembayaran.
Kegunaan Pis Bolong pada saat ini tidak untuk alat pembayaran lagi tapi
berfungsi sebagai Pis Sandangan dalam Upacara-upacara besar atau Sesari pada
Kewangen. Pis Sandangan yang dibungkus dengan tapis dan diikat dengan anyaman
dari bambu atau penyalin (rotan) sehingga berbentuk mirip kendi air. Jumlah
keping dalam Pis Sandangan ini adalah SEPA SATUS ( Seribu Tujuh Ratus). Lebih
kecil dari Pis Sandangan ini ada yang disebut Pis Andel Andel yang diikat
dengan benang Tridatu sebanyak dua ratus keping. Pis Andel Andel digunakan
dalam upacara yang lebih kecil.
Selain itu Pis Bolong juga digunakan saat Ngajum Sekah pada upacara Ngaben
yang ditempatkan di atas kain putih yang telah digambari menyerupai anatomi
tubuh manusia dan ditempel menggunakan jarum.
Selain sebagai alat transaksi pembayaran dan upacara, menurut penuturan para
tetua di Bali bahwa Pis Bolong yang memiliki keunikan dan ciri tertentu selalu
menjadi incaran. Pada saat itu dikalangan remaja ada yang gemar untuk
mendapatkan PIS REJUNA yaitu uang bolong yang bergambar Tokoh Pewayangan yang
paling cakap dalam memanah yaitu Sang ARJUNA. Pis Bolong bergambar Arjuna ini
dipercaya bisa digunakan untuk memikat gadis yang menjadi incaran sang pemuda.
Dengan simbol sang Arjuna ini diyakini akan dapat memanah Jantung Asmara sang
gadis untuk dipersunting dijadikan istri. Sedemikian sulit dan kuatnya
kepercayaan akan khasiat dari Pis Rejuna ini tidak sedikit di antara
pemuda-pemuda yang kuat keinginannya untuk segera mempersunting gadis idaman
ini berburu di malam hari ke tempat tempat yang angker untuk mendapatkan Pis
Arjuna ini. Disamping Pis Arjuna ada juga yang disebut Pis Jaran yang dipercaya
memiliki khasiat memberi kekuatan menyamai Kuda. Pis ini biasanya dipercaya
digunakan di dalam pertandingan lari, sepak bola dan olah raga lain yang
memerlukan stamina kuat untuk bertanding. Ada juga yang disebut Pis Tualen, Pis
Sangut yang kegunaannya sesuai dengan karakter tokoh-tokoh yang ada dalam
pewayangan itu.
Dasa Murti adalah sepuluh gerakan yang dikombinasikan dengan
tehnik pernafasan untuk membangkitkan 5 inti dasar kekutan tubuh yang terdiri
dari air,api,angin,gas,tanah serta besi.5 Kekuatan inilah yang menjadi dasar
daripada berbagai organ tubuh kita, didalam tubuh kita terdapat rasa panas yang
bersumber dari api, terdapat darah yang bersumber dari air, terdapat elemet
tanah dan besi yang menjadi sumber kekuatan dasar, serta terdapat gas untuk
mengatur system pencernaan dan angin sebagai sumber denyut nadi. Melalui olah
gerak dan nafas kekuatan inti dasar inilah kita mampu bangkitkan mulai dari
titik terendah sampai akhirnya kepuncak sehingga mampu dipakai sebagai sumber
kekuatan mental dan spirit.
Dasa murti is ten movements combined with breathing controling techniques to
generate five basic core body strength which consists of water, fire, wind,
ether, earth and iron.5 strength is at the basis of the various organs of our
bodies, inside our bodies are feeling the heat sourced from the fire, there is
blood that comes from water, soil and iron element there is a basic power
source, and there is gas to regulate the digestive system and wind as a source
pulse. Through movements and breathing were the core strength of this
foundation we are able to awaken from its lowest point until the summit so that
they can be used as a source of mental strength and spirit.
Rekan-rekan sedharma Yth. Om Swastyastu, Setiap pelinggih atau bangunan
Niyasa, di suatu Pura atau Sanggah Pamerajan harus dilengkapi dengan akah/ pedagingan, orti, palakerti dan ulap-ulap. Jika
tidak demikian maka dalam Lontar Sanghyang Aji Swamandala disebutkan sebagai
berikut:
..............."muang
yen ngewangun kahyangan tan mapedagingan, nista, madya, utama, luwire
wewangunane, mearan asta dewa, dudu kahyangan dewa ika, dadi umahing detya
kubanda, tan pegat nandang wiadin sang madruwe kahyangan ika sami mangguh
kageringan, mekadi mati salah ton, kerangkenganing bhuta pisaca"
Artinya: ..........dan lagi jika
membangun tempat suci tidak diisi "pedagingan" baik dalam bentuk
sederhana, menengah maupun utama serta kelengkapannya, bangunan itu cacat,
bukan stana para Dewa, bahkan ditempati setan, menjadikan yang punya mendapat
rintangan, sakit-sakitan, mungkin saja mati mendadak, atau dikuasai setan. Akah/ pedagingan yang ditanam di
dasar bangunan terdiri dari:
Masing-masing satu lembar
"pripih" (lembaran kecil ukuran 0,5 x 2 cm): selaka (perak), temaga
(tembaga), wesi (besi), mas (emas), kayu cendana, semua "merajah"
(ditulisi) aksara "dasa bayu": OM, I, A, KA, SA, MA, RA, LA, WA,
YA. Pudi (permata mirah), bunga
harum 7 macam, uang logam 700 keping (boleh memakai uang logam RI yang
berlaku sekarang), miniatur alat-alat pertanian dan pertukangan dari besi,
penggorengan kecil, kwangen dua buah. Korsi, capung, bathil (sejenis kendi)
semua dari emas kecil-kecil. Semua itu dimasukkan ke dalam
kendi tanah, dibungkus kain putih, diikat benang tridatu (merah, putih,
hitam). Bersama dengan sejumput caru dan sejumput banten "suci"
ditanam di dasar bangunan.
Untuk bangunan niyasa selain Padmasana, akah/ pedagingan itu lebih
sederhana, tanpa memakai korsi-capung-bathil emas dan uang logamnya hanya 11
keping. Banten pemendemnya hanya
pejati (tegteg daksina peras ajuman) dan sejumput caru. Akah/ pedagingan yang ditanam di
bagian tengah bangunan terdiri dari: lima macam pripih seperti diuraikan di
atas, ditambah: pudi dan buah pala dengan daunnya, ditaruh di dalam kendi
tanah, dibungkus kain putih dan diikat benang tridatu. Di puncak bangunan diikatkan
janur dari daun lontar yang dinamakan:orti/ bagia,
palakerti. Ulap-ulap adalah selembar kain
putih bergambar "acintya" dan "padma
angelayang" (bunga teratai berdaun delapan dilengkapi dengan
"Dasa Aksara" suci: SANG, BANG, TANG, ANG, ING, NANG, MANG, SING,
WANG, YANG dan gambar dari sembilan buah senjata para Dewata
Nawa Sangga yaitu:
BAJRA dari Iswara,
DUPHA dari Mahesora,
GADA dari Brahma,
KADGA MOKSALA dari Rudra,
NAGAPASA dari Mahadewa,
DWAJA ANGKUS dari Sangkara,
CAKRA dari Wisnu,
TRISULA dari Sambu, dan
PADMA dari Siwa).
Untuk bangunan niyasa selain Padmasana, ulap-ulapnya tidak memakai gambar
Acintya, hanya padma angelayang saja
Pengimpas-impas merupakan sesuatu ilmu atau ajian dimana seorang akan
terhindar dari mara bahaya yg bersifat gaib/niskalaBila serangan datang
sipemakai/penekun akan terhindar dengan sendirinya.Dlm ilmu meliter dapat
dikatakan Rudal pemusnah serangan dr rudal musuh....Tujuan;Melihat dr nama
Pengimpas sudah dapat dibaca dan diartikan disini bukan ntuk melawan atau
berbenturan namun menghindar atau membelokan.Tujuan dr dr Ilmu ini tiada lain
adalah ntuk keselamatan diri (pengeraksa jiwa), krn dengan kekuatan gaib dr
pengimpas-impas dapat membuat serangan luput dr sasarannya.Jenis
pengimpas-impas@. Pengimpas-impas buatan yg bersifat diluar tubuh berupa serana
tertentu atau berupa sesabukan/pekakas/gegemet/buntilan/benda gaib
lainnya.Disini serana tersebut diurip atau dipasupati dengan ritual tertentu,
shg dpt "memurti" atau hidup secara gaib dan bekerja sesuai
fungsinya@.Pengimpas-impas buatan yg bersifat didalam tubuh; serana tertentu
dimasukan kedalam tubuh bisa berupa untal-untalan atau dng cara lain.Serana
tertentu, misalnya benda tertentu ditaruh pd irisan pisang mas lalu
diuntal.serana tersebut setelah masuk dlm tubuh lalu dpt tirta pengurip atau
pasupati, dengan demikian akan menjadi "memurti" serta berdaya guna
sesuai yg diinginkan..@.Pengimpas-impas berupa rapalan mantra
(doa-doa).Biasanya orang yg penekun kebatinan, tidak memerlukan dengan serana
namun sudah menguasai dgn mantra..cukup dgn niat sj sudah bisa membentengi diri
dr serangan2 scr gaib.Nama-nama pengimpas.ada beberapa nama2 pengimpas menurut
sifat dan fungsinya spt:@ Pengimpas Dewa ; terhindar dr musuh dan makanan
beracun (cetik) dll.@ Pengimpas Bhuta; terhindar dr makhluk2 gaib, jadian dll.@
Pengimpas Kala; terhindar senjata@ Pengimpas Sanghayang Acintya; terhindar dari
sarwa ala/segala macam bahayadan lainnya..Pengimpas-impas yg utama..???Manusia
dilahirkan dengan karma wasana, sesuatu yg kita alami adalah buah dr karma
dikehidupan dulu ataupun dikehidupan kini..maka dari itulah merupakan kewajiban
dr setiap manusia untuk selalu berbuat dlm menjalani hidup berada dijalan Tuhan
sesuai dengan Agama dan keyakinan.Lalu pengimpas-impas yg utama adalah kekuatan
TUHAN. untuk menenukan kekuatan sejati dr Tuhan, lakukanlah :1. Rajin
sembahyang2.Hormat pd Orang Tua.3.Hormat pd orang suci atau disucikan ;
pemangku, Sulinggih.4.Positif tingking.5.Bergaul pd semua kalangan.
Cetik.
Cetik merupakan racun ala Bali yg dpt menyebabkan sakit dan bahkan
meninggal.Masyarakat Bali sudah tidang asing
lg dengan kata2 Cetik..dan bahkan sesuatu penyakit yg terjadi habis membeli
makanan, kundangan dsb spt sakit perut, mual, muntah-muntah dhubungkan dgn kena
cetik,,Ada juga
bila menemukan ulat dan sejenis pd makanan ada jua yg mengjaitkan dengan berisi
cetik.Prof. I Made Budi merumuskan bahwa cetik :1. Segala sesuatu yg kalau
dimakan dpt meracuni tubuh manusia.2.Racun yg masuk ke dalam tubuh melalui
mulut dgn perantara makanan dan minuman, disertai mantra2.3.Suatu ramuan yg
dihidupkan dengan kekuatan gaib, cara masuk dpt melalui makanan , minuman,
jarak jauh dan menghidupkannya dengan bantuan sesajen.4.Racun yg dpt masuk ke
tubuh dengan cara dimakan, diminum, dihirup atau dipasang.Bahan Cetik.Cara
pembuatan cetik dan bahan nya cukup unik dengan memadukan bahan (sekala) dan olah
batin (niskala)Bahan cetik ; dari tubuhan spt waluh, medang tiing, dll. Dari
Binatang spt ikan tertentu yg hidup dilaut,ikan buntek, binatang berbisa, yuyu
gringsing dll. Juga dr Benda/logam spt Kerikan gong/gangsa dll, juga memakai
organ manusia spt tulang manusia, banyeh (air mayat) dll.Cara membuat
cetik;Tidak banyak ada teks/lontar yg menguraiakan cara2 membuat Cetik, mungkin
ini sangat berbahaya bila di uraikan atau disebar luaskan secara sembarang dan
terbuka. namun secara garis besar sbb;1. pengumpulan bahan dan menentukan
dewasa atau hari baik.2.persiapan serana bebantenannya.3.Pengolahan bahan dan
pemasupati cetik.4. Penyimpanan dan tehnik2 penggunaannya.Tujuan Cetik.Tujuan
orang Nyetik atau yg melakukan perbuatan mencelakai dgn menggunakan Cetik amat
beragam, hal ini sy telah mewawancarai beberapa orang dan beberapa para Balian
yg pahan dengan dunia Cetik.1.hanya coba2 jd ada tujuan tuk mencoba dan
membuktikan cetik yg dimilikinnya.2.Sebagai reaksi dr orang yg sesumbar, agar
supaya dpt pelajaran atau dapat balasan dr ke sombongannya. misal ada orang yg
mengaku kebal dgn cetik, mengaku punya permata anti cetik, dsb.3. Untuk
mencelakai krn ;- iri dan dengki,-kecemburuan sosial-balas dendam-beselisih
pahamJenis2 Cetik;- Cetik Cerongcong Polo; menyerang kepala, otot.-Cetik
Gringsing; menyerang perut/lambung, hati (isin jeron).-Cetik Reratusan;
menyerang otak dan seluruh tubuh.-Cetik Selem; menyerang tenggorokan, saluran
pernapasan, paru2.-Cetik Kerikan Gangsa; dada,tenggorokan,-cetik Anyar,-Cetik
Kara,-Cetik Tanah,-Cetik Gadang,-Cetik Cula,-CetikBuntek,-Cetik Badung,dan
lain-lain.Cara penggunaannya;bagaimana cetik bisa menyerang..?? jelas ada
caranya1. Cara langsung; yaitu dengan langsung ditaruh pd makanan, minuman atau
dipasang (ditanam) pd pekarangan- makanan, minuman dicelub dgn jari yg telah
diolesi cetik,-dilentikan dgn kuku ke makanan, minuman,-diletakan di
gelas,piring , sendok atau alat2 makan..2. cara tidak langsung; yaitu dengan
perantara jarak jauh, jd dgn niat cetik sudah sampai,,- bisa dengan perantara
sesuatu benda milik si korban..-bisa dgn ditaruh di tempat korban lalu
dikendalikan dr jarak jauh,,- Orang yg menguasai pengiwe tingkat tinggi dgn
cara pandang aja cetik bisa nyampai pd korban.Tip Mengatasi agar terhindar dr
Cetik.1. jangan sesumbar/ sombong2. jangan pamer bila punya sesuatu benda
"gaib" yg dpt menolak cetik.3. Pakai kleteg bayu atau suara hati bila
membeli atau pergi kundangan..4. Bila minum, makan, pegang gelas, piring dengan
meletakan jari manis dibawah gelas, piring tahan napas dan berdoa agar
terhindar dr racun yg ada pd makanana,minuman.5. Rajin sembahyang6. lakukan
sebelum berpergian berdoa/sembahyang.
Tetenger.Dlm ilmu kedokteran atau medis untuk mengetahui suatu penyakit atau
menetapkan penyakit si pasien dikenal dengan istilah Diagnosis dan
prognosis.Dengan demikian penyakit si pasien akan diketahui jenis penyakitnya
serta cara penanganan pun menjadi tepat.Di Bali untuk mengetahui penyakit si
pasien inilah disebut ajaran TETENGER atau Patengeraning pati urip sedang dlm
Ayur Weda disebut mdria-sthana.Ajaran tentang tetenger banyak dan beragam,,dlm
Usada-Usada di Bali memiliki ciri khas tentang mediagnose suatu penyakit.Media
tetenger :@Idep ; pikiran, indra keenam sering juga disamakan praktisi punya
kemampuan betel tinggal.tetenger dengan media ini haruslah dgn pikiran yg
tenang dan kepasrahan yg tinggijd seorang praktisi dpt mengembangkan dan
mengasah kemampuanya dlm mediteksi penyakit pasien dengan melihat menggunakan
indra keenam atau "mata ketiga".seketika itu juga akan mengetahui
sakit sipasien, sebab, dan cara penanganannya.ada pula seorang penyembuh dengan
menggunakan prantara saudara empat (kanda pat) untuk mengungkap mistiri
penyakit si Pasien,,@Hari kedatangan sang Pasien.biasanya sang penekun akan
memakai hari apa paseien datang berobat..@Sikap pasien pd waktu
berobat.biasanya diamati dan dilihat sikap dan cara si pasien saat datang
berobatspt :-bila datang meraba hidung, maka kawitan yg menyakiti,-bila meraba
mulut, maka hyang yg menyakiti dan hrs minta ampun pd Batara Guru di
Kemulaan.-Bila meraba pipi, dpt hukuman dr kemulaan,dan sebagainya..@dengan
serana Benda tertentu..ada juga dengan serana nginang atau makan sirih kemudian
dilihat ludahnya bila keruh berati sulit untuk diobati,,ada juga dengan
perantara benda2 gaib spt keris, permata, dll biasanya ini digunakan oleh
Balian kapican.@ dengan meraba/menekan di bagian tubuh pasien.meneliti warna
mata,, denyut nadi, warna kulit, dan rasa bila ditekan pd bagian organ tubuh
dan lain sebagainya...disamping disebutkan diatas masih banyak ajaran2 tetenger
lainnya yg sangat berubungan erat dengan pelaku/praktisi serta sistim
aguron-guron juga literatur yg digunakan.
Ajian Kawisesan VS Ajian KamoksanAjian Kawisesan menekankan pd yg berhubungan
dengan kehidupan kaduniawian atau kesejahteraan hidup atau Jagadhita...Dalam
Lontar-lontar Di Bali banyak sekali terdapat ajian kawisesan diantaranya ;Aji
Sanghany Wisesa,Aji Pandawa,Aji Pagedongan,Aji Sarira,Aji Palungguhan,Aji
Palalangon,Aji Sanghyang Telaga Membeng,Aji Minaka Dharma,Aji wawadonan Titi
Murti,Aji Sarining kala kalanangan,Aji Wruhin Baba babu,Aji swangkar,Aji
masun,Aji pamaron,Aji pagantungan Sih Pegating Tiga,Aji Yata,Aji Tutur
Menget,Aji Pengayam-ayaman,Aji Kresna Murti,Aji Rudra MurtiAji Nawa sangadan
lain sebagainya...Dan sering juga disebut "gegelaran" atau
"keputusan"manfaat yg didapat dari kawisesan :Phalanya akweh rabi
pawongan ajajamah polihnya; dapat mempunyai istri banyak.Polihnya suka sugih
amisesa prasida amaanggih swarga ; menemukan kesukaan, kekuasaan dan dapat
mencapai sorga di dunia.Wruhaking sira prajurit, pradnyan wicaksana suka sugih,
mwang apekik nugun; ulung dimedan laga cakap serta berpenampilan selalu
tanpan.,,Ajian kamoksanAji kamoksan menekankan pd kerohanian olah pikiran untuk
menuju sensasi yg tinggi pd kemanunggalan atma dengan brahman.kamoksan mengacu
kepada makna terlepasnya sang atma dari tubuh untuk manunggal dengan Ida
Sanghyang Widi. Untuk memuluskan kemanunggalan ini diperlukan pengetahuan
khusus, apakah itu mengenal, mengetahui tanda-tandanya, waktunya, maupun jalan
yg ditempuh.Dimasyarakat sering dibilang melajah KEDARMAN.Dalam tutur dalam
lontar kamoksaan Ajian ini spt;Aji Tutur Sanghyang kelepasan,Aji Dharma
Kalepasan kamoksan,Aji Wekasing Aputih,Aji kalepasan ring Sarira,Aji Sanhyang
Dharma,Aji pakekesing Pati,Aji tenggaring Pati,Aji Patyaning Tiga,Aji
Patitisan,Aji pakeker,Aji Pamancutan, dan lain sebagainya.Intisari Ajaran.Ajian
ini dlm prosesnya mengatur dan menempatkan serta memuja kekuatan DEWA yg
difomasikan secara sistimatis sesuai dengan "genah" sehingga
menimbulkan kekuatan magis.Begitu juga mengaktifkan cakra2 di dalam tubuh,
dimana cakra2 merupakan pusat kekuatan atau pusat tenaga yg terdapat di Tubuh
(buana alit),,Dlm perkembangan keilmuan memang banyak terdapat cakra2 dalam
tubuh yg dijadikan inti tenaga vital yg hendak diaktifkan.Namun sesungguhnya
terdapat cakra utama yg berjumlah 7 cakra..disamping juga terdapat cakra2
pendamping atau cakra minor.Semua cakra harus terbuka dan berfungsi untuk
menarik dan memancarkan energi/prana, mengatur dan mempertahankan, mengelola
asfek fisik, emosional, mental dan kejiwaan...gerakan atau putaran cakra inilah
harus seimbang dan harmonis serta selalu aktif sehingga perkembangan
batin/sprituil meningkat dengan baik.Dengan cakra yg harmonis dan sempurna
sehingga dapat menghasilkan kesehatan, atau juga energi semakin besar inilah
modal utama untuk menuju dan mencapai yg diinginkan....kawisesan atau
kamoksan..
AjianSelayang Pandang...Pengelompokan atau penggolongan mistik dimanapun ada
kecendrungan membagi dkedalam 2 golongan Putih dan Hitam (Black Magic dan White
Magic) di Bali dikenal dengan istilah Pengiwa dan Penengen,, lalu apakah begitu
tegas bisa kita pisahkan, apakah begitu gampang kita bisa kelompokan,,Keilmuan
, ajian, magic merupakan sebuah fenomena gaib, sangat didasari pd keyakinan dan
moralitas.Apapun yg dipelajari , apapun yg ditekuni bilamana keyakinan
dibelokan dan moralitas penekun kurang, maka sudah pasti keilmuan tsb menjadi
berbelok...dr tujuan keilmuan tersebut.Dlm IPTEK, seperti membuat Senjata
Nuklir, Tank, Kapal Tempur, Rudal, dan lain-lain, adalah senjata penghancur
musuh, tapi sekaligus pula senjata bertahan dari serangan musuh. Senjata untuk
mempertahankan keutuhan bangsa dan negara.Begitu juga dlm ajian, tergantung
Oknum penekunnya.Contoh lain seseorang yg mempelajari Ilmu Ekonomi Akuntansi
lalu bekerja pd sebuah instansi Keuangan, lalu menyalah gunakan ilmunya dengan
membuat laporan keuangan palsu. Dapatka kita vonis Ilmu Akutansi sebuah Ilmu
sesat....???sekali lagi "OKNUM"Dalam tradisi "nyastra" di
Bali dikenal 2 macam ajian yaitu KAWISESAN dan KAMOKSAN.Kawisesan lebih
menekankan pada kekeuatan sakti yg cendrung berkaitan dengan
keduniawian.Penekun kawisesan mengoptimalkan kekuatan-kekuatan dirinya untuk
tujuan-tujuan dan kepentingan yg lebih bersifat duniawi.seperti: pengobatan
untuk menyembuhkan penyakit, mencapai kekayaan, mendapatkan kekuasaan,
kenikmatan hidup dan lain-lain.Kamoksan lebih menekan pada melepaskan
keduniawian untuk menuju kemanunggalan dengan sang pencipta, lebih mengacu pd
kemanunggalan sang atma dengan sang pencipta.Sesuai dengan tujuan hidup
Moksatram jagadhita ya ca iti dharma, maka ajian kawisesaan yg menekankan pd
duniawi dan pd akhirnya akan meningkatkan pd kamoksan.
Belajar Ngeleak.Untuk mempelajari Ilmu Leak, haruslah ada kesiapan secara fisik
dan mental.Ilmu Leak dapat dipelajari oleh semua kalangan dan sebaiknya telah
diatas 15 tahun keatas atau telah menek bajang/truna.Persiapan belajar
ngeleak;- restu dr orang Tua, khususnya dr Ibu dan sangat bagus bila dpt
sungkem serta meletakan kaki ibu di kepala.- Matur piuning di sanggah Kemulan
(Rong tiga) mohon restu dr para lelehur.-Matur piuning di Pura Dalem, bisa juga
di Pura Rajapati/ulun Setra.Persiapan pd Guru Nabe.ada syarat tertentu yg
biasanya dipersiapan oleh siswa pd mulai prosesi pengajaran berupa ritual
.Belajar Leak Selem.Grand master Leak Selem adalah Durga,, penekun Leak ini
menempatkan Durga sebagai sesembahan dan pusat panugrahan.1, memilih hari baik;
Kelion, Kajeng Klion.2. Sesajen selengkapnya dan sanggah cucuk.3. Pd hari yg
baik tsb melakukan prosesi pembukaan semacan "inisiasi" di Kuburan.4.
Ngerasukan dengan Nengkleng (berdiri satu kaki) dihadapan sanggah cucuk dengan
menyebut mantra. rambut diuraikan kedepan..kemudian mengitari sanggah cucuk 3
kali puteran.pd saat menari-nari mengitari sanggah cucuk posisi kaki yg
nengkleng berganti-ganti sambil mengucapkan mantra mohon anugrah kekuatan dr
Durga.5. Selesai prosesi itu barulah mulai pelajaran berikutnya dr Guru Nabe.Belajar
Leak Sari.Sumber ajaran Leak sari adalah dewa Brahma, penekun Leak ini
menyakini sumber Ilmu ini dr Batara Brahma.Cara belajar Leak sari berbeda
dengan Leak Selem.namun dr persiapan tidak jauh berbeda.1. Hari baik belajar
Leak sari Pinanggal pisan atau hari pertama menjelang purnama.2. Sesajen lebih
menekankan pd warna merah spt penek barak, ulam ayam biing dan lain-lain.3.
Prosesinya dilakukan di Perempatan jalan.4. Sesajen ditaruh di sanggah cucuk
dan si murid menghadap utara sbg tempat kedudukan Batara Brahma.5. Ngerasukan
ini dilakukan tengah malam memanjatkan doa mantra ke Batara Brahma mohon
panugrahan..Tahapan Belajar Pengeleakan1. Tahap pengenalan ;- mulai dari
persiapan inisiasi dr Guru Nabe.-Pengenalan Ilmu Leak-kesiapan mental dari
siswa.2. Tahap dasar.- Kanda Pat; ngerasukan kanda pat ring angga sarira- Dasa
aksara; ngeracah dasa aksara, merarukan dasa aksara ring angga sarira.-
pernapasan / olah napas. (Dasa
bayu)-menghimpun kekuatan sakti-Kundalini sakti,-Muter bhuana.-Mudra- dan
lain-lain.3. Ngelekas,/ Ngerogo sukma.-meditasi-meditasi,-naik kedemensi
lain.-tetengger,,-ngerogo sukmo-berubah wujud..-Dan lain-lain..4. Pendalaman-
seminar-seminar-kenaikan tingkat-Retreat-dan lain-lainInti dari ajaran Ilmu
Leak adalah Dasa Aksara terutama Panca Gni.Ngerasukan atau menghidupkan 5 unsur
Api dalam Tubuh.Agni Petak dijantung dinaikan lewat sumsumna ke ubun-ubun, Agni
bang di hati menuju mulut, Agni kuning dr ginjal ke telinga, Agni cemeng di
empedu ke hidung dan Agni Nila di hati ke rambut...Proses mengaktipkan panca
Gni inilah dinamai Gni Murub yg keluar berupa Ndih...Dlm proses Ngero sukma roh
bisa keluar kedemensi lain spt bejalan-jalan dalam bentuk Ndih atau bola
cahaya....pd saat inilah penekun bisa merasakan dan menikmati keindahan atau
sensasi kinikmatan secara batin..
BEBAIorang yg terkena bebai disebut bebainan.Bebainan suatu penyakit dimana si
korban kemasukan sesuatu/kekuatan gaib kedalam tubuhnya, kemmasukan disini
diakibatkan oleh seseorang yg mempunyai dan memiliki Bebai.Ciri2 Bebai bereaksi
pd korban,,- merasakan sakit didaerah perut khususnya dibawah pusar dan diatas
kemaluan spt ditusuk-tusuk-sakit menjalar kedaerah pusar padat (enek) spt ada
benda yg bergerak-gerak,,-dihulu hati seakan ada benda yg
bergerak-gerak,-penderita sering jatuh pinsan bila sakitnya datang/kumat.Ada
juga gejala spt :tubuh nyeri-nyeri, kesemutan dan badan terasa pegal perih spt
ditusuk-tusuk. bisa juga seluruh tubuh bengkak.Bila bebai menyerang sampai
kekepala, penderita akan spt orang gila.Bila menyerang disekitar tangan /
sendi- penderita akan menjerit/ triak-triak dan kejang-kejang.bila menyerang di
mulut, penderita akan ngoceh tak karuan, menangis..Penderita bebai agak sulit
dipegang, biasanya meronta-ronta dan melawan spt mencakar, menggiigit, memukul,
menendang. terkadang tenaganya besar tidak seperti biasanya.Yg mudah terserang
Bebai;- Remaja pd saat peralihan (akil balik)- memasuki perkawinan- Anak yg
manja.Kapan Bebai mudah menyerang.??- pd saat remaja putri datang bulan..-pd
saat pikiran kosong akibat melamun, menghayal, juga terkadang pikiran lg
kacau..-bebai menjadi dahsyat pd waktu2 tertentu spt sandikala, menjelang
rerainan.Apa saja bahan membuat Bebai;ada beberapa bahan/serana untuk membuat
Bebai diantaranya.@ Janin orang keguguran.janin yg kira2 berumur 3 bulan,,
dimasukan kedalam toples, dibuatkan sesajen..spt bayi..bila satnya tiba, dibawa
kekuburan untuk mendapat anugrah/kekuatan. Semenjak itu namanya berubah menjadi
RARE WONG dan semenjak itu pula telah menjadi Bebai.@ Otak Manusia.Biasanya diproleh
pd saat ada kecelakaan, dimana ditempak kejadian tidak diadakan upacara
pengulapan/nebusin..selain otaknya yg dicari juga kulit tangan, kaki...kemudian
direka di atas daun lontar.dibuatkan sesajen dan siap menjadi Bebai.@ Sejenis
pengawak (benda yg diwijudkan)Biasanya dibuat rajah diatas daun lontar,
kemudian dibungkus dengan kain spt membungkus pengawak pd waktu ngaben
ngereka.Di tanam diperempatan jalan untuk memproleh kekuatan...benda ini akan
menarik energi/kekuatan orang2 yg melalui jalan tsb.setelah 42 hari. dibawa
kekuburan untuk mendapakan kekuatan berupa pasupati.. dan selanjutnya menjadi
bebai..Pembuatan bebai merupakan proses yg panjang karena memakan waktu sampai
210 hari, maka dari itulah bebai tidak sembarangan didapat, dan harganyapun lumayan
mahal.Dimana memproleh bebai;bebai bisa diperjual belikan oleh pemiliknya.
Orang yg memelihara bebai belum tentu digunakan untuk diri sendiri, bisa juga
tuk orang lain yg berani memberikan sejumlah uang guna menyakiti orang
lain.bahkan ada yg kontrak dgn pembeli.apakah cukup hanya sakit tuk waktu
tertentu, atau sampai korban meninggal.bila bebai selesai menjalankan misinya ,
maka akan kembali pd pemiliknya.Jenis2 Bebai; diantaranya.I jaya satru, I
Inggo, Inumit, I belog.. setiap Bebai mempunyai teman sampai 27 . dari
keseluruhan bebai ada 108. sesuai dengan jumlah Bhuta.Keistimewaan bebai:-Bila
bebai masuk ketubuh sasaran,, dan bila si bebai senang dia akan bisa beranak
dan membuat keluarga bebai disana.-bebai bisa dikendalikan oleh pemiliknya, dan
biasanya rajin memberikan laporan hasil kerjanya.-bebai bisa menipu sang
balian, dengan pura2 tunduk dan pergi, namun masuk kembali setelah sang balian
pergi.-bebai mudah keluar masuk tubuh penderita sesuka hatinya.-bebai akan
tinggal dan pergi begitu korban meninggal..Tindakan preventif;- rajin
membersihkan pekarangan rumah, diri sendiri.-rajin sembahyang dan maturan-rajin
maturan di Penunggu karang-rajin sembahyang.-hindari stres.-bergaul dan jangan
menutup diri, terbuka pd orang tua, jangan menyimpan masalah.
Proses Kematian
Jiwa di selimuti oleh 4 lapisan, yaitu;
Roh kerohanian dan badan
Kejiwaan ( budhi)
Jiwa kemanusiaan atau kebinatangan
yang disebut juga badan halus
badan kasar jasmani
Selaput jalus yang
menyelimutinya yang di sebut “kulit halus” atau ‘pancaran magnet’
Dalam proses kematian seseorang, secara berurut lapisan-lapisan tersebut
akan mengalami kematian dan proses perubahan:
badan kasar (mati fisik,
biologis)
Selaput halus ( kulit
halus) setelah keluar dari badan menjadi “kulit” dan lenyap
Bdan halus pada kematiannya
yang kedua dan dalam peralihan kekelangitan yang pertama dan
Roh setelah peralihan ke
kelangitan yang kelima
Melalui proses inilah, roh atau jiwa mengalami pemurnian, meninggalkan semua
cacat, dan roh yang murni akhirnya setelah melalui kelangitan yang kelima,
keenam dan ketujuh kembali kepada Tuhan. (2) Kekuatan Penghidupan Unsur Kehidupan Badan Kasar
Kekuatan yang menghidupkan jasmaniah (badan kasar ) manusia terdiri dari 3
unsurutama, yaitu Prana ( kekuatan yang menggerakkan bagian tubuh ), Saman (
kekuatan magnet badaniah), dan Karma atau naluri ( hokum dari perbuatan sebab
dan akibat). Tubuh jasmani dan magnet badaniah merupakan kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan yang membentuk kepribadian. Tubuh jasmaniah sendiri terdiri
dari aliran berbagai zat kecil yang tidak terlihat, gas yang dipadatkan, dan
udara yang merupakan campuran antara gas zat asam, gas zat nitrogen, gas zat
air, dan gas zat asam arang. Zat gas-gas ini adalah unsure-unsur yang berdiri
sendiri, namun karena kerja sama dari kedua unsure utama, maka menjadi satu
kesatuan, dan dengan cara ini maka semua bagian tubuh akan selalu ada penggantian
dan dalam selang jeda waktu 3 bulan akan diperbaharui atau diganti lagi.
Organ tubuh terdiri dari 4 kekuasaan, yaitu pernapasan, panas tubuh,
peredaran darah, dan pencernaan makanan. Seluruh kekuatan ini berjalan karena
magnet badaniah, dan pada kelahiran seorang bayi ketika bayi terkena udara yang
disebabkan daya tarik magnet badaniah, terjadilah gerakan naik turun paru-paru
dan gerakan mengembang mengempis jantung, dan dengan gerakan ini maka zat asam
akan masuk dalam tubuh. Dalam makanan yang masuk kedalam tubuh, terdapat asam
arang yang akan dikeluarkan lagi oleh udara yang masuk, karena pernapasan
menghirup zat asam arang maka hasilnya bukan hanya panas tubuh, melainkan juga
darah akan mengalir disebabkan makan yang dimakan. Darah dialirkan melalui pembuluh
darah dan pencernaan akan bekerja untuk mengeluarkan sisa-sisa sari makanan dan
air dari dalam tubuh. Kerjasama dari 4 kekuatan tubuh ini menimbulkan darah
dank arena ini timbul daging dan menyusul lagi terjadinya lemak, tulang,
rambut, kuku, air mata, dan keringat. Sebetulnya darah adalah penjelmaan dari
kekuatan hidup dan dalam darah terdapat rahasia kehidupan, bila seseorang
sedang sakit maka kekuatan dalam darah melemah, namun kekuatan magnet dapat
menguatkan kembali, dan ketika seorang meninggal, selama darahnya belum berubah
menjadi air, orang ini belum meninggal secara keseluruhan.
Kulit bukan hanya selaput pelindung tubuh manusia, melainkan juga merupakan
organ tubuh utama, susunan kulit cukup rumit, terdiri dari 2 lapis yaitu kulit
luar dan kulit dalam. Bagian kulit luar yang kuat memiliki banyak lubang
kecil-kecil yang menghubungkan dengan kulit dalam. Kulit bagian dalam terdiri
dari pembuluh darah dan syaraf yang dijalankan oleh gerakan naik-futon dari
tubuh disebabkan pernafasan.
Melalui lubang kecil kulit luar inilah darah yang tidak terpakai atau
berakibat buruk, seperti uap dan keringat akan dikeluarkan. Dikulit luar ada
selaput serupa minyak yang harus selalu di bersihkan, bila tidak maka
lubang-lubang kecil pada kulit luar akan tertutup dan akan berakibat buruk bagi
darahdan dapat menyebabkan seseorang akan sakit, bahkan penyumbatan akan
menyebabkan kematian, karena lubang pori dilindungi oleh lapisan halus yang
membentuk daya magnet maka sebenarnya lubang itu tidak tertutup sepenuhnya.
Lapisan kulit halus membawa magnet alam ke dalam badan dan dapat
mempengaruhi badan dari daya tarik magnet asteral dari roh karena badan halus
merupakan jembatan antara badan kasar dan jiwa, kerja dari kekuatan ini secara
bersamaan melahirkan pancaran aliran magnetis yang mengalir ke otak dan
menyebabkan magne kepribadian dan menyebabkan terjadinya tenaga syaraf, tenaga
otot dan energi manusia, dan juga dapat terjadi pemikiran, raut muka,
pendengaran, bunyi suara, perasaan, penciuman dan rasa.
Karena daya-daya ini maka terjadilah tindakan yang dapat dibagi ke dalam
beberapa macam. Organ tubuh dan magnet alam bekerja secara alamiah dan dibawah
pengaruh hokum alam yang menyebabkan manusia makan, minum, dan tidur yang di
perlukan untuk bertahan hidup oleh badan kasar.
Magnet kepribadian melalui daya pikiran dari seorang manusia bersih dan
tindakan baik maka bentuk badannya akan baik dan halus, bila seseorang selalu
berpikir buruk dan bertindak jahat maka bentuknya akan menjadi kasar dan jelek,
dan bila seseorang melakukan perbaikan tindakan maka badannya juga akan
membaik. Dan dalam keadaan normal sebetulnya lemahnya organ manusia dan
kurangnya pengaruh dari magnet alami akan menyebabkan penyakit dan bila unsure
organic tubuh dan magnet keduanya tidak bekerja akan menyebabkan kiematian,
walaupun dengan latihan seseorang dapat meniadakan kekuatan organiknya yang
menyebabkan msuri. Gangguan Badan Kasar
Kerja organic kita jelek bila lapisan halus kurang membawa magnet alam
kedalam tubuh seseorang, bila pemasukannya terhenti maka keseimbangan astral
dan magnetis alami akan terputus sehingga gerakan pernafasan dari paru-paru dan
gerakan mengembang mengempis dari jantung berhenti. Dan ini dapat di perbaiki
dengan mengambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkannyadan gerakan ini dilakukan
dalam keadaan berbaring, karena tarikan nafas yang kemudian masuk dalam tubuh
akan membakar benih-benih penyakit dan akan mengalirkan banyak magnet alam
kedalam tubuh seseorang, dana penyaklit serta gangguan peredaran darah dapat
dihindari dengan latihan pernafasan “ Pranaijama”. Naluri
Naluri adalah tindakan kejiwaan yang tidak disengaja, karena itu tindakan
ini sering dianggap sebagai tindakan di luar kendali pikiran sadar manusia, dan
naluri itu muncul karena memang tidak ada tindakan lain yang dapat dilakukan
untuk selamat, dengan melihat, mendengar, merasa adanya bahaya, secara otomatis
badan digerakkan, kekuatan indera berasal dari magnet kepribadian yang merupaka
kekuatan rohaniah atau kekuatan jiwa seseorang.
Naluri bekerja tanpa pemikiran dan tidak memihak, dan mengendalikan
pemakaian magnetisme kepribadian dan tindakan baik dan buruk sehingga dalam
pelaksanaan juga hokum dari sebab akibat, dan naluri berasal dari ingatan luar
atau jaringan ingatan alaminya jiwa dan ingatan bagian dalam atau ingatan
kejiwaan roh.
Ingatan luar merekan segala sesuatu selama hidup di dunia; apa yang dilihat,
didengar atau dirasakan, setelah kematian ini akan tetap menyertai jiwanya,
akan tetapi ingatan ini tidak akan mempengaruhi evolusi dari jiwa kebinatangannya,
ingatan ini akan hilang bersama dengan jiwanya bila rohnya sudah mencapai
daerah kelangitan..
Ingatan dalam atau ingatan kerohanian merekan semua pikiran manusia,
tindakan baik buruk, apa yang dibaca, dialaminya, perilaku dalam keseharian dan
dipengaruhi oleh pergaulannya dengan orang lain dan tidak akan hilang meski
manusia berupaya melupakan pikiran dan tindakan di masa lalu, dan ketika ajl
tiba ingatan akan muncul kembali dan menjadi saksi atas semua kejadian, pikiran
dan tindakan yang dialaminya, dan ingatan akan mempengaruhi bentuk wajah baik
dan buruk sesuai ingatan yang disimpannya dan ini sangat berpengaruh besar
dalam perkembangan jiwa seseorang
Dan sebagai hukuman atas mereka yang berbuat tidak baik selama hidupnya maka
ingatan akan dimunculkan kembali dalam bentuk nyata dan dengan ini akan timbul
penyesalan. Ikatan Roh dan badan Kasar
Pengikat dari semua kekuatan, daya dan upaya dari badaniah seseorang adalah
jiwanya. Manusia adalah makhluk yang punya roh, untuk sementara diselimuti oleh
lapisan badaniah yang tiap waktu dapat musnah, akan tetapi daya piker dan
kemauan manusia selalu diperbaharui lagi, ini akan berlangsung terus menerus
hingga akhirnya selaput ini rusak dan ditinggalkan oleh rohnya. Meskipun
demikian, kematian tidak lain daripada kelahiran dari rohnya yang yang akan
berpindah dalam kehidupan lai, karena roh tidak dapat musnah dan akan
mempertahankan kepribadiannya.
Lapisan organic hanya dipinjam untuk tampil sementara di daerah kehidupan
seseorang, jadi badan hanya alat, karena mata dan syarafnya akan terikat pada
aether dan bagian magnet yang lebih halus melalui telinga dan paru-paru dengan
atmosfir, dengan indera lainnya yang merupakan alat perasaan akan berhubungan
dengan badan kasar dan dunia fisik, baik yang keras maupun yang cair.
Hubungan jiwa dengan badaniah menyebabkan manusia yang berwujud organic
dapat berhubungan dengan dunia rohaniah, ketika meninggalkan badan organic,
rohnya tidak berubah dalam bentuk, kemampuan, sifat, dan juga dalam ilmu yang
diperoleh. Ketika manusia meninggalkan selimutnya akan menjadi ringan tanpa ada
perubahan pada badan rohaniahnya, badan rohaninya tidak akan lebih baik atau
lebih buruk.
Seperti badan organic, badan rohaniah juga memiliki indera, akan tetapi
berbeda dengan organic, cara kerja indera rohaniah lebih tajam dan lebih
menyenangkan dengan daya serap pikiran yang lebih tinggi.
Setelah kematiannya, roh binatang seperti manusia, tetap memiliki
kepribadian. Hanya saja roh ini tidak memiliki kesadaran Aku. Kadar
intelektualnya tetap dan tidak berkembang, sesuai dengan hokum kehidupan, bila
seekor binatang mati maka rohnya akan masuk ke badan organic lainnya,
tumbuh-tumbuhan, logam, dan batu, setelah kematiannya akan berada dalam keadaan
yang sama meskipun badan halusnya tidak begitu sempurna seperti binatang. (3) Kekuatan Pemikiran
Baik buruk perbuatan manusia tergantung pada perkembangan magnet pribadinya
dan perkembangan magnet pribadi sangat tergantung pad hati nurani atau perasaan
manusia pada saat itu.
Bila kekuatan magnet manusia sama maka semua manusia akan mempunyai kekuatan
bdan sama, pemikiran yang sam, dan energi tindakan yang sama, tettapi pada
kenyataannya tidak demikian karena sangat bergantung pada perkembangan kemauan
dan pemikirannya. Magnet pribadi manusia terletak di otak, melalui daya piker
otak daya magnet menimbulkan getaran-getaranyang mengalir melalui syaraf-syaraf
ke seluruh badan dan ini akan menetukan gerakan tubuh berupa tindakan, daya
piker juga menentukan perbuatan baik buruk dan ini tergantung dari nurani atau
perasaan hati.
Perasaan hati manusia dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu yang
membuat gembira dan magnet pribadi bekerja sehingga menimbulkan perasaan nyaman
pada otak dan perasaan ini akan disalurkan ke seluruh badan dan yang membuat
sedih akan terjadi sebaliknya yaitu akan membua5t lesu di seluruh badan dan
atau sakit. Orang yang selalu gembira dapat menyalurkan energi pada orang lain
tanpa merugikan dirinya. Aliran magnet yang terkuat terdapat pada ujung jari
atau melalui mata dan dari mulut . Perlu diketahui bahwa orang yang magnetis
badan halusnya lebih kuat disbanding magnet badan kasarnya akan mempunyai
pengaruh buruk pad manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan dan oleh orang
hindu disebut “jettatura” dan oleh orang jawa dinamakan “mata nasar” atau
tangan panas.
Penyerahan diri dari orang yang daya magnetisnya lemah ke yang kuat
dapat dilakukan dengan meniup mukanya, dan inilah yang disebut terhipnotis atau
dharana, dan dalam keadaan demikian sebenarnya orang yang terhipnotis kesadaran
atau jiwanya terlepas dari tubuhnya, dan pasti tidak berdaya sama sekali dank
arena kepribadiannya hilang maka dapat dihinggapi roh lain. Dan dalam keadaan
ini roh juga akan ingat pada semua kejadian masa lalu, kebangkitannya kembali
sebagai manusia, menceritakan rasa sakitnya dimasa itu, dan pengobatan sampai
kesembuhannya. Tubuh jasmaniah sedemikian aneh sehingga dapat dianggap
berlawanan dengan hokum alam yang ada. Orang yang terhipnotis dikarenakan
syaraf organiknya tidak aktif( tertidur), kesadaran hilang sehingga tidak ada
lagi kemauannya. Beberapa sifat (kemampuan ) tersebut juga dapat dimiliki oleh
orang yang meninggal, beberpa jam sebelum meninggal tubuh seorang tersebut
dalam keadaan tidur secara organic, rohnya karena ingin mengucapkan selamat tinggal
kepada keluarganya atau teman , daya pikernya memiliki kekuatan untuk
mewujudkan diri, oleh karena itu dapat menampakkan diri pada teman atau
keluarga. Ketika roh orang yang hamper meninggal merasuk ke seseorang bisa
terjadi orang itu bisa berbicara bahas roh, melukis, mengetok-ketok pintu,
menggerakkan benda karena roh halus ini menggunakan magnet pribadi orang lain,
dan ini menunjukkan bahwa tindakan manusia tidak tergantung dari badaniahnya.
Semua tindakan manusia berasala dari kecerdasan yang tidak tampak.
Apa yang menyebabkan orang kehilangan magnet pribadi ? diantaranya adalah
terlalu sering melakukan seks, hidup tidak teratur, menghamburkan nafsu, tidak
menjaga badan, sedih, terharu yang berlebihan, marah-marah, minuman keras,
bumbu pedas, tembakau, dan terlalu banyak kopi, the atau daging dan untuk
mengembangkan magnet pribadi hidup teratur, makan sayur, buah, dan minuman air
asli. Kemampuan menggunakan pertimbangan(rasa) ketika hendak menggunakan
pikiran, yang merupakan asal-usul dari magnet kepribadian yang menyebabkan
magnet kepribadian berkembang, kekuatan hidup juga akan memperkuat pengembangan
otot dan syaraf, kehilangan dari magnet kepribadian menyebabkan seseorang sakit
syaraf dan mengendor kekuatan fisiknya. (4) Kekuatan Terpendam
Setiap perbuatan manusia yang dilakukan dengan sadar, baik maupun buruk
pasti didahului oleh pemikiran, dan dalam lingkungan aura setiap pemikiran akan
menimbulkan getaran. Lingkungan aura adalah dunia debu material atau lingkungan
magnetisme manusia, getaran tersebut akan menimbulkan warna yang akan
menciptakan bayangan, bukankah Tuhan menciptakan alam semesta melalui daya
pemikiranNya ? Warna buah Pikiran ( Aura)
Dapat dibagi dalam 3 jenis ;
Buruk, biasa, baik, pikiran yang biasa dapat dibagi lagi menjadi pemikiran
yang condong pada keburukan dan kebaikan, dengan demikian buah pemikiran dapat
dibagi menjadi buruk, biasa condong ke buruk, biasa, biasa condong ke baik, dan
baik, dalam lingkungan auranya pemikiran tersebut menimbulkan warna merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu dan mempunyai arti sbb ;
1. Coklat
kemerahan
: nafsu dan tamak
2. Merah
jambu
: nafsu kemarahan
3. Merah
muda
: nafsu dalam cinta
4. Merah
jambu
: nafsu cinta kasih
5.
Jingga
: Keberanian
6.
Kuning
: Daya pikiran
7.
Hijau
: Simpati
8. Biru, biru
nila
: Rasa ketuhanan, keberagamaan
9. Ungu
: Kerohanian, pertalian dengan jiwa
10. Hitam atau gelap (tidak menunjukkan warna) : perasaan iri, warna ini
muncul pada orang yang tidak beradab atau sedang sakit
11. Putih, seperti
bulan : menjukkan
keimanan Gerak dan Daya Buah Pikiran
Bayangan buah pikiran dapat keluar dan dapat masuk kedalam manusia, dan
dapat secara alamiah, yaitu pada saat seseorang melihat, mendengar, merasakan
sesuatu. Meski begitu penyerapan juga dapat berjalan secara tidak alamiah,
yaitu ketika bayangan buah pikiran seorang memiliki daya magnet sehingga dapat
menarik bayangan buah pikiran orang lain yang punya sifat sama dan lalu
bercampur jadi satu dan kondisi ini yang dapat menimbulkan ikatan dan
memunculkan rasa simpati dan senang, dan ini bisa terjadi juga pada manusia
dengan makhluk halus dan yang perlu di waspadai bahwa adanya daya pengaruh
dapat berakibat baik ataupun buruk.
Buah pikiran sifat laten, dan agar menjadi kekuatan nyata harus disatukan
dengan kekuatan, bila pemikiran tidak disatukan dengan kemauan maka buah
pikiran akan padam dengan sendirinya kecuali bila dapat disalurkan ke buah
pikiran orang lain yang sejenis, bila pikiran banyak orang mempunyai sifat sama
dapat tarik menarik, saling memperkuat, dan menyatu sehingga menjadi satu
bayangan dengan kekuatan yang dahsyat. Berbagai bencana nasional, kekacauan,
peperangan, perseteruan dan bencana alam merupakan dampak dari saling tarik
mjenarik buah pikiran banyak orang. Mantra dan Kekuatan Terpendam
Dan kekuatan pikiran dapat dihasilkan dengan mengucapkan mantra karena
dengan ini seseorang dapat menyerap kekuatan buah pikiran. Mantra dapat
digunakan untuk menciptakan buah pikiran yang diarahkan pada orang lainuntuk
mempengaruhi orang yang dituju, dan tergantung mantra yang diucapkan dan mantra
yang baik akan menjadi pelindung orang atau roh yang didoakan, dan mantra yang
buruk akan berakibat sebaliknya, dan seseorang yang hidupnya lurus dan bersih
serta tidak punya pikiran jahat akan dilindungi oleh makhluk-makhluk yang menjaganya
dari dampak sumpah serapah.
Bayangan buah pikiran akan dapat merasuk dan mempengaruhi badan halus
(astral) orang yang sudah meninggal (mayat astral) yang mengembara tanpa
tujuan, mayat astral dapat disebut sebagai roh “tanpa jiwa” dan ini berasal
dari orang yang semasa hidup bersifat jahat, mengumbar nafsu dan kesenangan
atau roh orang yang meninggal sebelum waktunya yang disebabkan bunuh diri,
dibunuh atau kecelakaan, dan roh seperti ini akan tetap terikat dalam jasadnya
di kuburan hingga akhir kulitnya rusak disebabkan ketuaan dan rohnya terus
mengembara dan tidak dapat meninggalkan dunia. Bila mayat astrak ini bertemu
dengan hasil bayangan daya piker buruk maka dapat menjelma menjadi setan jahat
dan memiliki sifat, seperti mantra yang diucapkan oleh pembuatnya dan dapat
dipakai untuk segala tujuan, inilah kekuatan terpendam dan mantra ini disebut
“wethala siddhi”, dan biasa disebut jimta, sarat, guna-guna, atau tumbal.
Kekuatan pikiran dapat mengubah roh tak berjiwa yang tanpa wujud tersebut
menjadi berwujud, dengan dihinggapi buah pikiranhasil mantra, roh tanpa jiwa
menjadi hamba dari mantra ini dan dapat digunakan untuk maksud apapun. Dalam
ilmu kekuatan terpendam, roh jahatdapat dibagi ke dalam beebrapa jenis,
seperti; awici, ngalu, dan kasasar dan roh yang berbuat baik dinamakan saija
dan mengenai cara kerja kekuatan terpendam dan pemanfaatannya tidak dapat
diceritakan lebih lanjut karena alasan keselamatan ( ada dalam beberapa kitab
lainnya ). Pelajaran dari Buah Pikiran
Pikiran menghasilkan bayangan dan bila digabung dengan kemauan disebut
Issha, dan pikiran menhasilkan perbuatan baik dan buruk Keluarnya bayangan
pikiran demikian dan akibatnya dinamakan “karma” manusia, bila manusia dapat
menguasai bayangan buah pikiran maka hawa nafsunya akan dapat dikendalikan dan
karmanya dapat dikuasai. Orang dengan sifat yang baik bila meninggal selubung
halusnya atau kamarupa akan lepas dengan mudah, dan rohnya akan terbang menuju
ke daerah kelangitan, roh yang tidak dapat melepas selubung halusnya tetap diselubungi
badan halus dan mengembara di dunia menjadi roh tak berjiwa.
Tugas hidup orang di dunia adalah menolak setiap buah pikiran jahat yang
timbul, karena dorongan jahat akan melahirkan perbuatan, daya piker bisa
dikembangkan sedemikian tinggi sehingga dapat mengerjakan sesuatu yang tidak
dapat dilakukan oleh manusia biasa. (5) Kekuatan Kemauan
Ketika dilahirkan, manusia tidak memilikipengetahuan dan belum mengenal
keadaan sekitarnya, dan seiring dengan pertumbuhannya manusia mulai belajar
tentang kejadian, dan tindakan mana yang berakibat menguntungkan dan merugikan.
Bedasar hukum sebab akibat itulah, manusia kemudianmengenal baik dan buruk, dan
pikiranlah yang merekam semua kejadian. Meskipun demikian, pikiran sifatnya
belum terjadi, potensi ini berubah menjadi tindakan ketika pikiranbergabung
dengan kemauan, kemauan berasal dari jiwa kebinatangan yang melahirkan
keinginan, nafsu, danm kesenangan, kemauan akan menerima yang baik berdasarkan
perintah pikiran, dan melawan sesuatu yang berdasarkan pikiran tidak baik.
Pemahaman manusia berdasarkan daya pikirannya dinamakan “kenyataan” atau “
kebenaran”. Sesuatu yang diinginkan ( kemauan) dinamakan sebagai “baik”.
Manusia akan melakukan tindakan baik setelah melalui pertimbangan pikiran, pada
orangyang dya pikirannya belum berkembang tindakannya didasarkan atas
pertimbangan baik buruk perbuatan hanya berdasarkan dorongan keinginan semata,
demikian pula pada orang yang berpikiran picik, mereka berbuat atas dasar nafsu
semata tanpa memperhitungkan bahwa tindakan akan mencelakakan diri sendiri.
Pemikiran dan kemauan mengalir menjadi satu dalam tindakan dan membentuk
manusia yang hidup dalam tindakannya. Kemauan sifatnya netral, dan akan mejadi
tindakan baik atau buruk tergantungpada pengembangan kesadaran pikirannya.
Karena perbedaan adanya perkembangan daya pikir membuat setiap manusia berbeda
dan disitu akan terjadi sesuatu tindakan yang baik oleh orang lain akan
menganggap buruk oleh lainnya. Perkembanga manusia akan menentukan kesadaran
dirinya, akan timbul penyesalan pada manusia yang melakukan kesalahan bila daya
pikirnya berkembang baik dan juga sebaliknya.
Perkembangan diri adalah pengalaman dimana manusia belajar untuk berpikir
lebih baik, bertindak lebih baik, dan menjaga agar tidak melakukan sesuatu yang
dapat merugikan atau menyakitkan dirinya, semakin baik daya piker seseorang
semakin merasa dirinya lebih bebas dan tidak terganutng kepada orang lain. Kemauan Bebas
Setiap manusia pada dasarnya mempunyai kemauan bebas, yaitu dorongan untuk
tidak tergantung pada sesuatu diluar dirinya, kemauan bebas berhubungan dengan
tanggung jawab atas tindakan. Hal ini bertentangan dengan pandangan yang keliru
terhadap takdir, manusia mempercayai takdir juga akan mempercayai hokum alam
yang tidak berubah. Bumi dan benda-benda langit terjadi dan akan musnah
disebabkan oleh hokum alam. Oleh karena itu hidup binatang, tumbuhan dan yang
berhubungan dengannya, nasibnya sudah ditentukan sebelumnya. Kemungkinan
matinya seseorang dimedan perang sama saja dengan yang mati di rumah ; tidak
akan meninggal sebelum waktu yang di tentukan artnya manusia adalah makhluk
lemah, karena tindakannya sudah ditentukan sebelumnya maka mereka tidak
bertanggung jawab atas kemauannya dan keyakinan semacam itu tidak sepenuhnya
benar.
Tuhan adalah sumber kebenaran, kebaikan dan kecintaan. Tidak ada makhluk
yang diciptakan untuk menjadi jahat, bila manusia dalam keadaan yang tidak
menguntungkan membunuh maka dia akan mempertanggung jawabkan perbuatannya dan
yang dipandang sebagai nasib, kesialan, kesempatanatau kebetulansebetulnya
merupakan kumpulan perbuatan yang dilakukan pada waktu masa sekarang,
sebelumnya, dan mungkin juga kehidupan selanjutnya. Dan segala tindakan akan
pasti kembali pada pelakunya dan setiap perbuatan ada kaitannya dengan kejadian
sebelumnya dan akibat sesudahnya dan inilah yang menentukan nasib seseorang. Hukum karma
Ini adalah hokum perbuatan dan akibat, yang pada intinya setiap perbuatan
ada akibatnya (perbuatan dating dari kesadaran kemauan) dan ini hanya ada pada
manusia, karma hanya berlaku pada manusia, tetapi merupakan hokum alam yang
memang harus ada, secara umum, hokum karma dapat dibagi sebagai berikut :
Karma perbuatan baik, yaitu
bila seseorang melakukan perbuatan baik maka akan dihormati dan disegani
oleh orang lain
Karma tidak melakukan
perbuatan baik, yaitu orang hidup menyendiri, tidak menjadi anggota
masyarakat yang berguna bagi orang sekitar
Karma kejahatan, yaitu
tindakan dari orang yang menjadi beban dan berbuat jahat terhadap orang
lain sehingga dia dibenci dan dihina orang lain
Karma keluarga atau
kelompok, yaitu karma yang dibentuk oleh kebiasaan atau adapt istiadat,
ini dimiliki keluarga, suku atau suatu bangsa dan Negara.
Karma pribadi dibagi lagi
ke dalam 3 bagian, yaitu :
Akibat segera yang tidak
dapat dicegah lagi disebabkan oleh tindakan yang dilakukan dalam kehidupan
sekaran, disebut karma Prarabdha
Penumpukan keinginan akibat
pengalaman yang akibatnya masih dapat diubah oleh karma, disebut karma
Sancita
Perbuatan masa kini yang
berakibat pada kehidupan di masa yang akan dating atau Kriypmana
Jadi karma adalah merupakan Evolusi dari jiwa kebinatangan manusia Bebrapa
waktu setelah meninggal, manusia tetap harus menanggung akibat perbuatannya.
Bila waktu kelahirannya kembali tiba maka bayangan pikiran yang diciptakan
sebelumnya akan membentuk dirinya sesuai hokum karma. Wajahnya akan terbentuk
sesuai perbuatannya terdahulu, dan akan menentukan sifat, temperamen, bakat,
dan kepribadian baru setelah kelahirannya, bahkan perbuatannya terdahulu ikut
menentukan dilingkungan seperti apa dia akan hidup. Hukum karma membuat manusia
sadar bahwa dia tidak menjadi boneka dari nasib yang tidak menentu, dan
mengajari manusi untuk menggunakan suara batinnya untuk mendapatkan
kebahagiaan. Tuhan mengatur hokum alam yang berlaku untuk semua, termasuk yang
ada dalam diri manusia, pada manusia ada kebebasan untuk memakai anugerah
kekuatan dari Tuhan untuk dipergunakan dengan baik atau buruk dan disamping itu
manusia akan dilindungi oleh malaikat dari 8 bahaya, dimana tanpa pertolongannya
manusia dapat terjerumus ke dalam bahaya, manusia juga telah dilengkapi dengtan
suara batin (budhi) yang akan memperingatkannya apabila hendak berbuat jahat (6) Ilmu Rahasia
Dalam mempelajari Ilmu rahasia harus dibiasakan tenang dalam segala keadaan
yang dilihat, didengar, atau dirasakan. Rasa tegang rohaniah ataupun badaniah
akan menyebabkan hilangnya magnetisme pribadi atau daya pikirnya
Kekuatan daya piker manusia akan tampak bila seseorang melakukan tindakan
dengan penuh keyakinan, bila seseorang melakukan tindakan sembunyi-sembunyi
maka sebuah aliran dingin akan keluar dari otak melalui syaraf-syarafnya, hal
ini akan membuat tubuh tidak mengikuti perintah otak. Bila manusia berbuat baik
maka aliran hangat akan keluar dari otaknya dan melalui syaraf akan
mempengaruhi keseluruh badan, dan hasilnya pipinya berubah kemerahan dan
matanya menyinarkan sinar percaya diri. Alam semesta menyatu dengan Aku yang
Tinggi, disebabkan hokum getarannya maka alam menjadi obat penyembuh terhadap
niat buruk dan keinginan Aku yang rendah. Cara terbaik mempelajari dan
melatihnya adalah dengan menaruih perhatian pada orang lain berdasarkan
Keadilan dan Kejujuran, menolong orang lain dengan itikad baik, karena dengan
begini maka Aku tertinggi tengah menolong dengan kuat si manusia tersebut,
bahkan untuk masalah sesulit apapun maka orang tersebut akan bisa
menyelesaikannya. Syarat utama dalam mempelajari ilmu rahasia adalah
mengarahkan buah pikiran ke satu tujuan baik dan pikirannya harus terpusat
(konsentrasi). (7) Kekuasaan Rahasia Asal Muasal Kehidupan
Ilmu rahasia berasal dari Nabhas Tala yaitu, tempat dimana benda-benda
langit bergerak, tidak ada permulaan, tidak ada akhirnya, sesuatu yang tidak
terjangkau, dan akan ada selam-lamanya. Dalam ruanagn ini ada sesuatu yang
kekakl, taka dapat diduga dan tanpa batas, yang berkuasa dan bekerja sebagai
kekuatan abadi, yang mengetahui semuanya dan penyebab semua yang ada, dan yang
berada di luar jangkauan manusia. Inilah yang disebut Tuhan
Alam semesta berasal dari Adi Tattwa, kekuatan dasar penciptaan alam
semesta, masa penciptaan alam semesta berasal dari Sat, yang melahirkan
Anupadaka Tattwa, atau asal Dzat roh yang merupakan ikatan antara Dzat roh dan
debu. Dari Anupadaka Tattwa terjadi 5 kekuatan alam yang besar, yaitu Akasha
Tattwa, yaitu Dzat aether yang memberikan bunyi, Wayu Tattwa atau Dzat aether
berupa gas, Teyas Tattwa atau Dzat aether yang memberikan terang, pas tattwa
atau Dzat aether yang cair, dan Prithiwi Tattwa atau aether yang padat. Dalam
setiap Tattwa terdapat 7 jenis karma yang menghasilkan 49 kekuatan alam. Dari
49 kekuatan ala mini terjadi lagi 2400 kekuatan lagi dan tergantung dari
keadaan Dzat alam, benda langit dan semua yang berada disana, juga manusia,
binatang, tumbuhan, logam, batu berasal dari tattwa dan akhirnya akan kembali
ke tattwa. Kerja sama dari 5 Tattwa menhasilkan Prana sebagai asal muasal
kehidupan. Pda permulaan kehidupan di bumi terdapat 60.000 juta makhluk halus
berupa manhusia dan 330 juta makhluk alam.
Makhluk halus manusia akan selamnya berada di dunia sebagai orang dan
bayangannya atau sebagai setan sesuai keadaan yang dimungkinkan, sedangkan
makhluk halus alam akan menjaga bumi dan bayangannya sesuai keadaan dirinya
sebagai penjaga.
Karena pengaruh kerja dari 5 Tattwa pada Prana, terjadilah 10 kumpulan
kekuatan, kekuasaan dan kemampuan yang memberi kekuatan hidup dan kemampuan
gerak pada tubuh yang hidup. Hukum evolusi perkembangan tiap makhluk akan
berjalan dari logam atau batu hingga tumbuh-tumbuhan, dari tumbuhan hingga binatang
dan dari binatang hingga manusia dari manusia hingga roh. Pemimpin roh
tertinggi disebut juga sebagai malaikat yang membantu Tuhan mengatur segala
sesuatu yang ada di dunia ini. Perbedaan antara malaikat dan manusia sangatlah
jauh, sama dengan perbedaan manusia pada tingkat yang paling rendah dengan
binatang. Wilayah Alam Semesta
Terdiri dari 3 wilayah besar, yaitu daerah kehidupan yaitu daerah kita
hidup, daerah astral daerah peralihan dimana badan halus manusia yang sudah
meninggal masih melekat pada rohnya dan daerah halus yang merupakan tempat
berdiamnya para roh.
Mereka yang hidup di daerah astral dapat memperlihatkan diri dalam daerah
halus, juga mereka yang hidup di daerah kehidupan juga dapat memperlihatkan
diri di daerah halus karena manusia memerlukan zat-zat “roh halus” dalam
perkembangan jiwanya. Daerah halus dinamakan “yang ada”, daerah astral
dinamakan “daerah antara”, sedangkan daerah kehidupan dinamakan “alam yang
kelihatan” dan daerah kehidupan dan astral dibagi lagi masing-masing ke dalam 3
daerah sehingga akan terdapat 7 bagian. Daerah Kehidupan
Dalam daerah ini terdapat beberapa kelompok tata surya, yang terdiri dari 7
kelompok yang mengelilingi 1 matahari sebagai pusat, satu peredaran
mengelilingi matahari kita lakukan dalam 31.200 tahun matahari.
Tiap tata surya terdiri dari 7 kelompok planet, tiap kelompok planet terdiri
dari anak planet dalam formasi yang sama dan lapisan uap yang mengelilinginya.
Tata surya terdiri dari planet : Merkurius dan Bumi sebagai kelompok yang
paling tidak berkembang, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Planet beredar mengelilingi matahari sebagai pusat, terganutng dari jarak
terhadapnya.
Planet-planet menerima kehidupan dan kekuatan serta penerangan dari
matahari, akan tetapi kehidupan alam tidak hanya tergantung pada matahari,
tetapi saling tergantung satu sama lain. Masing –masingplanet dihuni oleh
makhluk yang berbeda-beda perkembangannya, tiap planet dinamakan “naraka” yaitu
tempat perkembangan. Dan planet yang tidak berkembang adalah planet yang
dikelilingi oleh 7 bola (lingkungan kehidupan) yang karena hokum alam berada di
seputarnya. Bola yang dimaksud ini adalah lingkungan kehidupan makhluk dan dari
7 bola ini hanya satu yang diterangi matahari, sedangkan 6 lainnya berada dalam
kegelapan atau daerah bayangan sehingga tidak kelihatan. Planet-planet yang
paling tidak berkembang mempunyai lapisan udara yang kasar sekelilingnya dan
dihuni manusia yang baru mengalami perubahan dari binatang menjadi manusia. Angka 108
Planet-planet yang lebih berkembang hanya terdiri dari satu bola yang di
beri penerangan oleh matahari, dan planet-planet ini mempunyai lapisan udara
yang lebih halus dan dihuni oleh manusia yang dulunya pernah mendiami planet
–planet yang tidak berkembang tetapitelah mengalami kemajuan. Semakin mengalami
kemajuan manusia akan mendiami planet dengan lapisan udaranya lebih halus dan
lebih baik keadaannya, alam semesta di bentuk sesuai rencana yang sudah tetap ,
diatur dan ditata oleh hokum-hukum umum.
Ukuran lingkar sebuah planet adalah 108, dan ditata surya kita bila diameter
bumi dikalikan 108 kita akan mendapatkan diameter matahari, apabila angka yang
didapat dikalikan dengan 108 maka kita akan mendapat jarak antara bumi dan
matahari, bila mana diameter dari bulan dkalikan 108 maka kita akan mendapatkan
jarak dari bumi ke bulan.
Susunan dari semua yang berada dalam tiap planet, juga susunan tubuh manusia
dan susunan tubuh binatang berdasar perbandingan dari 1:1.618 yang dinamakan
“kecil” dan “besar”, oleh karena itu kita mengenal jagad besar dan jagad kecil,
perbandingan ini akan kita dapat di alam dari ukran yang paling kecil hingga
ukuran paling besar di dunia ini. Kekuatan Penciptaan
Kekuatan penciptaan mengikuti dalil-dalil yang tetap, ukuran itulah yang
telah membentuk alam yang ada sekarang ini. Meskipun demikian, kekuatan saja
tidaklah cukup untuk membentuk ini semua maka dari itu diperlukan kemauan yang
dituntun oleh kecerdasan untuk menggerakkan kekuatan itu. Kekuatan kemauan
adalah kekuatan dasar yang dapat membuat semuanya terjadi, kemauan dan
kecerdasan hanya dapat terwujud oleh sesuatu yang mempunyai kekuatan,
kemampuan, dan daya tertinggi. Kekuatan kemauan dan kecerdasan yang juga
mengatur alam semesta berasal dari tuhan Sang Pencipta, yaitu kekuatan Tuhan
yang terdapat dimana-mana yang tidak mengenal waktu dan tempat, dan setiap
planet diciptakan pada waktu dan kedudukan serta gerak yang teratur terhadap
yang lain .
Tiap makhluk yang diciptakan, bahkan batu telah diisi dengan kekuatan
tersebut, tiap mahkluk dimana kekuatan Tuhan berada, akan hidup kekal, kematian
hanyalah proses berkembang dan beralih. Hukum Pantulan
Dari hasil kerja 5 Tattwa terhadap Prana , yaitu permulaan kehidupan akan
terjadi hokum pantulan atau persamaan. Semua planet, segala benda dan keadaan diatas
planet, cahaya, bunyi, penciuman, dan semua perbuatan serta pikiran manusia
yang berada di daerah kehidupan akan dipantulkan ke dalam daerah astral dan
daerah halus. Pantulan atau persamaan ini merupakan pancaran yang tidak tampak,
atom-atom yang bila sampai ke daerah astral dan daerah makhluk halus akan
memadatkan diri menjadi bentuk, seolah ketika mereka masih hidup, yang dapat
diraba ataupun dipegang oleh makhluk halus dan jin-jin atau malaikat.
Oleh karena itu, dunia astral dan dunia makhluk halus terdiri dari
planet-planet astral dan planet-planet halus dengan segala isinya, seperti
gunung, bebtauan, sungai, tumbuhan dan semua benda serta peralatan yang sama
seperti masih berada di dunia. Planet yang kurang berkembang disebabkan
pantulannya di dunia keastralan akan membentuk 7 bola yang sama dengan 7 bola
di alam kehidupan. Bola-b ola yang memantulkan ini semua dikenai cahaya
matahari dan mempeunyai lapisan udara yang lebih halus dari bola-bola
kehidupan. Bola-bola ini merupakan hunian dari roh-roh halus atau neraka-neraka
yang ada diatas dunia kehidupan (Kamaloka). Bola-bola ini terletak dalam
lingkaran dan ikatan dengan bola-bola dari kehidupan berdasarkan hokum alam dan
juga dari jalan astralnya. Planet-planet yang kurang berkembang memiliki pantulan
ke dunia astral dan terus memantul ke dunia halus, akan tetapi untuk planet
yang berkembang, hanya ada stau planet besar yang memantul ke dunia astral,
lainnya langsung memantul ke dunia halus. Daerah kelangitan
Dalam dunia halus, pantulan dunia kehidupan akan membentuk 7 daerah
kelangitan yang dinamakan “Swarga”. Pantulan planet yang berkembang dari tiap
kelompok, yang juga mempunyai lapisan udara yang lebih halus terletak di daerah
langit ke 7(tujuh), yang perkembangannya kurang akan diletakkan didaerah langit
ke 6, dan begitu seterusnya hingga pantulan dari planet yang itdak berkembang
dari tiap kelompok akan terletak didaerah langit pertama.
Tiap benda atau sesuatu pada planet yang paling tidak berkembang dari tiap
golongan dipantulkan ke dunia halus dan daerah kelangitan hingga ke langit ke
7, sedang setiap benda atau sesuatu pada daerah kelangitan yang lebih
berkembang hanya dipantulkan di daerah kelangitan hingga ke langit ke 7. Juga
dari benda atau sesuatu yang dulunya pernah ada, namun musnah atau tidak
terpakai lagi masih terdapat pantulan-pantulan cahayanyayang tetap. Kekuatan
dari pantulannya sedemikian kuatnya sehinggas tiap bekas benda yang musnah
masih secara nyata di pantulkan pada benda-benda sekelilingnya yang ada
sehingga tampak oleh roh-roh yang ada dan juga yang tampak oleh manusia yang
mempunyai penglihatan halus (astral) Pantulan Buah Pikiran
Disebabkan hokum pantulan maka tiap perbuatan atau pikiran dapat diibaratkan
dengan batu yang dilempar ke permukaan air yang membentuk lingkaran yang makin
lama makin membesar, yang juga menggetarkan udara yang di teruskan dari
lapisan-ke lapisannya. Dikarenakan oleh pikiran atau perbuatan maka aether
mendapat tekanan yang diteruskan hingga ke daerah astral dan daerah halus.
Cermin pikiran dan perbuatan tersebut akan ditampakkanpada sebuah kitab besar
yang dinamakan Agna Sandhani dan membentuk sebuah bayangan nyata dari pikiran
dan pebuatan. Agna sandhani dapat dianggap hasil penerapan hokum pantulan.
Karena hukumini pula maka tiap perbuatan atau pikiran ada akibatnya yang cepat
atau lambat akan tampak dalam bentuk sekarang atau yang akan datang dan akan
mempengaruhi pada kelahiran kembali yang kelak akan terjadi.
Tiap bunyi akan dipantulkan dan menghasilkan bunyi yang sama dalam dunia
astral dan dunia halus dan pantulannya berakibat baik atau buruk, sebuah bunyi
yang harmoni akan menghasilkan getaran halus dalam atmosfir dan
menciptakan suasana segar sekelilingnya, serta berpengaruh kuat pada jiwa dan
tubuh dari segala sesuatu yang hidup di muka bumi ini. Benda yang dalam
keadaaan membusuk akan dipantulkan dalam dunia astral dan dunia roh halus dan
akan membentuk atom-atom yang membentuk suatu benda. Matahari dalam dunia
kehidupan juga dipantulkan ke dunia astral dan roh halus, tapi cahaya matahari
di daerah astral tidak memberikan panas atau dingin dan juga tidak ada
pergantian siang maupun malam serta tidak begitu menyengat seperti yang dalam
dunia nyata ( segala sesuatu yang terjadi dalam alam kehidupan dipantulkan kea
lam lain dan menjadi suatu “benda’ dialam lain)
Bumi kita termasuk planet yang disinari oleh matahari dan merupakan salah
satu dari planet yang kurang berkembangh. Bumi mempunyai lapisan udara paling
kasar dan terdiri dari 7 bola dimana hanya bumi yang diberikan cahaya
oleh matahari , sedangkan bola lainnya berada dalam kegelapan. Bentuk bumi
semacam ini diperlukan untuk perkembangan penghuninya, pantulan dalam daerah
astral dari bumi dengan ke 6 bolanya yang lain terletak di sebelah kiri
matahari. Diatas bumi merupakan hunian dari 7 daerah roh halus yang disinari
matahari, sedangkan pantulan dari bumi terletak daerah roh halus di langit yang
pertama.
Bumi dihuni oleh makhluk manusia, disamping beberapa pemimpin roh tertinggi
yang dikirim ke bumi untuk membimbing manusia. Manusia yang baru mengalami
perubahan dari binatnag ke manusia (melalui proses kelahiran kembali) setelah
kematiannya tidak dapat pergi ke kelangitan sebelum berusaha meninggalkan
kebinatangannya dan Rohilla menjadimurni. Proses pemurnian ini berjalan
berangsur-angsur di Naraka. Naraka adalah bola atau lingkunga kehidupan yang
posisinya “dibawah” lingkungan kehidupan bumi. Setelah kematiannya roh manusia
menjalankan kehidupan di neraka “dibawah tanah” diaman ia akan belajar karena
dipaksakan dan ketakutannya untuk tidak jatuh lagi ke keadaan yang lebih buruk
dalam mengekang nafsu kebinatangannya.
Bila sudah mencapai kemajuan dalam perkembangannya sehingga sadar bahwa
nafsu dan kesenangan akan mencelakakannya maka setelah kematian, rohnya akan
berdiam di nerka diatas tanah atau dalam dunia halus, dengan ini oikiran akan
belajar untuk sukarela menhilangkan keseluruhan nafsu kebinatangan, sehingga
manusia bila mencapai tahap ini maka akan dilahirkan kembali dalam pantulam
bumi ke kelangitan yang pertama( Swarga)
Bumi dihuni oleh berbagai manusia, pada tingkat yang paling rendah, yang
dala warna, baud an secara kemakhlukannya belum menanggalkan sifat
kebinatangannya, bila dalam kehidupan selanjutnya memperoleh kenajuan dia akan
menempati sebuah lingkungan kehidupan kelangitan yang pertama, setelah
kematiannya dan mengalami kemajuan maka manusia akan menempati planet di
kelangitan yang kedua, ketiga, ini terjadi terus menerus sampai pada kematian
terakhir akan berada dalam bentuknya untuk mendiamai “planet utama” yang terletak
di langit ke 7 (tujuh), disini manusia sudah mencapai tingkat sebagai roh
tertinggi, pendidikan dari manusia dengan sifat kebinatangannya hingga menjadi
roh tertinggi memerlukan waktu berjta-juta tahun Pengaturan Alam Semesta
Pengaturan bumi diserahkan pada Prithu yang mengatur bumi sesuai dasar
kelakiannya dan mempunyai istri yang dinamakan Prithiwi yang mengatur sesuai
sifat keperempuannya, didlam mengatur dan melindungi manusia, Tuhan dibantu
oleh berjuta-juta malaikat, segal tindak tanduk dan kejadian pada manusia yang
terpantul akan dilaporkan oleh malaikat kepada Tuhan. Dalam mengatur alam, Maha
tertinggi dibantu oleh malaikat alam yang dinamakan Agni, Pawana, Waruna dan
Kshiti yang berkuasa atas elemen api, udara, air dan tanah, dan dalam pengaturannya
mereka dibantu lagi oleh berjuta-juta roh halus dengan pangkat atau tingkatan
yang berbeda-beda yang dinamakan Salamandala atau jin api, Gandaruwa atau jin
udara, Apsara atau jin air dan Yaksha atau jin tanah. Naraka
Naraka bukanlah tempat hukuman dimana manusia disiksa atau disakiti, karena
naraka diperlukan utuk membentuk manusia ke kehidupan yang lebih tinggi, dimana
pembentukannya tidak dapat dilakukan di daerah kelangitan karena tempat-tempat
ini merupakan tempat dimana alam semesta di kendalikan, manusia untuk
pembentukannya akan dilahirkan kembali.
Di bumi, manusia belum dapat menjadi manusia dalam arti sebenarnya apabila
tidak dapat meninggalkan nafsu kebinatangannya, karena sifat ini akan
menghalangi manusia untuk menikmati kebahagiaan sebenarny. Alasannya adalah
karena di bumi masih berlaku hokum “siapa yang kuat”. Sebelum roh manusia dapat
masuk dalam kelangitan pertama yang ada di bumi, sifat tersebut harus di
tinggalkan. Wilayah kehidupan di daerah kelangitan hanya dapat di huni oleh roh
yang semasa menjadi manusia hatinya bersih. (8) Naraka, Dunia Roh Halus dan Swarga
Alam semesta terdiri dari 3 daerah besar, yaitu daerah kehidupan, astral,
halus. Daerah kehidupan adalah daerah dimana kita hidup, astral adalah daerah
peralihan dimana badan halus manusia yang sudah meninggal masih melekat pada
rohnya, alam halus adalah alam tempat berdiam para roh, juga disebut daerah
langitan atau swarga.
Dilingkungan bumi terdapat 2 wilayah yang disebut sebagai kehidupan nyata
yang berada pada bumi kitadan dan daerah astral yang terbagi dalam Kamaloka dan
Naraka. Naraka terbagi terdiri dari 7 bola (wilayah kehidupan) dan sesuai hokum
pantulan, kamaloka juga terdiri dari bola.
Bumi kita adalah bola 1 dilingkungan naraka dan bumi ke 1 di kamaloka. Bola
ke 1 di naraka adalah bumi yang menjadi daerah kehidupan manusia. Bola ke 1 di
Kamaloka adalah bumi kita juga, namun wilayah astral tempat rohberbadan halus
hidup. Jadi kedua bola ke 1 tersebut adalah bumi, namun di wilayah kehidupan
yang berbeda.
Diwilayah naraka, hanya bumi kita disinari matahari pada siang hari.
Bola-bola yang ke 2,3 dan 4 hanya sebagian dapat penerangan dari matahari,
sedangkan bola-bola ke 5,6,dan 7 selalu berada dalam kegelapan.
Tujuh bola di lingkungan naraka dinamakan neraka-neraka hidup, juga disebut
neraka yang berada di bawah bumi. Pantulan dari ke 7 bola tersebut ke daerah
astral akan membentuk 7 bola lain yang disebut bola-bola astral, yang karena
hokum alam tidak saja terikat satu sama lainnya, tetapi juga berhubungan dengan
bola-bola di naraka. Bola-bola astral ini bersama-sama membentuk satu bola yang
dinamakan kamaloka (tempat tinggal roh halus ), yang juga merupakan neraka,
namun berbeda dengan nerka yang berada di bawah bumi ( seperti gambar atas )
Jarak dari bola yang ke 1 dari Naraka dan bola ke 1 dari kamaloka adalah
jalan astral. Jalan ini juga dinamakan jembatan Wot-agil-agil yaitu jembatan
yang terdiri dari rambut-rambut perempuan yang dipecahmenjadi 7 dan diikat
kembali menjadi 1, dan ini adalah jembatan bayangan dan ini bisa dianggap
sebagai hokum alam yang akan membawakan roh sesudah kematian badaniahnya menuju
suatu bola yang sesuai. Wilayah di Naraka
Lapisan-lapisan uap dari berbagai bola di Naraka berbeda-beda, bumi atau
neraka yang pertama mempunyai lapisan yang paling kurang panas dan terhalus,
yang sesuai untuk berbagai jenis manusia hidup yang ada dib u,I, akan tetapi
apabila dibandingkan dengan bola-bola lain di kamaloka, bumi terlalu kasar,
oleh karena itu sangat berat makhluk-mahkluk halus untuk hidup di bumi.
Lapisan-lapisan uap dari 6 bola dari naraka dibawah bumi lebih kasar dan
lebih berat lagi, karenanya juga lebih panas, oleh karena itu naraka dan
kamaloka dibedakan dengan istilah neraka panas dan dingin. Lapisan uap dari
bola 2,3 dan 4 dari naraka mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga manusia
hidup tidak akan dapat bertahan disan, sedangkan lapisan uap dari bola ke 5,6
dan 7 sedemikian berat dan panas sehingga manusia hidup akan langsung mati
disana.
Ketujuh bola dari naraka diberi nama Saptaloka (7 tempat tinggal), ketujuh
bola (lingkungan hidup) diberi nama secara berurut : 1. Jambu, 2. Kasha, 3.
Plaksha, 4. Shamalia, 5. Krauntsha, 6. Shaka, 7. Puskhara. Ketujuh lapisan uap
secara berurut dinamakan 1. Mahatala, 2. Rahatala, 3. Atala, 4. Sutala, 5.
Witala, 6. Tala-Tala, dan 7. Patala.
Setelah meninggalnya manusia, badan halus (astral) dari badan jasad akan
memasuki suatu tempat yang sesuai, apakah ke lingkungan Naraka (dibawah bumi)
atau kelingkungan kamaloka (kelangitan). Neraka adalah tempat tinggal setan,
iblis yang ketika masa hidupnya sebagai manusia tidak baik. Karena takut jatuh
ke lembah yang lebih dalam lagi maka mereka memaksakan diri untuk mengekang
nafsu, kesenangan, dan keinginannya. Penyaringan di dalam narakan adalah dengan
keadaan yang tidak menyenangkan yaitu kegelapan yang mencekamatau panas yang
menghancurkan. Dineraka tidak penyiksaan terhadap roh jahat, roh yang masuk
dalam neraka lama kelamaan akan biasa, bakhan keadaan disana dapat lebih baik
disbanding ketika masih hidup di dunia. Ketika di dunia mungkin manusia yang
memiliki roh tersebut hidup miskin, sakit-sakitan, atau tidak mempunyai tempat
tinggal Lingkugan Kamaloka
Ketujuh bola dari lingkungan kamaloka (kediamn roh) sesuai nomor urut ; 1.
Lokantarika, 2. Mahakala, 3. Ambarisha, 4. Raurawa, 5. Maharaurawa, 6.
kalasutra, 7. Andathasamisra. Bola-bola astral ini berbeda banyak dalam lapisan
udaranya. Lapisan udara dari bola ke 1,2,3 dan 4 tidak berbeda banyak dengan
lapisan udara di bumi. Lapisan udara dari bola ke 5 dan 6 lebih tipis,
sedangkan lapisan udara dari bola ke 7 tidak berbeda banyak dengan lapisan
udara dari lapisan udara pertama.
Semua bola dari kediaman roh halus mendapat cahaya dari matahari, tempat
kediaman ro-roh halus diperuntukkan bagi roh-roh orang yang semasa hidupnya
berlaku baik, disini mereka mendapat kesempatan untuk melaksanakan pikiran dan
niatnya, bahkan kesenangannya. Tempat tinggal roh-roh halus dapat juga dianggap
sebagai tempat belajar dari roh yang sesuai dengan perkembangannya untuk
melakukan pekerjaan di surga. Waktu dari pendidikan dan waktu beberpa kali roh
harus dilahirkan kembali sehingga cukup untuk berdiam di lapisan pertama surga
sangat bergantung dari kelakuannya sebagai manusia sewaktu dilahirkan kembali
secara berkali-kali. Juga berapa banyak ilmu yang dapat di lakukan dalam
beberapa kali kelahirannya.
Ilmu yang diserap dan pengalaman yang didapat di dalam dunia roh halus akan
dikembangkan lagi, oleh karena itu manusia di bumi pada tiap kelahirannya akan
diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, roh halus tidak
perlu menjalani semua tingakat di dunia roh halu. Sesuai perkembangan kebaikan
dan ketaatannya akan ditempatkan dalam bagian dimana ia akan berada. Roh halus
yang melakukan perjalanan dari bumi ke dunia roh harus melewati jembatan yang
menghubungkan antara Naraka dan kamaloka yang disebut wot agil-agil, karena roh
badan astral sangat ringa maka daapt melayang hingga mencapai dunia roh. Roh
manusia yang masih hidup tidak baik, yang separuh badan halusnya masih hidup, tidak
sesuai untuk berdiam di Kamaloka. Sesuai dengan bagian tubuhnya, badan halus
akan menuju suatu lingkungan di neraka yang lapisan udaranya sesuai. Lingkungan Naraka
Lingkungan Naraka dibagi menjadi enam bulatan yang hanya separo atau
seluruhnya gelap, bentuk dan rupanya sama dengan yang ada di bumi. Demikian
pula bola (lingkungan) di kamaloka juga sama dengan keadaan di bumi karena
hokum pantulan, akan tetapi perbedaannya yang ada di lingkungan kamaloka
semuanya terbuat dari bahan astral.
Kehidupan di Naraka dibagi dalam 5 bagian dimana berdiam roh-roh dari bangsa
putih, kunign, coklat, merah dan hitam. Tiap bagian naraka dibagi lagi ke dalam
bagian sesuai bahasa yang berlaku dan dibicarakan. Selanjutnya tiap bagian
Naraka dibagi lagi ke dalam Negara, kota,
kampong jalanan, daerah, dan lainnya, seperti ap yang terdapat di bumi
Di dalam Naraka di bagi tumbuh tanaman hidup, sedangkan dalam dunia roh
halus tumbuh pepohonan astral, didalam naraka terdapat gunung dan bukit yang
sebenarnya, sedangkan di dunia roh halus terdapat gunung gunung astral dan
lainnya yang serba astral, semua tampak dan dapat diraba, serta dapat dihuni
oleh roh-roh halus yang tinggal di sana.
Tiap lingkungan dari neraka dan dari roh halus dipimpin oleh roh
tertinggi, yang dibantu oleh roh-roh lainnya, roh yang meemrintah di naraka
tidak tinggal disana karena di naraka semua dikendalikan oleh hokum-hukum alam.
Pengendalian naraka hanya melihat apa yang terjadi dan mengatur kelahiran
kembali. Kamaloka
Kamaloka disebut juga daerah kelangitan yang merupakan daerah yang memiliki
gambaran seperti orang berdiri. Langit dibagi dua bagian utama, yaitu langit
bagian dalam atau “daerah arupa” (langit dalam)dan langit bagian luar atau
daerah “rupa’ (langit luar) adalah bagian dengan bentuk. Daerah langit luar di
bentuk serupa benda langit yang terletak pada : 1. bagian kaki kiri, 2. bagian
kaki kanan, 3. bagian lengan kiri, 4. bagian lengan kanan. Bagian langit luar
juga dinamakan langit depan atau bagian pikiran, bagian langit dalam serupa
bagian benda langit yang terletak : 5. didalam perut, 6. di dalam dada, 7. di
dalam kepala. Bagian langit dalam dibagi lagi ke dalam 2 bagian yang terpisah,
yaitu badan dan kepala.
Mengenai lapisan udaranya di tiap-tiap benda langit, benda langit ke 7
mempunyai lapisan udara yang sangat tipis dan mempunyai sifat sedemikian rupa
sehingga para roh tertinggi dari lingkungan (bulatan) kamaloka ke 1,2,3 dan 4
tidak dapat berdiam disana. Benda langit ke 6 dan 5 mempunyai lapisan udara
yang sama, namun banyak bedanya dengan lapisan udara benda langit ke 7, daerah
benda langit ke 4,3,2 dan 1 mempunyai lapisan udara yang sama, namun bila
dibedakan dengan lapisan udara di bagian langit ke 6 dan 5 menjadi kasar
sekali. Swarga
Bentuk badan manusia dari daerah langit adalah contoh persamaan yang
ada dalam Swarga atau surga, dimana persamaannya adalah sedemikian eratnya
dengan penataan alam semesta, dan hal ini juga sama dengan gerakan badan
manusia yang saling kerjasama dalam melakukan suatu gerakan. Roh tertinggi
utama dan roh-roh tertinggi yang ada dalam ke 7 daerah langit dalam
mengendalikan alam semesta mempunyai tugas melaksanakan pekerjaan yang hamper
sama dengan kerja dari anggota badan manusia, dengan demikian para roh
tertinggi yang berada dalam daerah “rupa” mempunyai tugas mengatur alam
semesta, dan roh tertinggi yang berada di daerah “arupa” mengendalikannya.
Seperti juga di bumi, dimana para pegawai ada yang menjalankan dan mengatur
tugas administrative, para roh tertinggi di di ke7 daerah langit menjalankan
pemerintahan. Tuhan dan para malikat utama mempunyai tempat di langit yang ke
7. Kuasa, langit, dan malaikat bawahannya mempunyai tempat di jantung dan
paru-paru, yaitu di dada atau daerah langit ke 6, tempat didaerah langit yang
diumpamakan jantung dan paru-paru mendapat nama khusus yaitu “Suralaya”.
Pembagian kerja di dunia kelangitan juga sama dengan di bumi, perbedaannya
hanyalah bahwa di daerah langit (surga) tidak ada perbedaan status dan
kepangkatan. Tiap tempat di bagi ke dalam kelompok yang tidak terhitung jumlahnya.
Tiap kelompok dibagi lagi ke dalam 7 kumpulan dan tiap kumpulan terdiri dari
roh tertinggi yang mempunyai kesengan yang berbeda-beda. Kelompok-kelompok dan
kumpulan-kumpulan ini mempunyai bentuk manusia dan berhubungan sangat erat satu
sama lainnya , seperti bagian aggota tubuh manusia, tiap kelompok harus
menjalankan 1 tugas.
Nama dari bagian langit secara berurut adalah : 1. Sukhawati, 2. Hukhta, 3.
Tribhuwana, 4. Howarst, 5. Pariwana, 6. Amithaba, 7. Nirwana. Keadaan di langit
ke 7 tersebut dinamakan juga “ Apawarga “ artinya adalah kedamaian yang abadi
dan kehidupan yang kekal, serta pemusnahan dari semuanya yang tidak murni yang
mungkin dapat mencemari roh tertinggi utama yang berada disana dan mungkin
dapat menghalangi untuk menikmati kebahagiaan yang sedang dirasakan. Ke 7 bola
(tempat tinggal) dalam Swarga secara berurut dinamakan : 1. Bhurloka, 2.
Bhuwarloka, 3. Swarloka, 4. Maharloka, 5. Yanarloka, 6. Taparloka, dan
Satyaloka. Hanya ke 7 surga ini yang diketahui namanya. (9) Kematian Jasad Manusia
Kematian badan jasmani dari orang berusia lanjut berlangsung tanpa sakit.
Peralihan dari kehidupan nyata k eke hidupan lain, seperti seorang yang
terbangun dari tidur lelap. Setelah dikubur dan mayatnya membusuk maka kulit
halus atau kulit keduanya ( yang disebut Wethala) tidak mati. Dalam jangka
waktu 7 hari, lapisan wethala ini akan meninggalkan badan yang membusuk.
Wethala atau badan halus ini dan jiwanya akan tetap terikat pada mayat oleh
kekuatan tali jiwa (Suratma) selama magnet badabiah mayat belum hilang sama
sekali. Magnet badaniah ini yang menjaga mayat tidak cepat membusuk.
Bila magnet badaniah yang tertinggal dalam mayat telah musnah maka darah
dalam mayat berubah menjadi air. Pada saat itu kekuatan penghidupannya hilang
dan kematian badaniah telah sempurna, saat itu pula ikatan antara roh dan
badannya terputus akibat putusnya tali jiwa, pada kematian yang biasa,
peristiwa ini terjadi 3 hari sesudah kematian.
Pada orang mat8i mendadak, bunuh diri atau kecelakaan, wethala masih dapat
terikat dengan badannya karena kekuatannya sendiri dan kondisi ini memungkinkan
wethala untuk dapat menyerap magnet badabiah dan pada orang sakit biasa dan
belum ada organ tubuh yang rusak berat, selama tali jiwa belum putus, orang
tersebut masih dapat disembuhkan menggunakan mantra ilmu putih. Dan pada orang
mati mendadak disebabkan magnet badaniahnya dipakai terlalu banyak untuk
menghamburkan hawa nafsu dan kesenangan, dalam hal ini wethala masih sangat dan
masih mungkin untuk bisa menyerap magnet badaniah tubuhnya sehingga wethala
tetap terikat pada mayat. Pencairan wethala baru dapat terjadi bila wethala
musnah sendiri karena tua.
Ketika orang meninggal sebebnarnya roh dan badan halus masih terikat pada
wethala sehingga roh tidak dapat meninggalkan bumi. Bilamana orang meninggal
semasa hidupnya berkelakuan baik dan akhirnya meninggal secara mendadak maka
rohnya tetap berada dalam keadaan tidur sampai wethalanya musnah.tapi bila
sebaliknya maka rohnya akan terbangun dari tidur kematiannya dan selanjutnya
roh memendam masuk ke badan halus berikut roh kebinatangannya, karena kebiasaan
jeleknya, roh akan tetap berkeliaran, melalui tali jiwanya masih melekat, roh
ini akan berusaha tetap menghubungi manusia yang mempunyai kebiasaan jelak yang
sama.
Setelah wethala karena tua maka dengan kekuatan tali jiwanya, roh akan
bergabung dalam badan halus, dengan masa persiapan 4 hari, roh sudah harus
berpisah dari badan halusnya dan meninggalkan kehidupan dunia. Jiwa yang
sudah terlepas dari wethala dan badan halus akan banyak kehilangan tanda
kehidupannya. Roh tanpa wethala dan tanpa badan halus ini tidak dapat melihat
makhluk halus yang masih terikat pada wethalanya, demikian pula sebaliknya, roh
yang sudah tidak berwethala dan tidak berbadan halus juga tidak tampak oleh roh
yang masih berbadan halus. Mahkluk-mahkluk halus hanya akan saling menampakkan
diri bila mempunyai persamaan.
Wethala orang meninggalterkadang dapat dilihat sebagai hantu, namun tidak
mempunyai pikiran, oleh karena itu dengan bantuan mantra wethala dapat diisi
dan menjadi wujud bayangan, bisa juga pertemuan wethala dengan buah pikiran
berlangsung secara tidak sengaja dan menghasilkan bayangan, pertemuan demikian
sering terjadi bilamana wethala sudah terlepas dari mayat dan selama 4 hari
melayang tanpa tujuan sebelum menghilang dan setelah wethala menghilang, mayat
akan berhenti sebagai manusia dan menjadi mahkluk alam .
Wethala yang terisi untuk sementara waktu akan mendapat kehidupan tersendiri
dan mempunyai kekuatan untuk memperlihatkan dirinya sebagai bayangan manusia
akan tetapi penampakan ini berbentuk bayangan atau sebagai hantu berdasarkan
buah pikiran yang telah dirasukinya. Menjiwai sebuah wethala dapat dilakukan
untuk tujuan baik yaitu, untuk membantu roh dan badan halus segera lepas dari
Wethalanya. Akan tetapi bantuan itu dapat dilakukan dengan mengirim doa. Doa
yang diucapkan sebelum atau setelah waktu meninggalnya seseorang akan
mewujudkan buah pikiran yang tidak hanya memutuskan tali jiwa , tetapi juga
melindungi rohnya
Orang dapat berdoa kepada Tuhan supaya jiwa orang yang mati selamat, yaitu
supaya rohnya segera meninggalkan nafsu dan kesenangan yang masih tertinggal.
Sifat roh merupakan bukti bahwa kekuatan hidup badaniah manusia akan berhenti
dengan putusnya tali kejiwaan. Dalam waktu 7 hari setelah kematian manusia,
rohnya masih belum sadar akan kehilangan wujud badaniahnya. Roh akan tetap
berusaha berada di dalam rumah tempat kediaman meskipun sudah terlepas dari
wethala. Baru setelah dari 7 hari roh sadar bahwa ia tidak mempunyai wujud lagi,
kini hanya badan halus dank arena hokum alam maka ia harus meninggalkan rumah
tempat tinggal dan dunia, bila manusia selama hidup di dunia menggunakan
waktunya untuk membersihkan diri dari segala keburukan, setelah 7 hari kematian
dari badannya, roh akan melayang langsung ke Kamaloka tanpa kesukaran.
Kamaloka adalah tempat tinggal roh-roh manusia yang sudah meninggal dan di
tempat inilah roh yang baru tiba akan belajar untuk menanggalkan pikiran dan
kesenangan(kama) dan roh yang sudah berhasil
melepas sifat kebinatangannya dan melalui kematian kedua, berpindah tempat ke
bumi yang terletak pada lapisan langit pertama. Badan ini merupakan sebuah roh(
ajal) yang disebabkan hokum alam ditarik kea lam dunia dan akan melebur disana
secara perlahan-lahan. Bayangan yang diisi akan menjadi sebuah makhluk alam dan
berhenti menjadi manusia, pikiran dan kekuatan tindakannya didapat dari pikiran
yang dimaksudkan di dalamnya dan tidak akan mengingat lagi kehidupannya
terdahulu.
Manusia yang selam hidupnya mengumbar nafsu dan terbiasa dengan cara hidup
semacam itu, rohnya dihinggapi dengan berbagai keburukan dan setelah meninggal
keburukan ini mempengaruhi badan halusnya dan ketika roh dan badan halus
terlepas dari wethala pada hari ke 3 hingga 7, sifat badan halusnya tidak akan
mengalami perubahan artinya badan halus itu tetap berada dalam keadaan
kecenderungan ke kehidupan yang ada sehingga menjadi terlalu berat untuk
berpindah ke Kamaloka.
Dalam perjalanan menuju dunia roh halus, roh dan badan halus orang yang
sudah mati akan melewati terlebih dahulu jembatan wot agil-agil, dan
selanjutnya badan halus berikut rohnya akan menuju ke salah satu wilayah di
Naraka, badan halus akan menuju lingkungan neraka yang sesuai.
Bila terjadi roh (yang diselimuti badan halus) terlalyu baik untuk masuk
kedalam neraka kedua, namun belum selesai untuk masuk kedalam kelangitan
lapisan pertama. Ada beberapa sebab mengapa hal itu bisa terjadi, karena semasa
menjadi manusia orang tersebut memiliki cita-cita dan belum tercapai hingga
meninggalnya atau ketika ajal tiba orang tersebut masih mengkhawatirkan
keluarganya yang terbengkalai atau semasa hidup orang tersebut terpaut pada
satu kesenangan yang menghalangi rohnya untuk berpindah ke kamaloka, dan pada
kejadian seperti ini roh akan tetap tinggal di bumi, pada bola wilayah pertama
neraka hingga ikatan kesenangannya di bumi berhenti. Banyak roh yang berada
dalam keadaan seperti ini belum mempunyai kesem[patan untuk berpindah ke dunia
roh halus dan mereka yang semasa hidup berbuat jahat dan badan halusnya sudah
berbentuk sesuai untuk keadaan neraka wilayah 7 maka akan langsung menuju ke
tempat tersebut.
Roh yang tinggal di bulatan wilayah lapisan pertama Naraka tidak akan lebih
lama dari 30 tahun, karena sifatnya yang sangat berbeda dengan bumi, roh yang
berada di lapisan neraka kedua sampai tujuh merasa tidak nyaman, dan semakin
rendah posisi neraka, semakin tidak nyaman roh tersebut dan maik tidak nyaman
bila letak bulatan ini lebih rendah lagi. Pendek kata roh , baik yang tinggal
di tempat hunian roh(kamaloka) maupun yang di naraka, merasa tidak senyaman
tinggal di bumi.
Mereka yang dilahirkan kembali, namun juga belum lunas menebus karmanya
setelah kematiannya dapat menempati ligkungan yang terletak pada lapisan langit
pertama. Lamanya tinggal di neraka atau alanm roh tidak hanya tergantung pada
umur semasa meninggal sebagai manusia, tetapi juga cara hidupnya sebgai
manusia. Lama tinggal di tiap-tiap alam bila meninggal pada umur yang sangat
tua tidak akan melebihi 1500 tahun matahari. Anak-anak yang meninggal pada usia
belum mengerti sifat buruk, baik, akan dilahirkan kembali dalam waktu beebrapa
bulan, kemungkinan anak tersebut akan dilahirkan kembali dari ibu yang sama.
Binatang-binatang yang mati dalam umur dewasa, seperti manusia, memerlukan waktu
untuk mengembangkan dirinya, mereka akan dilahirkan kembali dengan panca indera
yang lebih tajam, tumbuhan yang atau batuan juga memerlukan waktu dalam
pepengembangannya dan akan dibentuk kembali berupa batuan yang lebih mulia.
Bila manusia sudah beberapa kali dilahirkan kembali dan tetap tidak dapat
menanggalkan nafsu buruk manusia, akan meninggl dengan karma yang terakhir.
Sesudah tiu akan dipindahkan ke dalam alam roh halus tertinggi. Setelah 33 hari
hari persiapan, roh tersebut akan mengalami kematian yang kedua dan rohnya akan
selalu bersama badan kerohaniannya dan akan pindah kedaerah bumi yang terletak
dalam lapisan langit pertama menjadi salah satu tertinggi atau sering disebut
“malaikat”. Disana akan diberi tugas untuk mengatur salah satu bagian alam
semesta. Bilamaan roh tertinggi dalam perbuatan kebaikan, pengembangan dan
kesadaran telah berkembang sedemikian rupa hingga dapat menempati salah
satu bagian langit yang terletak di lapisan langit yang kedua, dia akan
dilahirkan kembali diatas planet yang terletak menyerupai keadaan sebagaimana
dilapisan langit kedua. Biloaman disini telah dicapai pengetahuan yang layak
agar dapat berpindah tempat dilapisan langit yang kedua, akan berpindah tempat
setelah kematiannya ke sebuah planet yang menyerupai tempat tinggal planet
dimana sebagai manusia ia pernah hidup. Dengan cara demikian roh akan terus
berkembang untuk mencapai lapisan langit yang lebih tinggi sehingga setelah
mencapai lapisan langit yang lebih tinggi lagi akhirnya akan tiba di langit yang
ke tujuh, dan disinilah roh tertinggi tidak akan dilahirkan kembali, dan
disinlah roh manusia kembali ke Tuhannya.
Selama bertempat tinggal di daerah luar kelangitan atau bertempat
tinggal di lapisan pertama, lapisan kedua, ketiga, keempat, roh akan berada
dalam wujud yang dinamakan “ rupa “ atau berbentuk, adalah masih mempunyai
badan halus yang masih berwujud. Bila roh dengan beberap kali kelahirannya
akhirnya tiba di lingkungan yang terletak di lapisan langit kelima atau
lapisan langit dalam yang terendah maka bentuknya hilang atau menjadi “arupa”
atau tidak tampak.
Roh akan mempunyai bentuk seperti yang diciptakan oleh Tuhan. Wujudnya dapat
seperti bentuk manusia, namun begitu agung hingga tidak tampak, sehingga layak
untuk tinggal dilapisan udara yang paling halus. Harus dimaklumi bahwa di
daerah “rupa “ pikiran masih mempunyai bentuk, namun di daerah “arupa “ tidak
mempunyai bentuk lagi.
Roh-roh halus yang tinggal di daerah halus akan menjadi”roh tertinggi”, roh
halus yang tinggal di daerah astral akan menjadi “jin” dan yang tinggal di
daerah kehidupan dinamakan “setan. Mengenai roh halus akan dijelaskan pada bab
selanjutnya . (10) Badan Halus Manusia
Ketika seseorang menghadapi kematian, pengalaman pertama roh adalah ingatan
atas segala perbuatan yang pernah dilakukan selama hidupnya. Seluruh pengalaman
yang pernah dilakoni akan tampak sebagai bayangan panorama yang melewati mata
kalbunya, Dirinya seperti mendapat pantulan dari buku besar Agna Sandhani,
dimana segala perbuatan atau pikran selama kehidupannya, seperti cermin yang
dipantulkan kembali, rasukan kedalam sebagai ingatan diperlukan karena rekaman
tindakan selama hidup sebagai manusia memang ditunggu oleh rohnya di daerah
astral. Kebaikan dan keburukan yang dialami selama menjelang kematian bukanlah
hukuman, semua adalah hasil kerja perbuatan sendiri selama hidup, sebagai
bagian dari hukum karma ( manusai akan menerima dan mempertanggung jawabkan
akibat dari semua perbuatannya ).
Ketika Prana atau napas atau kekuatan hidup telah hilang dari badan
kasar, semua yang pernah dimiliki akan hilang, isinya pindah ke badab halus,
badan jasmani atau badan kasa rseolah menjadi sebuah baju yang ditanggalkan dan
tidak dipakai lagi. Keadaan ini tidak segera di sadari oleh manusai yang telah
berbadan halus, hal ini karena sifat kebiasaan dan juga nafsu kesenangannya
ikut berpindah ke badan halusnya. Pada saaat bangun dari tidur kematian selam 3
hari, dia masih belum merasa kehilangan badan kasarnya, tindak tanduknya masih
menyerupai ketika dia hidup, setelah 7 hari barulah badan halus akan mengalami
perubahan besar, lepasnya lapisan kulit halus dari kulit kasar menyebabkan
semua aliran magnetisme bumi yang mengikat pada badan halus ke dunia nyata
berhenti secara total. Badan halus hanya akan menerima magnetisme astral (dunia
halus) yang menyebabkan dari hari ke hari menjadi semakin dingin, akhirnya
sesuai dengan hokum karma, badan halus ini akan berubah bentuk sesuai dengan
perbuatan yang dilakukannya ketika hidup di dunia nyata.
Dalam proses ini badan halus diubah dan dibentuk melalui pemurnian pikiran
secara paksa. Berdasarkan hokum alam yang tidak berubah, keadaan ini hamper
sama dengan keadaan manusia yang jatuh ke air dan mencoba untuk mencapai tepi
daratan dengan berenang demi keselamatan dirinya. Hukum ala mini yang
memaksakan roh dalam badan halus menyadari bahwa dirinya tidak lagi memiliki
badan sebagai manusia. Bagi manusia yang semasa hidupnya bertingkah laku baik,
proses perubahan ini dinamakan Iyatama yaitu badan halus berubah
menjadi bentuk yang sesuai untuk bertempat tinggal di dunia roh halus atau
dunia kelangitan. Roh yang badan halusnya telah bebas dari hawa nafsu dan
kesenangan dinamakan Moksha, dan roh ini menuju ke kelangitan pertama.
Proses perubahan badan halus dari manusia yang selama hidup berbuat jahat
dinamakan Dhruwan yaitu badan halus akan berubah bentuk aksar,
roh dengan badan halus yang “kasar” leboh cocok untuk tinggal di lingkungan Naraka
( suatu lingkungan yang digambarkan memiliki kedudukan lebih rendah dari bumi
tempat kehidupan nyata ). Terdapatroh-roh yang terlalu baik untuk menempati
daerah neraka, namun belum cukup baik untuk memasuki lapisan pertama Kamaloka
(kelangitan ). Ada
juga roh yang masih ingin tinggal di bumi yang sukar ditinggalkannya. Dalam
kejadian ini, badan halus tidak akan mengalami perubahan, sebagaimana yang
dijelaskan diatas, tetapi akan tetap berada dlam wujud biasa. Badan halus
tersebut baru dapat meninggalkan dunia dengan cara menghilangkan keinginan atau
nafsu yang mengikatnya sehingga sesuai untuk bertempat tinggal di Kamaloka.
Perubahan badan halus pada roh semacam itu berjalan lambat, yaitu sekitar 30
tahun, sebenarnya perubahan badan halus sudah dimulai ketika manusia masih
hidup, perubahan badan halus tersebut tampak pada badan kasarnya.
Tiap nafsu dan keinginan akan membawa tanda-tanda pengenal tersendiri,
secara perlahan tanda pengenal ini akan tampak dan dengan garis-garis yang
nyata akhirnya menjadi tanda yang tetap bagi seluruh tubuh yang menggambarkan
nafsu dan keinginan itu. Perbuatan yang telah dan akan dijalankan manusia
juga terlihat dalam gerak-gerik badannya ataupun nada bicaranya. Nafsu dan
keinginan ini selalu membentuk diri manusia karena jiwa yang dijalankan oleh
nafsu dan keinginan akan diubah menjadi bentuk fisik manusia. Oleh karena itu
bisa disebut badan manusia adalah gambaran jiwa. Jiwa kebinatangan mengubah
manusia dan badan manusia menyesuaikan diri denga jiwa tersebut. Kemaksiatan
dan kejahatan adalah penyebab yang membentuk garis – garis menyeramkan pada
wajah manusia yang dapat dilihat oleh semua orang. Akan tetapi kebaikan juga
dapat mengubah bentuk muka manusia yang buruk menjadi tampak menarik
Oleh karena itu setelah kematian manusia maka badan halus akan mempunyai
bentuk yang sama ketika badannya masih hidup dan mempunyai sifat yang sama yang
dibentuk oleh nafsu dan keinginannya. Semasa hidup karena ajaran dan
pendidikan, manusia berusaha menyembunyikan sifat yang sebenarnya, disebabkan
hokum karma maka setelah kematiannya dan kebangkitan kembali, rohnya akan
menyatu kembali dengan pikiran dan kemauan sehingga menjadi satu kesatuan.
Dalam dunia halus(astral), semua kekuatan yang ada lebih kuat dari kekuatan
badan halusnya, oleh karena itu, manusia akan memperlihatkan sifat sesungguhnya
tanpa malu-malu, bilamana manusia itu memiliki sifat buruk maka keburukan ini
akan di pancarkan keluar melalui badan halus dan perbuatannya, dalam dunia
halus tiap roh akan berbuat sesuai sifatnya.
Bagi manusia yang baik, karena keadaan terpaksa berbuat jahat, tidak akan
menampakkan keburukan. Sifat aslinyalah yang di tunjukkan, oelh hokum karma ,
keburukannya dihapus dan akan menunjukkan sifat murninya, semuanya akan tampak
dalam gerakan badan halusnya, edngan demikian melalui badan halus setelah
kematian dan kebangkitan, roh akan tampak seperti sifat asli seseorang.
Bagaimana bila roh yang jahat dan roh yang bai,k bertemu ? dalam hokum karma
, roh sesudah perubahan badan halus seakan dipaksa untuk sukarela berpindah ke
daerah yang sesuai dengan sifat dan kelakuannya. Hukum karma bekerja untuk
mengubah badan halus seseorang sesuai dengan gambaran yang dibuat oleh manusia
ketika ia masih hidup. Dan hokum karma ini sangat kuat sehingga menempatkan
tiap manusia pada tempat yang seharusnya, dan akibat dari hokum ini, kelahiran
kembali memberi kesempatan kepada setiap manusia untuk memperbaiki dirinya dan
juga untuk melakukan perjalanan yang panjang untuk sampai ke daerah di
kelangitan pertama, demikianlah manusia dinilai sesuadah kematiannya.
Roh tidak akan langsung menghadap Tuhan, tetapi mereka harus melewati
saringan dan hukuman yang mengikuti hukum, sebab dan akibat, dan darisinilah
manusia menentukan nasib dan kebahagiaannya sendiri. Badan halus sesuadah
mengalami perubahan dapat menjadi indah, halus, ringan namun juga dapat
sebaliknya. Ketika roh meninggalkan alam nyata akan tergantung dari derajat
kehidupan badan halusnya, bila badan halus tiba dalam keadaan Iyatana maka
rohnya akan “terbang”menuju wilayah di kelangitan ke tujuh. Bila badan halus
berada dalam keadaan Dhruwan maka badan halus beserta rohnya akan masuk ke
wilayah neraka karena lapisan hawa yang menahan berat roh ini. Ada juga
keadaan yang lebih tinggi dari Moksha, yaitu bila roh dapat mencapai lapisan
langit yang keempat, yang kemudian sampai didaerah langit yang kelima. Disini,
roh dalam badan halus berubah dari “rupa” ke “arupa”. Keadaan ini dinamakan
Saiyadiyam, yaitu mencapai satu kiesatuan dengan Tuhan. Bilamana roh telah
sampai dalam keadaan ini maka setelah kematian dalam wujudnya akan sampai pada
daerah di kelangitan kelima, dan jiwanya telah murni atau”arupa”. Roh-roh dari
daerah “arupa” ini dikirim kemabli ke bumi melalui proses kelahiran kembali,
dan dalam proses ini mereka dilahirkan kembali sebagai manusia dan seperti
manusia biasa, mempunyai badan hidup dan jiwa kebinatangan, bila sudah mencapai
umur dewasa, melalui sebuah proses akan menanggalkan jiwa kebinatangannya yang
hanya diketahui oleh mereka sendiri, dan selanjutnya bersama dengan roh
keluhuran yang mulia, mereka didunia dalam keadaan suci dan bebas dari nafsu,
kesenangan, dan keinginan. Keadaan ini dinamakan Muti dan mereka dapat
berkomunikasi dengan daerah halus dan daerah roh, hal ini terjadi karena rohnya
tidak mengalami hambatan dan bebas untuk meninggalkan badannya untuk beberpa
waktu. Manusia-manusia semacam ini menyadari keadaaanya dan jarang meninggalkan
tempat tinggalnya, mereka bebas dari penyakit dan kesedihan.
Tujuan hidup orang dengan roh dari daerah “arupa” adalah untuk menolong
orang lain, dan orang ini memiliki kekuatan dan kemampuan yang tidak mungkin
dilakukan olehnya pada kehidupan sebelumnya. Kemampuan istimewa ini juga tidak
dimiliki oleh orang pada umumnya, bila tugasnya di bumi selesai maka rohnya
akan meninggalkan badan keduniawiannya dan akan berada kembali dalam keadaan Saiyadiyam
untuk kembali lagi ke daerah kelangitan.
Roh tertinggi mendapat tempat di kelangitan ke tujuh, mereka dikirim ke bumi
sebagai manusia terpilih, menggunakan badan wujud keduniaan untuk mengajarkan
agama di dunia, akan meninggalkannya kembali bila tugasnya di bumi sudah
selesai, dan kembali lagi ke langit ke tujuh. Roh para “utusan” tidak akan
dilahirkan kembali di bumi, mereka menjadi roh utama dilangit ke tujuh yang
dinamakan Wikhonddham, yaitu Kesempurnaan yang paling sempurna. (11) Keadaan di Naraka
Roh badan astral dari orang yang mati dalam keadaan Dhruwan tidak dapat
memasuki daerah kamaloka, roh tersebut akan tergiring masuk ke dalam lingkungan
di Naraka yang sesuai untuk menampung badan halusnya. Roh dalam 7 Lingkungan Naraka
Lingkungan dalam Naraka terdiri dari 7 jenis, yaitu lingkungan ke 7, 6 dan 5
secara keseluruhan adalah lingkungan “nafsu” dan “kesenangan” yang dinamakan
juga “nerakanya Naraka”. Disana tinggal roh-roh manusia yang memiliki sifat
kebinatangan, roh yang tinggal disini merupaakan roh manusia yang derajatnya
paling rendah.
Naraka ke 7 ditempati para pembunuh yang melakukan kejahatan berencana
dengan maksud mencari keuntungan, termasuk mereka yang menghuni naraka ke 7
adalah orang yang memilih kejahatan sebagai pilihannya, diantaranya adalah para
pencuri.
Bola atau lingkungan ke 6 naraka ditempati roh-roh dari orang yang ketagihan
madat, termasuk juga golongan ini adalah manusia yang mengumbar hawa nafsu dan
kesenangan, mereka adalah orang yang sewaktu semasa hidup telah memilih untuk
membiasakan diri hidup buruk.
Bola ke 5 ditempati roh-roh dari manusia yang semasa hidupnya
menjalankan kehidupan bengis dan kasar, mereka tidak mengenal sifat baik dan
hanya mencari kesenangan untuk mengumbar nafsu kebinatangannya dan pada saat
kematiannya tidak mengubah sifat-sifatnya, dan setelah kematiannya roh ini akan
merana karena telah kehilangan bentuk badaniahnya, dengan demikian mereka tidak
dapat lagi mengumbar hawa nafsunya, keadaan mereka seperti orang yang memakai
obat bius dan secara tiba-tiba harus berhenti, roh-roh ini secara terus menerus
merasakan kesengsaraannya.
Sebenarnya istilah “kehilangan” kesenangan mereka tidaklah tepat, karena
pengalaman hidup di naraka adalah merupakan hasil perbuatannya sendiri semasa
hidupnya berperilaku buruk, inilah hokum alam baka bahwa perilaku buruk akan
menghasilkan akibat buruk bagi pelakunya, dan setelah kematiannya bila nafsu
dan keinginannya telah padam maka badan halus juga akan terasa ringan dan
memnuhi syarat untuk dilahirkan kembali sebagai manusia, oleh karena hukum
karma, hal yang sama menimpa roh halus yang menghuni lingkungan Naraka yang
lain.
Bola Naraka ke 4 di tempati oleh makhluk-makhluk halus dari manusia yang
selama hidupnya hanya mengenal kepentingannya sendiri dan memiliki sifat
rendah, selalu merugikan orang lain, tidak perduli terhadap kesenian, ilmu
pengetahuan dan hanya mengahbiskan waktu untuk mengobrol kesana sini tanpa
tujuan, senang membicarakan orang lain, atau mencelakakan orang lain,
pembohong, dan mereka selalu melihat bayangan dari roang-orang yang dirugikan
oleh perbuatannya, bayangan itu begitu kerasnya sehingga menimbulkan penyesalan
tiada henti.
Bola atau lingkungan Naraka ke 3 ditempati oleh roh-roh orang yang semasa
hidupnya menjadi manusia fanatic atau keras meskipun dalam kehidupan
sehari-hari kelakuannya baik, dalam melakukan ibadah mereka menyimpang sehingga
menjadikannya egois, serta berpandangan sempit terhadap orang-orang di
sekitarnya. Ketika hidup di dunia mereka selalu berbicara Naraka dan dosa serta
menuduh orang disekitarnya tidak beragama, dengan selimut keshalehan mereka
berbuat tidak senonoh, mulutnya selalu menyebut nama Tuhan namun hatinya iblis,
mereka memandang agama hanya sebagai kepercayaan yang daapt memberi keuntungan
bagi dirinya.
Bola atau lingkungan naraka ke 2 ditempati roh yang ketika semasa hidupnya
mengembangkan pikiran hanya untuk kepentingan dunia semata, kemampuannya hanya
untuk mengejar duniawi saja, materialistis, merek tidak percaya Tuhan dan
utusannya, roh ini bisa segera dibebaskan dari jalan menyimpang karena sebagai
roh dapat segera melihat akibat yang diderita oleh yang lain. Merka di taruh di
naraka ke 2 agar untuk menginsyafkan dari pikiran menyimpangnya, karena
sebebnarnya pikiran mereka berkembang dengan baik, dan setelah insyaf badan halusnya
menjadi lebih ringan sehingga dapat mudah mencapai bumi untuk memberi
pertolongan pada orang yang membutuhkan, dengan keinsyafannya mereka mencoba
menyadarkan orang-orang di bumi menuju jalan yang baik.
Roh-roh ini juga menempati lingkungan Naraka pertama, ke2, ke 3 dan ke 4
dapat kembali ke bumi untuk memberi tahu manusia mengenai datangnya suatu
bencana dan disampaikan melalui mimpi dan dialami pukul 02.00 hingga 06.00 dan
ini disebut Daradasih, yaitu karena jiwa meninggalkan badan dan
bertemu dengan roh yang kembali ke bumi dari lingkungan naraka, para roh dari
naraka juga dapat memberi peringatan menggunakan “medium” yaitu orang yang
dijadikan sarana oleh roh untuk menyampaikan berita. Bila roh-roh yang berdiam
di naraka ke 2 mampu melihat kesalahan yang telah dibuatnya dan
memperbaikinya mereka akan bahagia tinggal disana. Bagi mereka yang telah
menyadari kesalahannya, tinggal dilingkungan pertama Naraka, Lingkungan pertama
adalah bumi tempat kita berdiam, ditempat ini roh berdiam dalam bahasa kehidupannya
dan oleh hukum karma diberikan kesempatan untuk mengambangkan dirinya untuk
menjadi lebih tinggi lagi, dengan cara ini akan dilahirkan kembali dan akan
terus-menerus demikian sehingga setelah kematiannya akan berdiam di tempat
hunian roh-roh (Kamaloka). Roh tidak perlu mendiami semua lingkungan Naraka,
roh yang telah dilahirkan kembali sebagai manusia, setelah kematiannya akan
menempati lingkungan yang sesuai dengan perilakunya di bumi setelah kelahiran
kembali tersebut Bumi dan Kematian
Selama bediam di bumi atau neraka pertama, para roh dimana jiwa masih
terikat pada badannya, jiwanya masih mencari kesana kesini tanpa tujuan, roh
akan berkelana hingga akhirnya kulit halus(wethala) tidak dapat menjalankan
fungsinya lagi, setelah sekian lama, badan halus akan bersatu lagi dengan
rohnya dan dalam 4 hari sesuadah pertemuan ini, akan dilahirkan kembali sebagai
manusia.
Roh-roh yang telah dilahirkan kembali, setelah kematiannya menjadi 2 jenis.
Pertama, roh sebagai manusia yang tidak mengumbar nafsunya dan sesuai cara
hidupnya, kemudian ditempatkan disalah satu dari 7 bola atau lingkungan dari
dunia roh halus (kamaloka). Kedua, kemungkinan roh akan ditempatkan
dilingkungan kedua, ketiga atau keempat Naraka. Mereka yang semasa hidup
mengumbar nafsu habis-habisan akan tinggal di lingkungan Naraka ke 5, keenam
atau ketujuh, bagi mereka yang mengumbar nafsu, akan direnggut dari tidur
kematiannya.
Setelah kematian seseorang karena roh terikat pada kulitnya dan tidak dapat
melepaskan dirinya sebelum tali jiwa di putus, rohnya akan berkelanan dan hanya
berhubungan dengan roh kebinatangannya melalui tali jiwanya, dan disebut
roh”tanpa jiwa”, dan ini dapat dipengaruhi oleh pikiran buruk atau mantra yang
menyebabkan roh menjadi hantu atau sebaliknya dapat dipengaruhi oleh pikiran
yang baik. Bila la kulitnya tua maka roh dan jiwanya akan bersatu lagi, setelah
bersatu selama 4 hari rohnya akan berada dalam lingkungan yang sesuai dengan
badan halusnya.
Bagaimana roh dari orang yang belajar ilmu hitam ? sebenarnya mereka sudah
mengetahui bila ia mati, mereka tidak dapat menunda atau hindari akibat yang
akan diterimanya, oleh karena itu, jalan satu-satunya adalah mencoba
mempraktikkan ilmunya terhadap dirinya sendiri, dan setelah kematiannya maka
badan berada dalam keadaan mati suri, selama itu badan tidak dapat hancu dan
hukum karma tidak akan berpengaruh terhadapnya, bila ia meninggal, badannya
tidak “rusak” sehingga kulit halusnya dipaksa untuk tetap berfungsi. Roh akan
tetap terikat dibumi, sedangkan badannya akan berada dalam keadaan tidak sadar,
dalam keadaan dimana badan keduniawiaan berusaha agar tetap hidup, diperlukan
zat-zat kehidupan, dan ini diperoleh dari dengan menghisap darah dari orang
yang sedang tidur untuk dialirkan kedalam badannya, hantu demikian dinamakan
hantu penghisap darah dan banyak melakukan kejahatan dengan memanfaatkan mantra
ilmu hitam. Dan ini berada dalam kuburan kering, dalam kondisi mati suri dan
berlangsung lama hingga akhirnya selaput keduanya (kulit halus) tidak berfungsi
lagi, badannya hancur menjadi tanah. Sesungguhnya setalh 7 hari kematian,
rohnya dipaksa meninggalkan bumi dan tunduk pada hukum karma dan salah
astu cara agar mau meninggalkan dunia adalah mengeluarkan jasadnya dari kubur
dan membakarnya, dan umumnya badan mati suri yang dikeluarkan dari kubur
tergenang darah. Setelah dibakar jasadnya , barulah proses hukum karma berlaku
dan sebagai akibat menahan hukum karma terlalu lama badan halusnya akan masuk
lingkungan ke 7 Naraka dalam keadaan lumpuh dan tidak berdaya, karena lumpuh
maka mereka merangkak selama berabad-abadsebelum sampai kediamannya di Naraka,
dan diperlukan menunggu berabda-abad lagi untuk menunggu kelahirannya kembali
sebagai manusia.
Makhluk celaka demikian disisa waktu dariKalpa (waktu beribu-ribu tahun menurut
perhitungan dunia) akan tetap tinggal di Naraka yang ke 7, kemajuan menuju
kebaikan sangat lambat Keadaan naraka
Sebagai bagian dari hukum karma, roh dalam lingkungan naraka mengalami
perubahan sebagai berikut. Apa yang dikerjakan oleh manusia selam ini akan
menentukan keberadaan badan halusnya setelah kematian. Kejadian tidak
menyenangkan yang terjadi di narka adalah karena roh tidak menanggalkan sifat
buruknyadan akan selalu mencoba untuk memuaskan nafsu dan kesenangannya, bila
bisa menanggalkan maka keadaan di naraka tidak yang tidak menyenangkan akan
berhenti dengan sendirinya.
Karea hukum karma maka roh di Naraka akan diajarkan untuk menghilangkan
nafsu kebinatangannya, bila sudah dalam demikian jauh maka nafsu dan keinginan
akan berhenti dan badan halusnya mati untuk dilahirkan kembali sebagai manusia
dan ini adalah kesempatan untuk melaksanakan kehidupan yang lebih baik.
Keenam lingkungan Naraka bagian bawah, masing-masing dibagi menjadi lima bagian daratan,
seperti hunian dibumi. Dalam setiap lingkungan juga seperti di bumi, akan
terjadi sore dan malam hari, disebabkan oleh kegelapan yang ada, keadaan disana
sanagt buruk, air yang ada di danau dan sungai dalam keadaan kotor, tanahnya
lembab, basah dan berbau busuk. Burung yang ada disana adalah burung malam
pemangsa, binatang berkaki empat dan melata adalah binatang yang ada di
bumi, hanya saja dising hari mereka bersembunyi dan malam hari mencari mangsa,
serangga juga hanya terbang dimalam hari, binatang buas sering menyerang,
merusak dan memangsa penghuni neraka. Karena badan halus adalah badan yang
berkeinginan dan nafsu artinya, dapat hidup dan mati, maka mahkluk-mahkluk
halus disana juga dapat mati karena perbuatan kekerasan.
Karena menurut hukum roh akan abadi maka 3 hari setelah kematian tersebut
badan halusnya harus dihidupkan lagi, seluruh luka sembuh, ini akan berlaku
untuk pakaian yang dipakai roh halus di neraka, bila pakaiannya
terpotong-potong maka lubang akibat potongan tersebut dengan sendirinya akan
menutup, seperti keadaan sebelumnya..
Wujud roh, melalui badan halusnya, di naraka mencerminkan nafsu, keinginan,
dan kesenangan yang ada pada padanya, oleh karena itu roh halus yang ada disana
akan berwujud sebagai mahkluk yang mengerikan dan dinamakan setan. Roh-roh
halus yang di neraka ini berdiam di celah-celah rumah yang hamper ambruk,
seperti orang kere di kota besar, dank arena panca indera dari setan lebih
tajam maka kesenangan atau kesusahan yang dialami akan memberikan kesan yang
jauh lebih mendalam daripad di bumi, dan setan dalam naraka tidak memiliki
“rasa bersalah”, karena sesuai hukum karma, rasa bersalah akan menyebabkan
dilahirkan kembali ke bumi. Setan di naraka tidak pernah menyesalsehingga tidak
dilahirkan kembali ke bumi, sebagaimana manusia. Akakn tetapi kesenangan disini
berbentuk kasar dan tidak beradab, pengaturan roh-roh halus di Naraka dilakukan
oleh malaikat yang juga akan menentukan kapan roh dapa tdilahirkan kembali, dan
pengaturan oleh malaikat hanya bersifat sementara, penghuni narka selalu
dilanda “ketakutan” seperti orang jahat di bumi takut pada penjara maka
penghuni naraka juga takut pada hukum karma. (12) Keadaan Dunia Roh
Dalam waktu 7 hari setelah seseorang meninggal, roh dan badan halusnya akan
menuju ke dunia lain, dan dalam badan halusnya roh mempunyai kemampuan melayang
dan ini tergantung derajat berat ringannya badan halus. Roh akan melayang
sedemikian tinggi hingga akhirnya akan masuk ke salah satu lingkungan dalam
Kamaloka atau dunia roh, dan berat ringannya badan halus akan menentukan jenis
lingkungan (bola) dunia roh halus yang sesuai.
Terdapat 7 lingkungan yang dihuni oleh makhluk halus, dalam lingkungan
tersebut , roh belum dapat meninggalkan seluruh nafsu, keinginan, dan
kesenangan, akan tetapi mereka telah mengetahui baik buruk prilakunya, dalam
kehidupan sebagai manusia mereka telah mencoba menghilangkan sifat-sifat buruk
tersebut, namun belum berhasil seluruhnya. Derajat kesempurnaan yang telah
dicapai sebagi manusia akan menentukan tinggi rendahnya lingkungan yang akan
dihuni, ditempat tersebut juga tinggal roh-roh halus dari manusia yang semasa
hidup hanya dipengaruhi sedikit nafsu dari keinginan dan kesenangan, oleh
karena itu roh-roh itu akan bergerak dari bola bagian bawah ke arah atas yang
paling sesuai dengan perkembangan dan derajat kesempurnaannya, jadi disini juga
berlaku hukum karma.
Dalam bola pertama berdiam roh-roh yang semasa hidupnya sebagai manusia
dikaruniai kepandaian, hanya saja kepandaian tersebut hanya dimanfaatkan untuk
diri sendiri, mencapai kemakmuran tanpa peduli manusia lainnya.
Dilingkungan ke dua bertempat tinggal roh-roh yang dikaruniai kepandaian dan
mengatur dirinya sesuai pemikiran bersama dalam hidupnya sebagai manusia
Dilingkungan ketiga bertempat tinggal roh-roh dari manusia yang dikaruniai
kepandaian namun memanfaatkan nya untuk mencari ketenaran diri semata.
Dilingkungan keempat bertempat tinggal roh-roh yang berbakat dengan
kepandaian demi kepentingannya sendiri.
Dilingkungan kelima bertempat tinggal roh yang dari manusia yang berbakat
dengan kepintaran yang murni dan sebagai manusia menjalankan hidup bersihtanpa
mementingkan diri sendiri dengan menolong orang lain.
Dilingkungan keenam bertempat tinggal roh-roh dari manusia dengan kepandaian
sempurna dengan kepandaian, menjalankan hidup baik murni dan murni dan
menghambakan hidupnya demi kepentingan orang lain.
Dilingkungan ketujuh bertempat itnggal roh-roh dari manusia dengan
kepandaian yang sempurna dan sesuai untuk memberi pelajaran kepada orang
banyak, sebagai manusia dia banyak berkorban untuk orang banyak agar orang lain
tidak berbuat jahat. Roh-roh di lingkungan ke 7 sebenarnya telah mendapat
anugerah dari swarga (surga), mereka hidup di dunia roh tertinggi untuk
mempersiapkan kematiannya yang kedua agar dapat menanggalkan badan halus atau
jiwa kebinatangannya
Terdapat manusia yang memanfaatkan kekeuatan terpendamnya untuk kepentingan
kebaikan manusia “ilmu putih” dan dapat dipakai untuk mati suri, dan saat itu
roh dapat melakukan penyelidikan ke dunia halus para roh, seseorang yang
menjalankan hidup penuh kesucian dan hidup menyendiri telah mendapat
rahmat kesurgaan, dan dengan kekuatan terpendamnya mereka dapat berdiam dalam
waktu yang lama di bumi untuk melayani kepentingan orang-orang yang ada. Tujuh
hari setelah kematiannya, rohnya akan mencapai langit atau lingkungan ke 7 dan
disini roh melakukan persiapan untuk berpindah ke kelangitan yang pertama
Kondisi dalam dunia roh lebih menyenangkan dari pada di bumi, kebahagiaan
dalam dunia roh disini disebabkan karena roh-roh halus lebih mudah bergerak, pancaindera
dan pikirannya menjadi lebih tajam dan berkembang. Karena disini hubungan
antara pikiran dan kemauan bersifat murni maka semua hal yang sifatnya
mengganggu, seperti basa basi, malu, ketakutan dan berpura-pura akan hilang
sehingga tiap roh akan bertindak seperti apa adanya ( yang ada pada roh adalah
Kebenaran)
Karena keadaan ini maka roh tidak dapat berbuat dosa meskipun nafsu,
kepentingan dan keinginannya di dunia roh belum hilang sama sekali, segala
nafsu dan keinginan baru akan hilang bila roh berada dalam peralihan ke daerah
yang sama dengan bumi yang terletak di lapisan langit pertama, ditempat hunian,
roh-roh harus belajar untuk pekerjaan yang akan dilakukan kemudian di dunia
kelangitan.
Dunia roh dalam hal ini dapat dianggap sebagai kawah pendidikan
tertinggi roh, dimana roh diberi pelajaran untuk melakukan sesuatu yang lebih
tinggi. Dibeberapa bagian kediaman roh-roh, ada perpustakaan berikut
buku-bukunya yang berisi masalah dan persoalan yang belum dikenal di bumi untuk
kemudian hari akan disiarkan di sana
oleh roh yang akan ditunjuk. Bila roh sudah menjalani dan menamatkan suatu
kelas maka ia akan dilahirkan kembali sebagai manusia untuk menyebarluaskan di
bumi apa yang telah dipelajari, dengan cara ini secara bertingkat ia dapat
menyebarkan ilmunya dibumi secara terus-menerus akan dilakukan kembali untuk
menyebarkan ilmu yang lebih tinggi lagi bila ia dilahirkan kembali sebagai
manusia . APapbila dengan cara menyebarkan ilmu di bumi tidak berhasil maka
manusia ini setelah kematioannya akan berada kembali di lingkungan dimana ia
dulunya berada. Dengan pengalamannya dibumi semula, ia akan lebih mudah belajar
untuk menjalankan tugas berikutnya. Smeua yang dipelajari dan dilakukan oleh
manusia sewaktu hidup di bumi, dalam dunia roh akan terus dikembangkan sehingga
ia akan lebih maju, dan hidup di dunia roh hampir sama dengan hidupdi bumi,
untuk roh menjadi 365% lebih ringan. Perbandingan ini juga berlaku dalam hal
kemampuan untuk melakukan sesuatu, seperti penglihatan, pendengaran, perasaan,
gerakan dari imamnya, dan semua yang berhubungan dengan penghidupan roh-roh
Walau di tempat hunian, roh-roh berjalan lebih cepat daripada di bumi,
waktu 1 hari di dunia roh sama dengan waktu 1 tahun matahari dibumi, meski
demikian percepatan waktu di dunia roh tidak dapat diterangkan, apa yang
dinyatakan kekal di bumi, didunia roh menjadi “waktu sekarang”
Badan halus dalam dunia roh halus sama dengan badan dari manusia yaitu dari
zat padat, namun lebih halus dan dari sifat yang berlawanan. Tanpa memiliki
kemampuan khusus, manusia berbadan kasar tidak dapat melihat roh halus, juga
roh halus dari lingkungan yang rendah tidak dapat melihat tidak dapa tmelihat
roh halus dari lingkungan yang lebih tinggi sebelum roh yang lebih tinggi
menyelimuti roh yang rendahdengan auranya. Roh didunia, roh menjalani kehidupan
seperti dibumi dan jga melakukan kesenangan antar sesamanya, mereka mempunyai
kekautan untuk mewujudkan apa yang sedang dipikirkan atau yang sedang
diinginkan dan diperlukan. Dengan cara ini, pakaian yang dipakai diciptakan
melalui pikirannya, kemauan dalam pikirannya sendiri dapat menciptakan sesuatu
yang diinginkan, cara menciptakan ini menjadi salah satu dan kebahagiaannya,
jika barang yang diinginkan tidak diperlukan lagi maka barang tersebut akan
lenyap, percakapan diantara para roh dilakukan melalui jalan pikirannya, cara
berpikir dalam daerah halus merupakan latihan yang berat seperti juga menguasai
pikiran sebagai manusia .
Tiap pikiran adalah bentuk di dunia halus disebabkan daerah halus adalah
dunia pikiran, sebagaimana seorang anak dibumi yang harus belajar bicara, maka
tiap roh halus yang berasal dari badan keduniawian harus belajar untuk
menggunakan pikirannya sebagai alat bicara.
Mereka juga harus belajar untuk melihat dengan baik, pada awalnya semua yang
mereka lihat tampak sebagai kabut, demikian pula pikirannya, pada awalnya pada
awalnya tampak semua sebagia kabur. Bila roh sudah biasa memersatukan
pikirannya untuk mewujudkan sesuatu maka bentuk tersebut terwujud, seperti zat
ether yang menebal. Berwujud nya pikiran disebabkan dikelilinginya buah pikiran
oleh aura jiwa. Demikian jug yang terjadi bila melihat sesuatu, roh perlu
melihat benda-benda berwujud, baik jarak jauh maupun pendek agar jiwanya dapat
dikelilingi oleh aura.
Roh halus makan minum sesuai dengan ketika mereka hidup dibumi, karena
makanan yang dimakan oleh roh-roh adalah makan yang ada dibumi. Jatuhnya buh
yang belum matang dari pohon atau matinya tumbuh-tumbuhan sebelum waktunya
adalah karena dimakan oleh roh halus.
Bila roh sudah mencapai daerah astral maka badannya dihidupkan oleh 7 unsur,
yang dilakukan oleh jiwa hanya mengambil pernafasan untuk mengambil magnet
astralnya. Dengan cra ini roh mengambil energi dan kekuatan untuk mewujudkan
buah pikirannya, bila roh halus dalam lingkungannya ingin bergerak maka buah
pikiran membentuk tempat yang dikehendaki, cukup dengan berpikir saja . Mereka
akan berpindah sesuai dengan kecepatan buah pikirannya. Daya cipta roh-roh ini
dapat berkembang sedemikian rupa sehingga dengan mewujudkan buah pikirannya
saja dapat memberi peringatan kepda seorang manusia di bumi. Merek juga dapat
mengirimkan buah pikirannya dan merasuk kepada orang yang hidup dibumu, roh
yang dimasa hidupnya pernah menjalankan pembunuhan, dengan buah pikirannya yang
keras dapat mewujudkan sejenak. Daya lihat roh jauh lebih tajam, lebih jauh
dari manusai dan dapat menembus barang-barang yang padat. Sebuah benda boleh
dikata dapat dilihat dari semua sudut, bagian dalamnya juga dapat kelihatan
dengan jelas seperti bagian luarnya, karena dari daerah astral dapat melihat
semua kejdian di bumi maka penglihatan jauh dari sebuah roh yang baru bangun
dari mati surinya akan mengalami kesukaran untuk mengerti apa yang dilihatnya.
Dengan beebrpa persyaratan, roh yang telah berkembang dengan pikirannya saja
dapat mewujudkan badan halusnya supaya tampak dalam sekejap. Hal ini dapat
dilakukan tanpa perantaraan, roh berubah menjadi manusia, dapat berbicara atau
menampakkan diri, mengeluarkan bunyi-bunyian atau membuat tulisan yang tampak.
Roh-roh dari kalangan yang lebih tinggi dapat mengadakan hubungan dengan
roh-roh dari kalangan rendah, akan tetapi sebaliknya roh dari kalangan yang
lebih rendah tidak dapat berhubungan dengan roh dari kalangan yang lebih
tinggi.
Untuk roh-roh yang berdiam dilingkungan kelima dan keenam, sulit untuk
mengunjungi lingkungan roh di bawahnya karena keringanan tubuhnya menyebabkan
sulit untuk turun, roh-roh yang tinggal dilingkungan yang ke 7, yang menuju ke
dunia kelangitan, tidak dapat lagi mengunjungi bumi karena lingkungan mereka
tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan bumi.
Karena ke 7 lingkungan hunian roh adalah pencerminan dari bumi maka keadaan
disana sama dengan yang di bumi, tiap lingkungan hunian dibagi sama sesuai
dengan bumi, yaitu dalam 5 bagian dimana 5 golongan bangsa berada. Tiap bagian
dibagi lagi kedalam beberapa Negara dan bahasa, seperti yang ada di bumi. Tiap
Negara mempunyai kota,
desa dan kampong, seperti yang ada di bumi, dan tiap tempat dibagi lagi ke
dalam golongan sesuai dengan tingkat di masyarakat dan kelompok keluarga,
seperti di bumi. Cahaya di dunia astral lebih lembut daripada di bumi, tidak
menyebabkan dingin atau panas, disana juga tidak ada perubahan suhu. Cahaya
matahari yang dipantulkan ke dunai roh tidak membedakan antara siang dan malam,
tetapi memberika cahaya yang tidak menyilaukan pandangan. Selanjutnya ditemukan
didaerah astral gunung, bukit, laut, danau, sungai, rawa, hutan, kebun dan
lainnya, seperti di bumi sesuai bentuk dan tempat di bumi.
Semua dipantulkan kembali, juga gedung,, rumah dan barang-barang, dibuat
seperti yang ada di bumi, disana juga terdpat “pantulan barang dan benda yang
pernah dibuat, namun sudah tidak ada dibumi. Pemerintahan terhadap 7 bola atau
lingkungannya ditugaskan kepada roh tertinggi yang berasal dari daerah “arupa”,
sedangkan pengawasan terhadap kelompok-kelompok dari roh halus akan dilakukan
oleh para roh tertinggi dari jenis yang sama, seperti roh-roh yang ada. Roh
tertinggi ini memberi pelajaran terhadap roh-roh halus pada waktu tertentu dan
juga menentukan kelahiran kembali dari roh. (13) Keadaaan di Swarga
Seseorang yang meninggal pada hari ke tujuh setelah kematiannya , ada yang
rohnya dalam keadaan Moksha, terbebas dari nafsu, kemauan dan keinginan dan
memungkinkan roh dan badan halusnya berada pada lingkungan bola ke tujuh dalam
alam roh, dan ini merupakan lingkungan peralihan ke kelangitan pertama.
Setelah melewati waktu persiapan selama 33 hari, yaitu 40 hari matinya badan
kasar, badan halusnya akan binasa. Roh bersama-sama badan kerohaniannya akan
tiba di daerah sejenis bumi yang terletak di lapisan pertama dan disanalah
mereka menjadi roh tertinggi atau roh kahayangan. Berdasar kecakapannya, mereka
akan diberi tugas untuk membantu mengatur alam semesta dan diangkat lagi ke
lapisan yang lebih tinggi berdasarkan tingkat kecakapannya. Semuanya akan
diatur oleh hukum alam yang tetap dimana roh kahayangan, seperti juga roh yang
berada dialam roh yang akan menempatkan diri sesuai dengan kecakapannya, mereka
akan di tempatkan di area tujuh bagian kelangitan, penempatannya ditentukan
oleh keberadaannya ketika berada dialam roh saat dilingkungan bumi .
Karena dialam nyata manusia diciptakan untuk meemrintah bangsanya sendiri
didunia, roh halus di kelangitan juga seperti itu. Roh kahayangan . yang dengan
maksud tertentu menampakkan diri di alam nyata, penampakannya hanya di tujukan
kepada manusia satu jenis ras atau suku, atau bangsa yang sama. Mereka juga
berbicara sesuai daerah asal atau bangsa ketika mereka hidup sebagai manusia
dialam nyata, dengan demikian, roh leluhur pelindung kita berasal dari bangsa
diri kita juga. Tiap bagian kelompok benda yang kita lihat menyerupai
“seseorang yang berdiri”. Tatanan ditiap bagian langit akan sama diseluruh alam
semesta , langit dibagi menjadi tujuh bagian dimana masing-masing bagian dihuni
oleh roh kahayangan yang sesuai dengan sifat ketika mereka masih hidup sebagai
manusia.
Kelompok tersebut adalah :
Yang mengutamakan
ilmu dan kebijaksanaan
Yang mengutamakan
kemampuan tertentu
Yang mengutamakan
kebaikan dan sifat-sifat yang berrtautan dengannya
Yang mengutamakan
kejujuran dan yang berkaitan dengannya
Yang mengutamakan
keterbukaan dan yang berkaitan dengannya
Yang mengutamakan
keadilan dan yang berkaitan dengannya
Yang mengutamakan
hubungan yang jujur dan kesetiaaan dalam perkawinan
Cara hidup roh dikelangitan akan menyamakan dengan tata cara kehidupan di
bumi. Tiap manusia dibumi mempunyai lingkungan pekerjaan masing-masing, bedanya
adalah bahwa didunia kelangitan ia tidak akan menemui kesukaran, roh kahayangan
mampu mengerjakan segala hal kebaikan yang diinginkannya. Pandangan,
pendengaran, dan perasaan mereka lebih baik daripada roh yang berada didalam
daerah astral, gerakan mereka juga lebih bebas dan tidak ada yang
mengulanginya, jarak yang jauh dapat ditempuh dalam beberapa detik saja.
Tata cara kehidupan didaerah asteral juga sama dengan keadaan di daerah
kelangitan, meskipun demikian, di daerah kelangitan segalanya lebih
menyenangkan dan lebih mudah. Karena roh kahayangan telah menanggalkan sifat kebinatangannya
maka ia telah menjadi makhluk lain. Pikiran dan tindakannya hanya berdasarkan
kebenaran dan kebaikan. Semua sifat yang terkait dengan keburukan telah
ditiadakan karena roh kahayanga hanya di selimuti oleh badan jiwa
kerohaniannya. Sedangkan jiwa kerohanian nya terdiri atas segala kekuatan,
kekuasaan dan kemampuan yang terdapat di langit dan akan membantu roh dalam
melakukan tugaznya. Keadaan kelangitan terdiri dari kenikmatan dan kesenangan,
para roh sesuai sifat dirinya ditempatkan oleh pimpinan roh kahayangan sesuai
daerah penugasannya, disini ia akan berbuat kebaikan demi kebaikan bagi
manusia, binatang dan tumbuhan. Dalam skala yang kecil, kenikmatan yang sama
terdapat dibumi, bedanya adalah bahwa untuk mencapainya untuk dibumi harus dengan
mengalahkan kesukaran yang besar dan pengorbanan, di kelangitan untuk melakukan
kebaikan sangatlah mudah.
Karena roh kahayangan didunia kelangitan telah menanggalkan secara
keseluruhan “nafsu kesenangan, dan keinginannya”, mereka hanya mengenal
“kejujuran, keterbukaan, kebajikan dan cinta”, di dunia kelangitan, keadaanya
ideal, yaitu bebas dari kebencian, iri hati, kecemburuan dan sifat buruk
lainnya. Roh yang baru tiba di dunia kelangitan aan disatukan dengan “kembaran
jiwa atau jodohnya”, bila jodohnya sudah berada disana. Bial belum ada, ia akan
menunggu kedatangannya, bisa dibayangkan kebahagian roh di kahayangan ini.
Perkawinan di dunia kelangitan bukan merupakan pertemuan badaniah, melainkan
pertemuan cinta abadi dunia kelangitan. Cinta dalam perkawinan di dunia
kelangitan dapat disamakan dengan kepuasan yang di dapat oleh manusia semasa
hidupnya. Bagi yang menikah di dunia kelangitan akan bertempat tinggal
dirumah-rumah yang letaknya tersendiri, dan kadang juga di kelilingi oleh
keluarga terdekatnya. Pasangan di dunia kelangitan belum tentu sama dengan
pasangan nya sewaktu masih menjadi manusia di bumi, akan tetapi bisa juga
pasangannya adalah roh dari pasangannya ketika menjadi manusia di bumi apabila
ketika di bumi sudah menemukan “kembaran jiwanya”. Meskipun demikian jarang
sekali terjadi satu perkawinan yang sempurna di bumi.
Sifat yang sama seperti dibumi terdapat pada bayangannya yang terletak di
kaki kiri tingkat langit pertama, disana terdapat suatu bayangan bumi yang sama
dengan apa yang terdapat di bumi kita ini. Di daerah langit pertama
terdapat planet-planet yang tidak terhitung banyaknya, akan tetapi keadaannya
lebih baik dari bayangannya yang ada di bumi. Semakin tinggi tingkat kelangitan
semakin baik, kelangitan kedua merupakan tempat yang lebih baik lagi bagi
kelahiran kembali roh kahayangan, tiap peralihan dari dunia nyata ke dunia
kelangitan atau sebaliknya, terjadi melalui proses kematian yang tunduk pada
hukum yang sama, seperti yang ada di bumi. Pada tahap peralihan ke dunia yang nyata,
roh yang baik akan dilahirkan kembali dan diberi kesempatan untuk menambah
kemampuannya, keadaan diplanet-planet diman roh yang baik akan dilahirkan
kembali, tidak berbeda banyak dengan apa yang terdapat di daerah kelangitan,.
Planet-planet kelangitan merupakan surga bila dibandingkan dengan apa yang
ada dibumi kita ini. Cara pengaturannya pemerintahan dari tujuh buah kelangitan
ditugaskan pada roh utama, yang dinamakan “ penguasa kelangitan”. Penguasa ini
bertempat tinggal di daerah kelangitan yang keenam. Pekerjaannya di Bantu oleh
dua roh kahayangan yang berpangkat lebih rendah dan yang menguasai daerah “
arupa” dan daerah “rupa”. Sedangkan tiap daerah kelangitan dan tiap benda
langit di suatu daerah kelangitan dipimpin lagi oleh “ roh kahayangan utama”
lainnya. Roh kahayangan ini memimpin juga daerah kelangitan di samping “ Yang
maha Kuasa”. Sang maha Kuasa berada pada tiap benda langit di daerah “astral”,
dan daerah “ nyata” di wakili oleh roh-roh kelangitan utama serta berjuta-juta
roh lainnya. Pemerintahan ini begitu sempurnanya sehingga “ Yang Maha Kuasa”
terwakili juga di benda yang sekecil-kecilnya sampai di dalamnya diri seorang
“manusia”.
Seperti digambarkan dalam tiga bab terakhir ( kelahiran kembali), manusia
naik dari batu hingga menjadi roh kelangitan utama, ketika menjadi manusia,
seseorang menghadapi begitu banyak kesulitan, meski demikian kesulitan itu
terbilang kecil dibandingkan dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Hidup
sebagai manusia sangat pendek apabila dibandingkan hidup “roh”, kehidupan
sebagai manusia hanya satu langkah apabila dibandingkan kita melihat perjalanan
panjang ini. Bagi manusia yang hidup wajar, orang yang meninggal karena
sakit atau usia lanjut adalah tidur secara perlahan, dengan demikian kematian
bukanlah sesuatu yasng perlu ditakuti. Kematian bisa jadi merupakan akhir dari
penderitaaan panjang di bumi, meskipun perpisahan dengan keluarga melalui
kematian sangat berat, masih ada harapan untuk bertemu kembali di alam fana
atau di kehidupan lain yang baru. ( 14) Roh Halus yang berasal dari Alam
Selain roh-roh yang berasal dari manusia, di bumi juga terdapat roh-roh
halus alam yang tidak kelihatan. Mereka bukan berasal dari roh manusia,
melainkan merupakan makhluk halus dari tujuh unsur alam. Lima unsur diantaranya telah ditampakkan, dua
lainnya tidak ditampakkan. Tjuh unsur ini berasal dari kekuatan “Ketuhanan”
berikut kekuasaannya dan kemampuanNya yang merupakan “penyebab” (uphadi)
dari terjadinya semua yang ada. Diantara lima
unsur utama tersebut adalah Ether, yang masuk dalam segala ruangan (akasha)
yang ada. Ether merupakan lapisan udara atas atau “udara ringan” yang menutupi
atau menyelimuti segala benda langit dan merupakan sumber dari semua yang ada.
Makhluk halus alam dari Ether adalah I’Vasu’. Kepala dari I’Vasu dinamakan
Indra.
Empat unsur alam lainnya adalah bumi, air, udara dan api. Ini merupakan
kekuatan penerus dalam ala mini yang menyebabkan kehidupan dan pertumbuhan .
Makhluk halus dari unsur – unsur alam ini mengendalikan “unsur utama” yang
berada dalam diri manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, bebatuan dan unsur
pertambangan. Unsu ini peka terhadap pikiran manusia dan dapat dipengaruhi oleh
getaran pikiran manusia, baik yang sengaja maupun tidak. Roh halus yang
dijadikan alat oleh pikiran dan kemauan manusia akan memiliki kekuatan maha
dahsyat.
Roh-roh halus yang berasal dari unsur bumi dinamakan Lyaksha, dari unsur air
dinamakan Apsara, dari unsur udara dinamakan Granduwa, dan dari api dinamakan
Salamadala. Kepala roh yang bersal dari unsur bumi dinamakan KshPti, dari air
dinamakan Waruna, dari udara dinamakan Pawana dan api dinamakan Agni, roh halus
tersebut memiliki jenis laki-laki atau perempuan.
Semua roh halus yang berasal dari unsur ala mini mempunyai bentuk tubuh
manusia meskipun melalui daya pikirannya mampu mengubah dirinya menjadi bentuk
lain. Makhluk-makhluk halus dan unsur yang berada di dunia halus disebut “ roh
halus alam” dan menempati dunia daerah astral dan daerah nyata, dan mempunyai
2400 tingkatan, sesuai dengan tingkatan zat alam yang menjadi sumbernya. Mereka
adalah “wahana“ yang menjadi sarana atau kendaraan makhluk halus tersebtu
juga memiliki 2400 tingkatan, dari segi jenis, di dunia ini terdapat 350.000
jenis roh halus alam. Roh tertinggi yang berada dalam alam mempunyai badan
kerohanian, sedangkan roh halus alam mempunyai badan halus. Roh halus yang
berada di daerah nyata mempunyai bentuk badan “etheris”. Untuk menampakkkan
diri kepada manusia dalam bentuk badan yang nyata, mereka tidak dapat
menggunakan zat tubuh manusia, mereka membentuk diri dengan pertolongan daya
pikirannnya, dan penampakan dirinya berbentuk ringan dan transparan. Mereka
tidak seperti jiwa manusia yang dengan menggunakan zat tubuhnya dapat
menampakkan dirinya dalam bentuk padat. Meskipun roh halus alam dapat berbicara
sesuai dengan daerah keberadaannya, mereka tidak dapat memasukkan diri dalam
pikiran atau ingatan dari manusia, jadi mereka dapat menampakkan dirinya seolah
jiwa dari manusia, namun tidak dapat menampakkan dirinya sebagai bentuk jelmaan
manusia. Meski mereka dapat berbicara dalam bahasa dari Negara dimana mereka
tinggal, mereka tidak mungkin untuk mengerti pikiran atayu niat dari roh yang
berasal dari manusia. Mungkin mereka dapat meniru rupa atau bentuk roh badan
manusia, namun tidak dapat menyerupai bentuk badan jelmaan roh manusia.
Di Naraka bagian bawah atau bumi, terdapat roh-roh alam yang
perkembanganntya dapat disamakan dengan binatang-binatang yang mempunyai
tingkat agak tinggi, perkembangan dirinya akan meningkat cepat bila mereka meningkat
lebih tinggi. Roh halus alam yang berdiam di bumi atau naraka yang pertama
dapat disamakan perkembangannya dengan manusia dalam perkembangannya yang
rendah. Roh-roh alam halus yang berada dalam daerah astral perkembangannya
lebih baik daripada roh manusia yang ada disana. Hal yang sama juga berlaku
bagi roh halus alam yang berada di daerah halus.
Perkembangan dari roh-roh halus alam ternyata garisnya lebih pendek, namun
sukar dibandingkan roh-roh halus manusia. Hubungan antara roh-roh halus alam
dan roh-roh halus manusia yang berada di naraka tingkat tujuh, keenam dan
kelima sangat buruk. Mereka selalu bermusuhan, karena roh-roh halus alam dapat
mempunyai kekuatan yang maha dahsyat, roh-roh halus manusia yang berada di
daerah ini menjadi sangat menderita. Di Naraka yang keempat, ketiga dan
kedua hubungannya lebih baik, namun tidak bersahabat, di bumi atau naraka
tingkat pertama, roh-roh halus alam ini takut terhadap manusia. Roh-roh halus
ala mini dapat menipunya namun tidak berbuat jahat, mereka mengganggu manusia
karena itulah dinamakan “setan” dan ditakuti oleh manusia. Di dunia roh halus,
hubungan antara roh manusia dan roh alam cukup baik, meski cara hidupnya mereka
berbeda, mereka tetap saling menolong. “Dilangit, mereka saling menduduki
jabatan yang penting-penting, perbedaannya, dalam lingkungan pekerjaan makhluk
halus yang berasal dari alam dan roh-roh yang berasal dari manusia di daerah
kelangitan adalah yang berasal dari alam adalah merupakan pemelihara dari
daerah kelangitan, sedangkan roh-roh yang berasal dari manusia memegang
pemerintahan di daerah ini”.
Sifat “tbuh” roh halus dari alam tidak dapat dirusak dan tidak dapat sakit
atau mengalami penderitaan, karena masing-masing dari roh halus alam mempunyai
lingkungan tugas tersendiri maka mereka tidak bersaing satu sama lain.
Disebabkan badan halusnya, roh halus alam dapat berdiam di bumi tanpa halangan,
mereka juga dapat bergerak amat cepat diudara, dan di daerah keduniawian
menghidupkan dan memperkuat dirinya dengan bernafas dan menghisap zat etheris
yang tersedia, mereka juga menyukai bau harum bunga tetapi mereka tidak
menyukai beberapa bau manusia, oleh karena itu mereka menghindari tinggal di
daerah tempat tinggal manusia. Mreka punya warna tersendiri yang menandakan
tingkatan dan jenisnya, karena itulah mereka hidup berkelompok sesuai dengan
warnanya, mereka juga mematuhi mantra yang dapat menghasilkan warna sesuai
kelompoknya.
Perkembangan roh-roh halus ala mini dapat melampaui perkembanga tumbuhan,
binatang ataupun manusi, umur mereka juga tidak lebih panjang dari umur
manusia, namun mendekati umur manusia rata-rata, bila mati, setelah melalui
proses pembusukan, badan halus mereka kembali ke daerah astra untuk kemudian
melalui inkarnasi dilahirkan kembali sebagai roh halus alam di dalam badan
etheris, meski demikian , proses kelahiran kembali mereka tidak seperti proses
kelahiran kembali manusia yang dilahirkan melalui ibunya. Ada beberapa roh alam
yang berinkarnasi dalam tubuh seseorang ana k manusia yang hendak meninggal,
ketika jiwa sang anak meninggalkan tubuhnya, roh halus alam segera memasukinya
dalam kelahirannya kembali , biasanya dengan bantuan mantra anak yang hendak
meninggal diisi oleh roh alam, anak tersebut tidak jadi mati tetapi akan
mempunyai kebiasaan dan perbuatan yang berbeda dari sebelumnya, anak-anak
demikian juga disebut “ anak peralihan”. Para
pendeta atau ulama biasanya memiliki kemampuan untuk memanggil roh halus alam
dan mengisi tubuh anak yang kehilangan jiwanya.
Dukun yang menjalani ilmu hitam dapat meminta pertolongan roh halus dengan
mengucapkan beberapa mantra, akan tetapi cara demikian ini berbahaya bagi si
dukun, karena dapat menimbulkan permusuhan dan mungkin juga pembalasannya,
meski tidak berkemampuan untuk mempengaruhi kemauan manusia, roh-roh halus alam
mempunyai kemampuan lain yang dapat mengalihkan pandangan atau penglihatan,
manusia yang dipengaruhi akan melihat atau merasakan sesuatu hal lain dari
biasanya, pemanfaatan lainnya yaitu dilakukan “fakir” yang membuat pertunjukan
aneh-aneh yang tidak dapat dipahami oleh manusia biasa. (15) Kelahiran Kembali
Di dalam bab badan halus di ceritakan bahwa sebelum dapat pindah dari bumi
ke kelangitan pertama, jiwa harus berada dalamkeadaan Moksha, yaitu bebas dari
nafsu, kesenangan dan keinginan. Sedangkan dalam bab Kekuatan Kemauan di
terangkan bila manusia meninggal dengan karma Kriyaman, yaitu karma yang dimana
akibatnya akan terasa dalam penghidupan kemudian dari manusia maka roh terpaksa
akan dilahirkan kembali untuk menanggung akibat dari karmayang pernah dilakukan.
Manusia yang meninggal dengan karma Kriyaman, ia tidak dapat Moksha. Roh akan
selalu dilahirkan dan berada di bumi hingga akhirnya ia akan meninggal sebagai
manusia dengan karma yang sesuai, jadi kelahiran kembali adalah akibat dari
hukum karma, sedangkan kemampuan dan kepintarannya sebagai manusia dapat
dimanfaatkan menhilangkan akibat buruk dari karma.
Selama hidup di dunia, manusia memperoleh pengalaman dan pengetahuan,
setelah kematiannya, pemikiran dan kemauan yang rendah ( mengandung sifat kebinatangan)
akan dibersihkan oleh rohnya, dan dalam proses ini maka kemampuan dan
pengalaman pemikiran kebinatangannya akan diubah menjadi cara berpikir yang
lebih tinggi dari roh kerohaniaannya. Dalam proses peralihan roh (jiwa)
kerohanian, roh kebinatangan yang ada ditakdirkan dibawa ke dunia kelangitan
dan secara perlahan musnah disana. Akhirnya, jiwa kebinatangan dan pemikirannya
akan hilang sebagai bayangan. Dalam peralihan ini, kemampuan dan pengalaman
diabadikan dan tidak akan hilang, peralihan ini berjalan dengan mengikuti hukum
Antahkarana, yaitu jalan yang dapat digambarkan sebagai antara pemikiran tinggi
dan pemikiran yang lebih rendah atau zat yang menghubungkan keduanya.
Setelah peralihan terjadi, semua roh memiliki keinginan kuat untuk menebus
dosa-dosanya dimasa lalu, keinginan ini memungkinkan pemikiran dan kemauan
dalam badan yang baru untuk tidak akan melakukan kesalahan lagi, seperti dalam
kehidupan sebelumnya, roh yang dalam keadaan demikian disebut dalam keadaan
Trihna atau Tahna, yaitu kekuatan keinginan dari “perasaan yang lalu” Dalam
proses peralihan dari daerah astral ke dunia nyata, berlaku hukum Upadana,
sebelum masuk dunia nyata, roh akan di selubungi oleh badan halus baru yang
lebih baik dari badan halus sebelumnya, pengalaman dan kemampuan masa lalu
masih menyertai badan halus baru ini sebagai dasar untuk membangun kemampuan
dan pemikiran yang lebih baik, oleh karena itu, tidak heran jika anak-anak
sering memiliki kemampuan yang mengherankan orang dewasa.
Bagaimana roh diselubungi dengan badan kasar yang baru ? adalah Upadana atau
“keinginan yang keras” yang menimbulkan keinginan atau Issha yang bisa
menimbulkan Bhawa atau “kekuatanKarmisch” yang menyertai tiap kehidupan baru
dan menghasilkan”zat” yang memberi bentuk. Oleh karena itu, roh yang
meninggalkan badannya disebabkan hanya karena keinginannya yang tak kunjung
padam akan menghasilkan wujud badaniah tertentu dalam kehidupan baru. Jadi
Upadana adalah daya cipta dari bhawa. Wujud-wujud seperti apa yang akan
terbentuk sangat tergantung dari karmanya, juga waktu kelahiran kembali manusia
disesuaikan dengan letak-letak planet dan tanda-tanda lainnya, sesuai dengan
sifatnya yang baru yang akan diperoleh manusia baru tersebut. Waktu kelahiran
kembali akan berjalan mengikuti hukum yang pasti, tepat pada waktunya, dan
tidak akan lebih awal atau lebih lambat.
Bila hukum dari Antahkarana memperbaiki manusia dalam kelahiran barunya,
hukum karma menempatkan manusia baru pada lingkungan yang sesuai dengan
kehidupan masa lalunya. Kehidupan masa lalu juga yang membentuk sifat dan
tabiat manusia baru tersebut, dalam kehidupan yang sekarang, manusia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dirinya dengan perkembangan dan perbaikan dari
sifatnya. Kelahiran kembali memberi kesempatan pada manusia jahat untuk
mempebaiki dan menjalankan kehidupan yang lebih baik dari kehidupan sebelumnya,
dan bila manusia baru ini tidak memperbaiki tabiatnya maka ia akan menjadi
manusia “kalah”. Manusia yang yang pada masa kehidupan sebelumnya menjalankan
kehidupan yang baik, pad kelahirannya kembali selain dapat menikmati kemampuan
dan kepintaran yang didapat di masa kehidupan lalunya, juga akan menikmati
akibat dari masa sifat baiknya.
Hukum Antahkarana selain memberikan ingatan yang tetap pengetahuan dan
pengalaman dalam kehidupan sebelumnya, juga mendorong perkembangan sifat dan
kemampuan baik lainnya. Berdasarkan hukum tersebut, manusia yang dilahirkan
kembali tidak akan ingat lagi pengalaman dan pengetahuan yang tidak dapat
menolongnya dalam kehidupan baru selanjutnya, hukum ini menolong manusia karena
bila masih ingat masa lalunya maka manusia akan saling kenal pada masa
kehidupan yang sekarang. Kalau orang saling kenal pada kehidupan masa
lalunya maka seseoraqng penjahat yang dilahirkan kembali akan selalu dikucilkan
sehingga tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Hukum keterkaitan Abadi
Hukum-hukum diatas bila dirangkum menjadi satu akan merupakan “satu hukum”
lagi yaitu hukum “keterkaitan abadi”. Ini menjelaskan bahwa manusia diberi
kesempatan untuk dilahirkan kembali berkali-kali sehingga akhirnya menjadi
manusia yang sempurna dslam segi pengetahuan, kemampuan, pengenalan diri,
kebaikan, ataupun kearifan. Setelah kesempurnaan terca[ai maka hukum ini tidak
akan berlaku lagi, dalam kedaan demikian, akhirnya manusia setelah kematiaan,
astralnya akan dihidupkan kembali di bagian bumi yang terletak di langit
pertama yang memang sesuai baginya. Setelah manusia dapat mencapai keadaan ini,
perbedaannya, yang satu lebih cepat dari yang lain karena manus8ia di dunia
bebas menentukan sendiri perjalanan hidupnya, perbedaan yang besar dari bakat
peradaban dan kemampuan dari manuisa telah menunjukkan pada penghidupan masal
lalu disebabkan oleh proses perkembangan yang terjadi.
Keadaan nasib manusia yang berbeda dimana ada kehidupan yang sejahtera dan
ada yang sengsara, tidak bisa dilihat sebagai ketidakadilan”Tuhan”. Kondisi ini
harus dilihat sebagai proses perkembangan manusia untuk menjadi manusia yang
sempurna. Bukankah Tuhan memiliki sifat yang “Maha Tinggi” dan “Maha
Mengetahui” dari “ kejujuran”, “kebaikan”, dan “kecintaan”? Bagi mereka yang
telah mencapai perkembanga yang tinggi dalam kehidupannya, hidup rohaniahnya
makin lama makinsempurna karena dalam dunia halus telah mencapai tingkat yang
lebih tinggi.
Untuk sa,pai ke tingkat Moksha, manusia sudah harus dapat menyelesaikan
kewajibannya di dunia dan meninggal dengan karma yang sudah diselesaikan.
BIlamana manusia masih ada keinginan material atau masih ada nafsu dan kemauan
untuk memuaskannya, ia tidak bisa Moksha dan masih terikat hukum karma, Bila
Moksha dilakukan dengan kemauan yang mantap maka ia akan berhasil. Untuk
mengakhiri karma tidak hanya diperlukan pengenalan diri yang sempurna, tetapi
jua menjaga untuk tidak menimbulkannnya lagi dengan yang baru, kejahatan harus
dibalas kebaikan, juga menjaga segala tindakan agar didasarkan pada “cinta”,
“sayang”, “ dan “kebaikan” pada sesama, juga harus menjaga dari sikap sedih dan
duka cita. .
Bila dalam perkembangannya dapat mencapai tingkat tersebut maka” ketidakpuasan”
yang merupakan sumber dari kejahatan akan hilang, maka begitu ketidakpuasan
hilang maka perasaan tenag dan tujuannya tercapai dan dengan tercapainya tujuan
maka berakhirlah Kannanya dan mencapai tingkat Samana yaitu manusia sempurna.